Monday, February 28, 2011

Xavi Masih Kecewa

Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, yakin timnya akan sukses di Liga Champions dan Divisi Primera.

BARCELONA, KOMPAS.com — Kapten Barcelona, Xavi Hernandez, masih sangat terpukul dengan kekalahan timnya atas Arsenal pada laga pertama babak perdelapan final Liga Champions, Rabu atau Kamis (17/2/2011). Menurut Xavi, ini bukanlah hasil yang adil.

Meski sempat unggul terlebih dahulu lewat gol David Villa, Barcelona akhirnya harus mengakui keunggulan Arsenal dengan skor tipis 1-2 dalam laga yang berlangsung di Stadion Emirates.

Xavi menilai, Barcelona tampil lebih baik ketimbang lawannya tersebut. Hal itu terlebih banyak peluang yang diciptakan Lionel Messi dkk yang gagal dikonversikan menjadi sebuah gol.

"Ini memalukan karena kami berpikir lebih kuat dari Arsenal. Hasil ini lebih buruk dari musim lalu (2-2). Dulu kami seri sekarang kami kalah. Tim membuat banyak kesalahan, tetapi memberikan permainan bagus," kata Xavi.

"Kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir. Kami tak bisa mengonversikan banyak kesempatan yang kami punya. Pertandingan itu kami kuasai, tetapi gagal untuk dimenangkan. Hasil ini tidak adil," tambahnya.

Namun, Xavi tak mau terlalu larut dalam kekecewaan. Ia mulai menatap ke depan dan yakin bisa membalikkan keadaan. Kemenangan 1-0 di laga kedua, 8 Maret mendatang di Stadion Camp Nou, sudah cukup mengantarkan Barcelona ke babak selanjutnya.

"Kami mungkin kecewa dan tahu apa yang kami butuhkan pada laga berikutnya. Kami yakin bisa melakukan yang lebih baik di Camp Nou dan kami optimistis. Namun, kami sangat menghormati Arsenal," ucapnya. (DM)

"El Loco" Main Sinetron

Penyerang Timnas Indonesia, Cristian Gonzales usai mengikuti latihan di Lapangan C Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2010).

BANDUNG, KOMPAS.com — Striker timnas PSSI asal Persib Bandung, Christian Gonzales, mulai merambah dunia akting. Ia rencananya akan bermain di sinetron berjudul Islam KTP yang di produksi sebuah stasiun televisi swasta nasional di Jakarta.

Striker naturalisasi tersebut akan bermain dan mengikuti skenario yang menceriterakan perjalanan hidupnya sebagai pemain sepak bola profesional, menjadi mualaf, serta kehidupan kesehariannya beserta keluarga dan lingkungannya.

"Kebetulan Christian sedang libur kompetisi bersama Persib, jadi ada di rumah. Berbeda dengan biasanya, kita berlibur ke luar kota. Tahun ini kami manfaatkan (liburan) untuk mencari pengalaman baru main sinetron, kebetulan kesempatan itu ada," kata Eva Nurida Siregar, istri Christian Gonzales di Bandung, Kamis (17/2/2011).

Eva menyebutkan, shooting sinetron Islam KTP hanya berlangsung sehari dan hal itu tidak mengganggu program latihan bersama Persib Bandung yang kebetulan sedang libur. Ia juga sudah mendapat izin dari Persib untuk kegiatan mengisi liburannya itu.

Menurut Eva, melalui pengalaman barunya itu, ia dan suaminya berharap mendapatkan sesuatu yang baru. Yang jelas, ini akan memberikan hiburan kepada masyarakat yang selama ini mengenal Gonzales sebagai pemain sepak bola.

Rencananya, Christian Gonzales yang setelah menjadi mualaf menyandang nama Mustafa Habibie itu akan memerankan seorang pria, pemain sepak bola, mualaf, kepala keluarga, serta idola masyarakat. Dalam shooting, ia akan memerankan dirinya sendiri dan ditemani istri dan anak pertamanya, Amanda.

"Hari ini (Kamis), kami sekeluarga menghapal skenarionya buat shooting besok hari di sekitar Jakarta. Lucu juga ngapalin skenario karena ini pertama kalinya ia lakoni," kata Eva.

Menurut Eva, kesempatan untuk mengaktualisasi diri di sektor lain merupakan tantangan tersendiri, terlebih apa yang dilakoninya tidak mengganggu aktivitas pekerjaan suaminya sebagai pemain sepak bola profesional.

Ia berharap penuturan pengalaman hidup Christian dan keluarganya bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat di Indonesia yang selama ini mengenalnya di lapangan hijau. (ANT)

Safee: Saya Inginkan Keharmonisan Indonesia-Malaysia

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOPesepak bola asal Malaysia, Safee Sali, mengikuti sesi latihan di Kompleks POR Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Kamis (17/2/2011). Safee Sali, striker timnas Malaysia resmi memperkuat Pelita Jaya.Pesepak bola asal Malaysia, Safee Sali, berpose usai sesi latihan di Kompleks POR Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Kamis (17/2/2011). Safee Sali, striker timnas Malaysia resmi memperkuat Pelita Jaya.Pesepak bola asal Malaysia, Safee Sali, usai sesi latihan di Kompleks POR Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Kamis (17/2/2011). Safee Sali, striker timnas Malaysia resmi memperkuat Pelita Jaya.Sabrina istri Safee Sali, Nur Syaza Syagina putri pertama Safee Sali, Safee Sali, dan Nur Syasya Sofirna putri kedua Safee Sali (kiri ke kanan) saat ditemui KOMPAS.com di Hotel Kristal, Jakarta, Kamis (17/2/2011). Safee Sali, striker timnas Malaysia resmi memperkuat Pelita Jaya.

JAKARTA, KOMPAs.com — Dalam dua periode, striker nasional Malaysia, Mohd Safee Sali, menjadi perhatian publik Indonesia. Pertama karena tiga golnya di final Piala AFF 2010 yang membuat Indonesia kalah. Kedua, dia tiba-tiba meninggalkan klubnya, Selangor FC, untuk bergabung dengan Pelita Jaya.

Safee merupakan figur sentral di balik keberhasilan "Harimau Malaya" meraih gelar di ajang terbesar Asia Tenggara tersebut untuk pertama kalinya. Bahkan, ia menjadi pencetak gol terbanyak dengan lima gol yang dikemasnya pada ajang tersebut. Tiga dari lima gol tersebut ia cetak ke gawang Indonesia pada partai final.

Sekitar dua bulan kemudian, Safee membuat publik Indonesia terkejut. Pemain yang sudah dikarunia dua anak itu tiba-tiba memutuskan hengkang dari Selangor FC untuk membela Pelita Jaya (PJ) pada musim ini. Keputusan Safee memilih Pelita tambah membuat publik bertanya-tanya. Apalagi, prestasi Pelita tengah terpuruk karena berada di dasar klasemen Indonesia Super League (ISL). Bandingkan dengan Selangor FC yang kini berada di empat besar Liga Malaysia.

Padahal, ia sebenarnya juga diperebutkan oleh dua klub, yakni Persib Bandung dan Persiba Balikpapan, yang prestasinya sedikit lebih baik daripada "The Young Guns", julukan Pelita. Lalu apa yang menjadi alasan Safee memilih Pelita sehingga ia harus rela memutus kontraknya yang baru berusia sebulan bersama Selangor? Apakah Safee memilih Pelita semata-mata karena materi?

Seusai menjalani latihan perdana bersama Pelita di POR Pelita Jaya, Sawangan, Depok, Kamis (17/2/2011), Safee membeberkan tujuan dan motivasinya hijrah ke Indonesia kepada wartawan Kompas.com, Ferril Dennys Sitorus dan fotografer Kristianto Purnomo. Berikut petikan wawancaranya.

Anda terlihat seperti kelelahan dalam latihan tadi?

"Selepas dari cuti, saya agak kepenatan. Selepas dari training memang stamina saya agak menurun. Saya coba menyesuaikan diri dengan keadaan training di sini. Saya tampak amat bagus dengan cara permainan dari PJ."

Kamu membuat keputusan berani memilih Pelita. Apa yang mendasari keputusan itu?

"PJ sebuah klub besar. Saya mengikuti perkembangan PJ di internet dan saya juga mengikuti perkembangan klub lain juga di internet. Saya tengok Roger Milla dan Mario Kempes pernah bermain di sini. Fandi Ahmad pernah menjadi juru latih di sini. Itu yang membuat saya lebih tertarik."

Padahal, kamu sempat dihubung-hubungkan akan hijrah ke Persib?

"Bukan! Saat itu media bertanya saya mau pergi ke klub mana. Saya cakap sudah mengenali Persib itu sendiri. Sebab, Selangor dengan Persib sudah main friendly match. Sejujurnya saya cakap dengan media, saya mengenali corak permainan dan suasana di Persib. Bukan saya mau terus ke Persib. Media sudah salah artilah dengan pernyataan saya."

Apakah karena uang kamu akhirnya memilih Pelita?

"Enggak! Enggak, yah! Bukan semata-mata karena uang. Saya mau belajar sesuatu di sini. Sebab, saya tengok, di sini mempunyai suatu liga yang tarafnya lebih tinggi dari liga Malaysia dari segi rangking AFC. Kalau melihat rangkingnya, Indonesia berada di peringkat kedelapan. Malaysia peringkatnya jauh ke bawah. Indonesia di bawah Jepang. Di atas Indonesia, liga Australia."

Apakah Selangor bersikukuh mempertahankan kamu mengingat kamu top scorer di Piala AFF?

"Enggak! Sebab, saya sudah bincang dengan Selangor, saya mau belajar sesuatu di luar negeri dan saya ingin keluar dari Selangor. Saya meminta Selangor kalau boleh membantu saya belajar di luar. Hasil dari perbincangan majelis tinggi Selangor, mereka melepaskan saya dengan rela hati."

Lalu, Selangor melepasmu karena kemampuanmu sudah hampir menurun?

"Bukan karena itu. Mereka memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar sesuatu yang baru. Mereka juga ingin menunaikan hajat saya sebagai pemain profesional bermain di luar."

Setelah kamu memutuskan hijrah ke Indonesia, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meminta kepada pemain lain untuk bertahan guna meningkatkan kualitas liga Malaysia. Apa pendapat Anda soal ini?

"Saya kurang setuju. Mereka tidak melihat lebih mendalam liga Indonesia ini. Padahal, Indonesia memiliki (jatah) lima pemain import, sedangkan di Malaysia tidak ada. Persaingan lebih kuat daripada Malaysia. Saya tidak setuju dengan pendapat daripada FAM itu sendiri karena di sini adalah suatu permulaan untuk belajar."

Siapa yang paling berjasa membawa Anda ke PJ?

"Yang paling berjasa sekali adalah Selangor. Datuk Hamidin (Sekretaris Selangor FC) banyak membantu saya ke sini dan menjalin persahabatan dengan PSSI."

Target pribadi bersama Pelita?

"Pertama kali saya ingin membantu PJ naik ke urutan yang baik dalam liga. Terlebih, saya ingin menciptakan satu gol di setiap pertandingan."

Bagaimana soal intimidasi yang kemungkinan akan kamu dapatkan pada setiap pertandingan? Kamu siap menghadapi intimidasi tersebut?

"Saya hanya ingin bermain sukan demi semangat kesukanan. Hanya ingin menang. Bagi saya, perasaan emosinal perlu diketepikan. Sebab, kita satu rumpun. Kita harus menjalin persahabatan yang baik antara Indonesia dan Malaysia. Saya berharap tidak ada isu lain yang perlu dibangkitkan."

Siapa pemain Indonesia yang kamu segani terutama pemain bertahan?

"Kalau bek, saya kira Nova Arianto. Nova bagus. Saya pernah bermain dengan Nova waktu di Surabaya pada tahun 2007. Dengan cara permainan dan fisik yang lebih besar, Nova agak sukar."

Bermain di Indonesia, apakah impian Anda?

"Impian saya bermain di luar daripada Malaysia terutama di Indonesia. Bagi saya bermain di Indonesia merupakan penghargaan yang bagus. Saya pun boleh menjalankan persahabatan dengan Indonesia."

Sejauh mana kamu mengetahui sepak bola Indonesia?

"Banyak yang saya tahu. Permainannya, suasana pendukung, keseriusan, dan profesionalitas di Indonesia membuat saya tertarik. Macam, Indonesia lebih menerapkan profesionalisme tiap klub dan saya tahu cara permainan fisik di Indonesia. Saya tahu permainan di sini lebih fisikal dan keras."

Sebetulnya, apa yang kamu cari dari sepak bola Indonesia?

"Sebagai langkah permulaan saya. Indonesia dengan Malaysia tidak jauh beda dari bahasa, segi budaya, segi makanan. Saya pikir kalau saya ke sini, saya boleh menjalin persahabatan Indonesia-Malaysia karena kita adalah satu rumpun. Saya mau ke sini karena suasana tidak jauh berbeda dengan Malaysia."

Katanya, kamu memiliki kedekatan historis dengan Indonesia?

"Nenek moyang saya berasal dari sini. Orangtua saya bisa ngomong (bahasa) Jawa. Saya tak bisalah. Darah Indonesia ada dalam darah daging saya juga."

Apakah hal itu akan menjadikan Indonesia sebagai pelabuhan terakhir kariermu?

"Kita enggak tahu di masa depan bagaimana. Tapi, mungkin."

Cita-cita kamu bermain sepak bola?

"Dari umur sepuluh tahun, saya sudah bermain sepak bola. Saya sudah bermain untuk wakil sekolah. Pada umur 11 dan 12 tahun, saya sudah wakil peringkat negeri. Saya ingin meningkat dan kemudian saya masuk sekolah sukan. Di sana saya naik peringkat demi peringkat umur. Saya mewakili pasukan junior kebangsaan pada umur 19 tahun."

Momen terburuk dan momen indah dalam kariermu?

"Momen terburuk, pernah menjalani operasi pada dua kaki saya. Satu kaki saya absen enam bulan dan satu kaki lagi enam bulan. Namun, hal ini tidak memengaruhi permainan saya."

Momen paling membahagiakan?

"Membawa Malaysia menjuarai Piala AFF 2010. Itu adalah satu tahap tertinggi bagi diri saya dalam karier di bola sepak."

Siapa yang paling berpengaruh dalam kariermu?

"Dari segi famili, orangtua saya yang memberikan sokongan."

Sampai umur berapa kamu bermain sepak bola?

"Mungkin umur 34 atau 35 tahun."

Barcelona: Mainan Tanpa Baterai, Boneka Kempis

Penyerang Arsenal, Robin van Persie (kiri) menjebol gawang Barcelona, pada leg pertama 16 besar Liga Champions, di Emirates, Rabu (16/2/2011).

MADRID, KOMPAS.com - Pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Barcelona dan Arsenal baru akan digelar 8 Maret mendatang. Namun, pemerhati sepak bola Spanyol tak sabar menunggu sampai saat itu untuk mengkritik penampilan Barcelona pada leg pertama, yang berujung kekalahan 1-2, Rabu (16/2/2011).

Bermain di Emirates, Barcelona unggul lebih dulu melalui David Villa pada menit ke-28. Setelah itu, mereka mendominasi pertandingan namun nyaris tak menciptakan peluang berarti.

Meski tertekan, Arsenal membalik keadaan melalui gol Robin van Persie (78) dan  Andrei Arshavin (83). Baru setelah gol Arshavin, Barcelona menambah tekanan. Mereka kemudian berhasil menciptakan setidaknya tiga ancaman berarti. Namun, skor 2-1 untuk tuan rumah tak berubah sampai peluit berbunyi panjang.

Ada sejumlah evaluasi dari para pengamat, tetapi yang digarisbawahi paling tebal adalah keputusan Josep Guardiola menarik David Villa dan menggantikannya dengan Seydou Keita pada menit ke-68.

"Di babak kedua, Barcelona tidak cemerlang dan tidak cair. Mainan tanpa baterai. Tim ini seperti boneka kempis. Messi tampak kehilangan sentuhan dinamitnya dan Iniesta, si manusia malang, tampak seperti berjalan dalam tidur. Barcelona dalam krisis. Itulah kenyataannya," tulis Julian Ruiz di El Mundo.

Kolega Ruis, Paco Cabezas, memberikan penilaian lebih berimbang. Ia mengatakan, Arsenal pantas menang, tetapi sangat terbantu oleh kesalahan Guardiola.

"Sekreatif apa pun Anda dan sebaik apa pun Anda bermain, tim besar dibentuk oleh kemenangan dan kekalahan. Arsene Wenger tahu ini sangat baik setelah enam musim tak mengecap gelar. Sekarang, Guardiola mendapat pengalaman serupa di London," ujar Cabezas.

"Arsenal memaksa diri mereka sendiri pada pertandingan ini dan saya pikir menang secara adil berkat ketahanan mereka dan inisiatif Jack Wilshere. Di sisi lain, Guardiola menggantikan Villa dengan Keita, di saat seharusnya tim menyerang ketimbang bertahan. Sebuah keputusan fatal dari Pep," tambahnya.

Menambahkan itu, Lluis Mascaro, dalam tulisannya di Sport, menyebut sejumlah keputusan wasit Nicola Rizzoli telah mencegah Barcelona meraih poin penuh.

"Ketidakberuntungan bisa dijadikan alasan untuk kekalahan ini. Namun, ada gol sah yang dianulir serta hak penalti yang tidak diberikan. Argumen ini terdengar seperti permintaan dimaklumi, tapi tidak begitu," ujar Mascaro.

"Realitas lain adalah Guardiola melakukan kesalahan ketika memasukkan Keita untuk menggantikan Villa. Itu adalah pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangkan dengan skor 3-0. Sungguh memalukan," lanjutnya.

Kolumnis AS, Santi Gimenes menyebut Barcelona kalah karena semangat juang mereka tidak setinggi kualitas bermain.

"Ada duia tim yang sama-sama harus menguasai bola untuk bisa memainkan gaya mereka. Masalahnya, di sana hanya ada satu bola dan pertanyaan yang muncul, salah satunya, adalah bagaimana mengakhiri dilema ini," terang Gimenes.

"Secara umum, dilema itu terurai seperti ini: Barcelona menguasai bola tetapi tanpa semangat kuat atau keyakinan layaknya tim yang terluka. Dan, satu orang Inggris yang terluka sangat berbahaya. Ia tahu bagaimana membalas. Pada akhirnya, kekuatan mengalahkan teknik. Barcelona memberi pelajaran teknik kepada Arsenal sampai menit ke-65 dan setelahnya Arsenal memberi pelajaran soal kekuatan," tambahnya.

Harian terkemuka Spanyol, El Pais, juga ikut memberikan pandangan.

"Sekalipun gol Arsenal muncul setelah tertinggal, mereka bermain dengan baik dan melakukan usaha bangkit yang menarik, dengan sepak bola yang dinamis dan hidup," ulas mereka.

"Anak-anak Wenger menjadi pesepak bola yang lebih baik dan lebih baik lagi. Mereka jelas sangat menghormati Barcelona, yang pada pertandingan itu lebih banyak bermain untuk formalitas dan kurang berambisi, atau setidaknya menjadi lebih mudah diserang dan kurang menekan," tandasnya. (TEL)

Pukul Pemain, Suporter Dipenjara Setahun

STEVENAGE, KOMPAS.com - Pengadilan Stevenage menjatuhkan vonis penjara 12 bulan dan larangan menonton sepak bola secara langsung di Inggris dan Wales selama enam tahun kepada suporter Stevenage, Robert Fitzgerald (24) karena menyerang bek klub idolanya, Scott Laird, pada pertandingan Piala FA melawan Newcastle, 8 Januari lalu.

Pertandingan itu berakhir 3-1 untuk Stevenage. Menurut Daily Mail, Ketika para pemain dan pendukung merayakan kemenangan, Fitzgerald masuk lapangan, menghampiri Laird, dan memukulnya. Insiden tersebut terekam kamera.

Ketika pertandingan berlangsung, menurut jaksa penuntut Peter Mansefield, sebelum laga usai,

Dalam pengakuan di pengadilan, Fitzgerald mengatakan, ia melakukan itu karena kekasihnya, Jade Coles, diperlakukan tidak baik oleh Laird. Motif itu membuat pengadilan menilai tindakan Fitzgerald kepada Laird bukanlah tindakan spontan, tetapi sudah direncanakan.

"Kami juga telah mendengar kesaksian dari keamanan pertandingan bahwa ia melihat Fitzgerald ada perilaku teratur dari Anda mengarah kepada Tuan Laird. Korban berada dalam posisi terbuka karena ia berada di lokasi untuk menjalankan tugas sebagai pesepak bola profesional," ujar hakim Linda Nadauld.

"Serangan itu tak beralasan dan tak terduga. Pengadilan harus menjatuhkan sanksi sebagai peringatan supaya insiden serupa tak terjadi lagi di lapangan sepak bola. Kami menjatuhkan sanksi karena ini akan mencegah terjadinya kekerasan dan pelanggaran dalam pertandingan sepak bola," tambahnya.

Sementara itu, menurut Daily Mail, Coles saat ini sedang hamil dan akan melahirkan pada Juli mendatang.(DM)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Napoli Ditahan Villarreal

SAN PAOLO, KOMPAS.com — Tak tampil dengan performa terbaiknya, Napoli harus puas bermain imbang 0-0 saat menjamu Villarreal dalam laga pertama babak 32 besar Liga Europa, Kamis atau Jumat (18/2/2011).

Hasil ini membuat laga kedua yang akan berlangsung di Stadion El Madrigal, 24 Februari mendatang, akan sangat menentukan.

Tampil tanpa Marek Hamsik, Napoli lebih mengandalkan kedua sayapnya untuk menyuplai bola kepada Edinson Cavani. Hasilnya, Napoli tampil kurang greget.

Sementara itu, tim tamu tampil cukup tenang. Giuseppe Rossi tetap tampil menyerang dan beberapa kali mengancam gawang Morgan De Sanctis. Sadar bermain di depan ribuan pendukung tim lawan, Villarreal berusaha mengatur tempo permainan dan lebih banyak menahan bola. Sesekali mereka mencoba mencari celah untuk menerobos pertahanan Napoli.

Tanpa hadirnya Hamsik, Napoli benar-benar kehilangan arah. Alur serangan tak tersusun dengan rapi. Ini membuat Cavani tak bisa berbicara banyak. Sekali ia mendapatkan peluang pada menit ke-32. Namun, bola hasil tendangan lemah Cavani masih bisa diselamatkan kiper Villarreal, Diego Lopez.

Ketatnya permainan membuat kedua tim tak mampu menciptakan banyak peluang. Di babak kedua, tak ada perubahan signifikan. Kedua tim tetap bermain ketat. Malah mereka kerap melakukan kesalahan-kesalahan mendasar seperti umpan. Namun, Napoli lebih menguasai bola pada awal babak kedua ini.

Gagal menerobos pertahanan Villarreal, Napoli melakukan percobaan dari luar kotak penalti. Hasilnya? Tetap sama, nihil.

Sadar timnya tak berkembang, Pelatih Napoli, Walter Mazzarri, langsung memasukkan sang bintang, Marek Hamsik. Ia menggantikan Giuseppe Mascara pada menit ke-61. Sementara itu, Pelatih Villarreal lebih memperkuat lini belakang dengan memasukkan Carlos Marchena, menggantikan Marcos Senna.

Pada menit ke-71, Cavani sebenarnya berhasil menjebol gawang Lopez lewat tandukan. Sayang, sebelum mencetak gol, Cavani sudah berada dalam posisi offside.

Beberapa detik sebelum pertandingan berakhir, Napoli harus kehilangan beknya, Salvatore Aronica, akibat menerima kartu kuning kedua setelah melanggar Nilmar. Meski terus berupaya, kedua tim tetap tak mampu mengubah kedudukan 0-0 hingga pertandingan berakhir.

Susunan Pemain

Napoli: Morgan De Sanctis, Andrea Dossena, Sanchez Emilson Cribari,  Hugo Armando Campagnaro, Salvatore Aronica, Cristian Maggio, Hassan Yebda (Michele Pazienza 68), Walter Gargano (Jose Ernesto Sosa 78), Giuseppe Mascara (Marek Hamsik 61), Edinson Roberto Gomez Cavani, Ezequiel Ivan Lavezzi

Villarreal: Diego Lopez, Joan Capdevila, Mario Perez  Gonzalo, Mateo Pablo Mussachio, Marcos Senna (Carlos Marchena 61), Santi Cazorla (Jose Manuel Catala 87), Borja Valero, Soriano Llido Bruno, Nilmar, Giuseppe Rossi (Marco Ruben 78)

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Sunday, February 27, 2011

Kalah dari Iran, Memori Buruk Rusia

DOHA, KOMPAS.com — Pelatih Rusia, Dick Advocaat, menilai kekalahan timnya 0-1 dari Iran, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB, karena para pemainnya tidak dalam kondisi fit. Selain itu, mereka tak punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri jelang laga ini. Kekalahan tersebut akan menjadi kenangan buruk bagi sepak bola Rusia.

"Tak mengejutkan jika banyak pemain yang kelelahan. Sebagian besar dari mereka mempersiapkan diri dengan klub mereka dan kami hanya punya dua hari untuk latihan. Banyak pemain yang tidak fit," ujar Advocaat kepada Championat.ru.

Meski demikian, pria yang menggantikan tugas Guus Hiddink ini tetap mengakui bahwa timnya juga bermain jelek, khususnya pada babak kedua. "Di babak pertama, permainan tidaklah buruk. Namun, pada babak kedua, kami gagal untuk melakukan permainan yang berkualitas. Ini tentu hasil yang tak memuaskan. Pertandingan ini akan menjadi memori buruk bagi sepak bola Rusia," katanya.

Advocaat kemudian menjelaskan kenapa ia banyak melakukan pergantian dalam laga tersebut. "Banyaknya pergantian pemain dimaksudkan agar pemain siap untuk pertandingan Rusia selanjutnya," ucapnya.

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

PSSI Salah Kelola

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima suara yang hilang dari 100 suara sah terhadap bakal calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 membuktikan telah terjadinya salah kelola di tubuh kepengurusan otoritas tertinggi sepak bola Indonesia.

Seperti diberitakan, Ketua Umum Pengurus Provinsi PSSI Nusa Tenggara Barat, Syamsul Lutfi, dan Sekretaris Pengurus Provinsi PSSI Jambi, Adri Andra, mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi PSSI. Mereka mengklaim memiliki bukti surat tanda terima dari PSSI.

Selain Pengprov PSSI NTB dan Pengprov PSSI Jambi, surat suara yang hilang berasal dari klub PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I). Kelima suara tersebut mencalonkan nama penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro sebagai ketua umum PSSI dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai wakil ketua umum PSSI.

"Masa sudah ada tanda terima, diserahkan di kantor PSSI, lalu tiba-tiba dinyatakan raib? Saya yakin, kalau saja surat dukungan dari Pengprov Jambi dan NTB serta tiga klub tersebut dialamatkan ke Nurdin Halid, pasti sampai dengan selamat. Masalahnya kan mereka mendukung Toisutta dan Panigoro," kata pengamat sepak bola, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2011).

Ari menilai permasalah ini tidak boleh dipetieskan oleh tim verifikasi. Tim verifikasi, kata Ari, harus menulusuri dugaan terjadinya penilepan suara. "Dari kasus penilepan suara ini saya makin hakulyakin pelaksanaan kongres di Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret mendatang, harus dikawal dan dicermati pencinta dan pihak-pihak yang peduli dengan kemajuan prestasi sepak bola," tegasnya.

"Mulai dari pemilihan lokasi kongres, komposisi dukungan suara serta terakhir kasus penilepan suara. Jalannya kongres sudah dalam skenario kelompok status quo," lanjutnya.

Ari juga berpendapat bahwa munculnya kasus dugaan suap dari Persisam Putra Samarinda di Pengadilan Negeri Samarinda, Kalimantan Timur, untuk beberapa pengurus PSSI termasuk Nurdin Halid, ketidakberesan penggunaan keuangan PSSI, dan minimnya prestasi sepak bola dalam delapan tahun terakhir menjadi alasan yang tidak terbantahkan untuk meminta Nurdin Halid dan Nugraha Besoes untuk lengser dari jabatan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI. "Saya tidak menginginkan revolusi Tunisia dan Mesir terjadi di PSSI," tutup Ari.

Partai Perancis Lawan Brasil Alot

PARIS, KOMPAS.com Meski menguasai pertandingan, Brasil belum mampu membongkar pertahanan Perancis pada laga persahabatan di Stade de France, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih 0-0.

Bermain di depan pendukungnya sendiri, Perancis langsung tampil menyerang. Dua percobaan tendangan dilesakkan oleh Karim Benzema dan Florent Malouda. Brasil tak mau kalah. Mereka juga mampu memberikan tekanan lewat peluang Daniel Alves dan Alexandre Pato.

Hingga menit ke-30, Brasil mampu menguasai jalannya pertandingan. Ini terlihat dari penguasaan bola yang dikuasai Brasil sebanyak 62 persen. Namun, Brasil gagal membongkar pertahanan Perancis yang dikomandoi Philippe Mexes.

Tercatat hanya empat kali Brasil melepaskan tembakan dan hanya satu yang menemui sasaran. Sementara itu, tim tuan rumah berhasil melepaskan tiga kali percobaan tembakan.

Susunan Pemain

Perancis: Hugo Lloris, Adil Rami, Philippe Mexes, Eric Abidal, Bacary Sagna, Yann M'Vila, Alou Diarra, Florent Malouda, Jérémy Menez, Karim Benzema, Yoann Gourcuff.

Brasil: Julio Cesar, David Luiz, Thiago Silva, André Santos, Dani Alves, Lucas, Hernanes, Elias, Robinho, Pato, Renato Augusto.

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Messi Cetak Gol, Argentina Tekuk Ronaldo Dkk

Penyerang Argentina, Lionel Messi, mencetak satu gol dan membawa timnya menang 2-1 atas Portugal dalam laga persahabatan, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

ZURICH, KOMPAS.com Tampil lebih gemilang, Portugal malah harus mengakui keunggulan Argentina dengan skor 1-2 dalam babak pertama laga persahabatan di Stade de Geneve, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Penalti dari Lionel Messi membuat penampilan ciamik Cristiano Ronaldo yang mencetak satu gol menjadi sia-sia.

Pertarungan ini menjadi ajang pembuktian antara penyerang Argentina, Lionel Messi (Argentina), dan pemain andalan Portugal, Cristiano Ronaldo. Keduanya pun menjadi perhatian khusus.

Messi didukung oleh Angel Di Maria yang juga rekan Ronaldo di Real Madrid. Argentina juga diperkuat Ezequiel Lavezzi dan Ever Banega. Sementara itu, Ronaldo mendapat sokongan dari pemain lincah asal Manchester United, Nani, dan gelandang elegan Liverpool, Raul Meireles. Masih ada Hugo Almeida dan juga Joao Moutinho.

Di Maria membuat Argentina unggul lebih dulu pada menit ke-14 setelah menerima umpan Messi.

Ronaldo tak mau kalah gemilang dengan Messi. Tujuh menit berikutnya, Ronaldo menunjukkan tajinya dan mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Portugal tampil lebih menghibur. Kombinasi Nani, Ronaldo, dan Almeida membuat pertahanan Argentina yang dipimpin Javier Zanetti sedikit kelabakan. Sepuluh menit terakhir, Argentina balik menekan. Namun, hingga pertandingan babak pertama usai, kedudukan tetap 1-1.

Portugal kembali menekan pada awal babak kedua. Ronaldo sudah membuat Sergio Romero ketar-ketir pada menit ke-47. Sayang, tandukkannya masih membentur mistar gawang. Dua menit kemudian, peluang Portugal kembali membentur tiang. Usaha Ronaldo, yang coba memanfaatkan bola rebound, juga melambung di atas mistar.

Argentina bukan tanpa peluang. Lionel Messi dkk beberapa kali mengancam. Tendangan bebas Messi mengarah ke gawang, tetapi masih bisa diselamatkan oleh kiper pengganti Rui Patricio.

Meski sudah bermain sangat baik, Ronaldo tetap ditarik ke luar oleh pelatih Paulo Bento. Bento memasukkan Danny, Ricardo Quaresma, dan  Helder Postiga menggantikan Ronaldo, Nani, dan Almeida.

Meski demikian, tekanan Portugal tetap tak berkurang. Raul Meireles dkk membuat pemain Argentina hanya bisa bertahan hingga setengah lapangan.

Malang bagi Portugal. Tampil menekan, mereka malah kebobolan pada menit ke-89. Pelanggaran dari Fabio Coentrao terhadap Pablo Zabaleta membuat wasit menunjuk titik putih. Messi yang menjadi algojo dengan baik mencetak gol dan memastikan kemenangan Argentina 2-1.

Susunan Pemain

Argentina: Sergio Romero, Javier Zanetti (Pablo Zabaleta 62), Gabriel Milito, Nicolás Burdisso, Faustino Rojo, Esteban Cambiasso (Rodrigo Baglia 78), Javier Mascherano, Angel Di Maria (Javier Pastore 66), Ever Maximiliano Banega (Fernando Gago 62), Lionel Messi, Ezequiel Ivan Lavezzi (Juan Manuel Martinez 83).

Portugal: Carvalho dos Reis Eduardo (Rui Patricio 46), Pedro da Silva Joao Pereira, Bruno Alves, Jorge Pires da Fonseca Rolando, Alexandre da Silva Fabio Coentrao, Jorge Neto Carlos Martins (Ricardo Ribeiro Jesus Paulo Machado 84), Raul Meireles (Miguel Veloso 80), João Moutinho, Nani (Ricardo Quaresma 60), Cristiano Ronaldo (Danny 60), Hugo Almeida (Helder Postiga 60).

Spanyol Akhirnya Menang Lagi

Laga ujicoba tim nasional Spanyol melawan Kolombia, Kamis (10/12/2011) dini hari WIB. "Tim Matador" menang 1-0 di laga ini.

MADRID, KOMPAS.com Rentetan hasil buruk yang diperoleh tim nasional Spanyol akhirnya berhenti. Menjamu Kolombia pada laga persahabatan di Santiago Bernabeu, "Tim Matador" berhasil menang 1-0, Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

Sebelum laga ini, Spanyol telah melalui tiga laga uji coba seusai Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Sayangnya, tak satu pun pertandingan itu berakhir dengan kemenangan. Iker Casillas dan kawan-kawan dibantai Argentina dan Portugal. Sebelumnya, mereka juga hanya sanggup meraih hasil imbang melawan Meksiko.

Oleh karena itu, Sergio Busquets dan kawan-kawan membidik kemenangan melawan Kolombia sebagai momen kebangkitan. Akhirnya hal ini berhasil terealisasi.

Meski bermain dengan skuad terbaiknya, Spanyol sempat kesulitan menembus pertahanan Kolombia yang dipimpin bek AC Milan, Mario Yepes. Penguasaan bola yang dominan hingga 76 persen tetap tak sanggup membantu tim "Matador" menembus jala kiper David Ospina.

Di babak pertama, peluang terbaik Spanyol lahir melalui tembakan David Villa pada menit ke-15. Sial bagi Villa, eksekusinya digagalkan tiang gawang. Berkali-kali kerja sama trio Barcelona, Andrés Iniesta, Villa, dan Pedro Rodriguez dipatahkan oleh barisan belakang Kolombia dan hal ini membuat "La Furia Roja" frustrasi.

Spanyol coba memasukkan Fernando Torres, Santi Cazorla, David Silva, dan Jesús Navas di babak kedua. Perubahan strategi ini berbuah positif karena Silva sanggup memecah kebuntuan timnya empat menit sebelum laga berakhir dengan memanfaatkan assist Navas.

Susunan pemain
Spanyol:
Iker Casillas; Raúl Albiol, Gerard Piqué, Joan Capdevila (Álvaro Arbeloa 56), Sergio Ramos; Sergio Busquets, Xabi Alonso (David Silva 76), Xavi (Santi Cazorla 56); Andrés Iniesta (Jesús Navas 69), David Villa (Fernando Torres 56), Pedro (Fernando Llorente 82).

Kolombia: David Ospina; Mario Yepes, Luis Perea, Pablo Armero; Juan Zuñiga, Abel Enrique Aguilar Tapias, Fredy Guarin, Yulian Anchico (Carlos Sanchez 45); Giovanny Moreno (Hugo Rodallega 62), Gustavo Ramos (Juan G. Cuadrado 58), Dayro Moreno.

Saturday, February 26, 2011

Klose Gol, Jerman Ungguli Italia

DORTMUND, KOMPAS.com - Tim nasional Jerman berhasil unggul 1-0 atas tim nasional Italia pada babak pertama laga persahabatan di Stadion Signal Iduna, Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Gol semata wayang "Der Panzer" dilesatkan Miroslav Klose di menit ke-16.

Pertandingan dibuka dengan tempo cepat. Kedua tim saling mamberikan pressing ketat. Tuan rumah lebih dulu menuai hasil melalui penyelesaian akurat Klose. Dari sisi kanan Thomas Mueller melakukan kerjasama satu-dua dengan Mesut Oezil.

Mueller yang kemudian lolos ke kotak penalti, langsung melepas umpan matang kepada Klose. Dan cukup dengan satu sentuhan, bomber Bayern Muenchen itu berhasil membungkam gawang Gianluigi Buffon.

Italia coba bangkit. Dipimpin gelandang Inter Milan, Thiago Motta, "Gli Azzurri" terus memberikan tekanan. Beberapa kali pergerakan Antonio Cassano dan Giampaolo Pazzini membuat pertahanan Jerman kalang kabut.

Peluang terbaik mereka lahir di menit ke-34 melalui tembakan keras Daniele De Rossi. Sial bagi Italia, usaha De Rossi berhasil dimentahkan kiper Manuel Neuer. Italia mengklaim tiga penalti di babak ini, akan tetapi semuanya tak digurbris wasit Eric Braamhar.

Susunan pemain Jerman: Manuel Neuer; Holger Badstuber, Per Mertesacker, Dennis Aogo, Philipp Lahm; Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger, Lukas Podolski, Thomas Müller; Miroslav Klose, Mesut Özil

Italia: Gianluigi Buffon; Leonardo Bonucci, Andrea Ranocchia, Giorgio Chiellini, Mattia Cassani; Thiago Motta, Stefano Mauri, Daniele De Rossi, Riccardo Montolivo; Antonio Cassano, Giampaolo Pazzini

Penulis: Jonathan Pandapotan   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Young Menangkan Inggris atas Denmark

Ashley Young (kiri) meluapkan kegembiraannya setelah membobol gawang Denmark, sekaligus memasatikan kemenangan Inggris 2-1 pada laga persahabatan, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

GELSENKIRCHEN, KOMPAS.com Berkat gol dari pemain pengganti Ashley Young, Inggris berhasil menundukkan Denmark 2-1 pada laga persahabatan yang berlangsung di Parkstadion, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

Kedua tim bermain atraktif. Jika di Inggris, Wayne Rooney, Darren Bent, James Milner, dan Theo Walcott jadi tumpuan, di Denmark ada Daniel Agger, Dennis Rommedahl, Christian Eriksen, dan Nicklas Bendtner.

Denmark unggul terlebih dahulu lewat Daniel Agger pada menit ke-8. Tandukan kerasnya yang merupakan hasil pemanfaatan umpan Christian Eriksen tak mampu dihalau oleh kiper Inggris, Joe Hart.

Namun, keunggulan Denmark tersebut tak bertahan lama. Dua menit berselang, Darren Bent memaksa Thomas Sorensen memungut bola dari gawangnya. Bent mencetak gol setelah memotong umpan Theo Walcott.

Kedua tim sama-sama ngotot untuk menjebol gawang lawan. Peluang Eriksen yang masih bisa ditip oleh Joe Hart dibalas peluang dari Bent.

Pada menit ke-34, Eriksen mendapat peluang emas lagi. Sayang, tendangannya masih membentur tiang gawang. Empat menit berikutnya, peluang emas dari Rommedahl dimentahkan oleh Hart dengan kakinya.

Lima menit jelang bubar, Lampard sebenarnya berhasil membuat Inggris unggul. Namun, golnya dianulir karena kapten Inggris tersebut telah berdiri dalam posisi offside.

Masih seperti babak pertama, kedua tim tetap saling memberikan tekanan. Capello melakukan perubahan mengejutkan pada babak kedua. Wayne Rooney, Jack Wilshere, dan Frank Lampard digantikan Ashley Young, Gareth Barry, dan Scott Parker.

Perubahan ini ternyata membuahkan hasil. Young membuat kedudukan berubah menjadi 2-1 setelah memanfaatkan umpan Glen Johnson dari sisi kiri pertahanan Denmark.

Susunan pemain

Denmark: Thomas Sorensen, Daniel Agger, Mathias Zanka Jorgensen (Simon Kjaer 46), Simon Poulsen (Daniel Wass 46), Lars Jacobsen (Michael Silberbauer 60), Christian Poulsen, William Kvist (Martin Vingaard 90), Michael Krohn-Dehli (Niklas Pedersen 71), Dennis Rommedahl Thomas Enevoldsen 82), Nicklas Bendtner, Christian Eriksen.

Inggris: Joe Hart, John Terry, Michael Dawson (Gary Cahill 60), Ashley Cole (Leighton Baines 80), Glen Johnson, Frank Lampard (Scott Parker 46), Jack Wilshere (Gareth Barry 46), James Milner, Theo Walcott (Stewart Downing 68), Darren Bent, Wayne Rooney (Ashley Young 46).

Rossi Gagalkan Pembalasan Dendam Jerman

Striker Jerman, Miroslav Klose (kanan), sedang memperebutkan bola dengan bek Italia, Andrea Ranocchia, Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Laga ini sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1.

DORTMUND, KOMPAS.com Tim nasional Jerman harus menelan pil pahit. Ambisi mereka untuk membalas kekalahan dari Italia di semifinal Piala Dunia 2006 menuai kegagalan. Ini karena gol striker "Gli Azzurri", Giuseppe Rossi, yang memaksakan skor imbang 1-1 pada laga persahabatan di Stadion Signal Iduna, Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

Sebelum laga, Jerman begitu bernafsu membalas kekalahan menyakitkan 0-2 dari Italia. Mereka juga ingin mengakhiri rekor buruk tak pernah menang dalam 16 tahun melawan "Gli Azzurri". Sayangnya, rekor itu tak berhasil diperbaiki di laga ini.

Pertandingan dibuka dengan tempo cepat. Kedua tim saling mamberikan tekanan ketat. Tuan rumah lebih dulu menuai hasil melalui penyelesaian akurat Miroslav Klose. Dari sisi kanan, Thomas Mueller melakukan kerja sama satu-dua dengan Mesut Oezil.

Mueller, yang kemudian lolos ke kotak penalti, langsung melepas umpan matang kepada Klose. Cukup dengan satu sentuhan, bomber Bayern Muenchen itu berhasil membungkam gawang Gianluigi Buffon.

Pada babak kedua, Italia banyak melakukan pergantian pemain untuk mengubah strategi. Hasilnya, Alberto Aquilani, Marco Borriello, dan Rossi yang masuk seusai istirahat sanggup merepotkan pertahanan Jerman. Pada menit ke-66, Aquilani melepas umpan jauh akurat yang dikejar Borriello. Setelah lolos perangkap offside, bomber AS Roma itu langsung melepas tembakan dari sudut sempit.

Namun, apa boleh buat, lagi-lagi Neuer dengan gemilang sanggup menepisnya. Kegemilangan Neuer hanya bertahan sampai di situ. Sembilan menit sebelum laga berakhir, Rossi yang tak terkawal di kotak penalti sanggup mengelabui kiper Schalke 04 melalui tembakan kaki kirinya.

Susunan pemain
Jerman:
Manuel Neuer; Holger Badstuber (Mats Hummels 64), Per Mertesacker, Dennis Aogo, Philipp Lahm (Jerome Boateng 64); Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger, Lukas Podolski, Thomas Müller (Mario Götze 45); Miroslav Klose (Kevin Grokreutz 75), Mesut Özil.

Italia: Gianluigi Buffon; Leonardo Bonucci, Andrea Ranocchia, Giorgio Chiellini, Mattia Cassani (Christian Maggio 53); Thiago Motta (Alberto Aquilani 63), Stefano Mauri (Sebastian Giovinco 74), Daniele De Rossi, Riccardo Montolivo; Antonio Cassano (Giuseppe Rossi 45), Giampaolo Pazzini (Marco Borriello 45).

Benitez: Kinerja Tim Medis Inter Buruk

MADRID, KOMPAS.com - Cedera memang menjadi teman akrab dari Inter Milan, demikian pernyataan yang disampaikan oleh mantan pelatih "I Nerazzurri", Rafael Benitez. Menurut Benitez, tim medis di Inter tak bekerja dengan baik. Begitu pula dengan kinerja dari tim fisik Inter.

Benitez juga mengungkapkan, ia dan juga stafnya tak memiliki otoritas dalam masalah medis.

Banyaknya cedera pemain ini, diakui Benitez, membuat dirinya kesulitan meramu tim. Akibatnya, Inter tampil kurang gereget dan terseok-seok di kancah Serie-A saat ia tangani. Kurang moncernya penampilan Inter ini menjadi salah satu alasan manajemen tim akhirnya memecat pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.

"Saya ingin memperlihatkan beberapa statistik berdasarkan cedera pemain dan saya tidak salah paham. Sebanyak 80 persen cedera dari mereka adalah cedera yang sama seperti dua tahun yang lalu. Saya dan juga staf saya tidak memiliki kontrol atas masalah medis atau pekerjaan di tim medis klub dan juga pelatih fisiknya," jelas Benitez kepada Marca.

"Kami tak mengikuti terapi atau proses pemulihan. Sebulan setelah kami pergi ada delapan pemain yang mengalami cedera otot. Saya yakin Roberto Mancini (mantan pelatih sebelumnya, Red) sudah akrab dengan kondisi ini," tambah Benitez.

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Benzema Paksa Brasil Menyerah

Striker Perancis, Karim Benzema, mencetak gol ke gawang Brasil pada partai persahabatan, Rabu atau Kamis (10/2/2011). Gol itu memastikan Perancis menang 1-0.

PARIS, KOMPAS.com — Hanya bermain 10 orang sejak menit ke-40, Brasil akhirnya harus mengakui keunggulan Perancis dalam laga persahabatan di Stade de France, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Gol dari Karim Benzema di babak kedua membuat Perancis menang 1-0.

Tampil di depan pendukungnya sendiri, Perancis langsung menyerang. Dua percobaan tendangan dilesakkan oleh Karim Benzema dan Florent Malouda. Brasil tak mau kalah. Mereka juga mampu memberikan tekanan lewat peluang Daniel Alves dan Alexandre Pato.

Hingga menit ke-30, Brasil mampu menguasai jalannya pertandingan. Ini terlihat dari penguasaan bola oleh Brasil sebanyak 62 persen. Namun, Brasil gagal membongkar pertahanan Perancis yang dikomandoi Philippe Mexes.

Tercatat hanya empat kali Brasil melepaskan tembakan dan hanya satu yang menemui sasaran. Sementara itu, tim tuan rumah berhasil melepaskan tiga kali percobaan tembakan.

Petaka terjadi pada menit ke-40. Tekel keras Hernanes kepada Karim Benzema membuat wasit asal Jerman, Wolfgang Stark, mengeluarkan kartu merah. Hernanes pun harus keluar dan Brasil bermain 10 orang.

Sejak itu, Brasil balik tertekan. Perancis pun berhasil membuat gol pada menit ke-55 lewat aksi Benzema. Pemain Real Madrid ini mencetak gol lewat kaki kiri setelah menerima umpan dari Jeremy Menez.

Benzema benar-benar tampil lincah. Beberapa kali ia membuka peluang. Namun, kesempatan itu belum ia manfaatkan untuk mencetak gol kedua.

Pertandingan sebenarnya berjalan keras. Kedua tim banyak melakukan pelanggaran yang membuat pertandingan harus dihentikan beberapa saat. Hingga menit ke-80, Perancis sudah melakukan 17 pelanggaran, sedangkan Brasil melakukan 12 pelanggaran.

Tak jua berhasil menambah gol, pelatih Perancis, Laurent Blanc, memasukkan Kevin Gramiero dan Yohan Cabaye. Namun, waktu yang begitu memepet tak bisa membuat keduanya memberikan kontribusi hingga akhir pertandingan. Meski begitu, Perancis cukup puas dengan kemenangan 1-0.

Susunan Pemain
Perancis:
Hugo Lloris, Adil Rami, Philippe Mexes, Eric Abidal, Bacary Sagna, Yann M'Vila (Abou Diaby 60), Alou Diarra, Florent Malouda, Jérémy Menez (Loic Remy 69), Karim Benzema (Kevin Gramiero 86), Yoann Gourcuff (Yohan Cabaye 86).

Brasil: Julio Cesar, David Luiz, Thiago Silva, André Santos, Dani Alves, Lucas, Hernanes, Elias (Andre 89), Robinho (Sandro 70), Pato (Hulk 85), Renato Augusto (Jadson 58).

Okto Diberi Hukuman Percobaan

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO H PRASETYOGelandang Sriwijaya FC yang juga pemain timnas Indonesia, Oktovianus Maniani (tengah), memprotes keputusan wasit Oky Dwi saat timnya dijamu Persisam Samarinda dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (16/1/2011). Okto diusir dari lapangan karena menanduk wasit. Persisam Samarinda akhirnya menang telak atas Sriwijaya FC dengan skor 4-1.

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman percobaan selama enam bulan kepada gelandang Sriwijaya FC, Oktovianus Maniani, karena menanduk wasit dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL).

"Okto mendapatkan hukuman percobaan," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan, Kamis (10/2/2011).

Hinca menegaskan, Okto juga akan mendapatkan sanksi dua kali larangan bertanding ditambah denda uang apabila gelandang asal Papua tersebut melakukan kesalahan lagi. Tidak disebutkan berapa denda yang akan dijatuhkan pada Okto jika ia melakukan kesalahan fatal.

Sebagaimana diberitakan, Okto melakukan tindakan tidak suportif ketika "Laskar Wong Kito" ditekuk Persisam Samarinda 1-4 dalam duel di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (16/1/2011). Pada pertandingan itu, Okto diganjar kartu merah setelah menanduk wasit Oki Dwi Putra.

Okto dengan didampingi Manajer Timnas U-23 waktu itu, almarhum Adjie Massaid, telah memenuhi panggilan Komdis pada 4 Februari 2011. Dikatakan Hinca, pertimbangan Komdis menjatuhkan hukuman percobaan karena sikap Okto di tim nasional U-23.

"Dia masih muda, apalagi dia juga mendapatkan pembelaan dari Adjie. Saya tanya kepada manajernya (bagaimana) sikap Okto di timnas. Itulah yang membuat Komdis menjatuhkan hukuman percobaan. Menurut Adjie, Okto bersikap bagus selama menjalani pelatnas timnas U-23," jelas Hinca.

Belanda Gerus Austria 3-1

Penyerang Belanda, Dirk Kuyt (tengah), ditekan dua pemain Austria, Christian Fuchs dan Marko Arnautovic dalam laga persahabatan, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Kuyt mencetak satu gol dan Belanda menang 3-1.

EINDHOVEN, KOMPAS.com - Lewat penyelesaian akurat Wesley Sneijder, Klaas-Jan Huntelaar dan Dirk Kuyt, tim nasional Belanda sukses membekuk tamunya, Austria, 3-1 pada laga persahabatan di PSV Stadium, Kamis (10/2/2011) dini hari WIB.

Tak mudah bagi Belanda untuk memenangi laga ini. Di luar dugaan, Austria ternyata berani meladeni permainan terbuka "The Flying Dutchmen". Mengacu pada statistik, Sebastien Prodl dan kawan-kawan memang kalah jauh penguasaan bola dengan persentase 37-63.

Namun, dalam hal efektivitas serangan, Austria sanggup membuat Belanda keteteran. Sepanjang 90 menit tercatat tim tamu melepaskan empat ancaman nyata meski terus tertekan. Adapun Belanda juga tak kalah agresif dengan menciptakan enam peluang emas.

Gol pertama Belanda lahir di menit ke-28. Memanfaatkan umpan Theo Janssen, Sneijder sukses mengeksekusi bola ke gawang kiper Jurgen Macho. Sementara gol kedua lahir saat babak kedua baru berjalan tiga menit melalui kerja keras Huntelaar setelah menerima asisst Erik Pieters.

Pesta gol tuan rumah ditutup lewat gol Kuyt dari titik penalti. Adapun gol penghibur Austria lahir enam menit sebelum laga berakhir melalui aksi Marko Arnautovic.

Susunan pemain Belanda: Maarten Stekelenburg; John Heitinga, Joris Mathijsen (Peter Wisgerhof 46), Erik Pieters, Gregory Van Der Wiel; Mark Van Bommel, Theo Janssen (Kevin Strootman 71), Wesley Sneijder (Eljero Elia 46), Ibrahim Afellay; Dirk Kuyt (Nigel De Jong 75), Klaas-Jan Huntelaar (Ruud van Nistelrooy 73)

Austria: Jurgen Macho; Emanuel Pogatetz, Franz Schiemer, Christian Fuchs, Sebastien Prodl; Zlatko Junuzovic (Erwin Hoffer 62), Florian Klein (Yasin Pehlivan 73), Julian Baumgartlinger, David Alaba; Stefan Maierhofer, Marko Arnautovic

Friday, February 25, 2011

Duo Madrid Imbangkan Argentina-Portugal

ZURICH, KOMPAS.com - Tampil lebih gemilang tak cukup membuat Portugal bisa mengungguli Argentina dalam babak pertama laga persahabatan di Stade de Geneve, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB. Kedua tim masih bermain imbang 1-1 lewat gol dua pemain Real Madrid, Angel Di Maria dan Cristiano Ronaldo.

Petarungan ini menjadi ajang pembuktian antara penyerang Argentina, Lionel Messi (Argentina), dengan pemain adalan Portugal, Cristiano Ronaldo. Keduanya pun menjadi perhatian khusus.

Messi didukung oleh Angel Di Maria yang juga rekan Ronaldo di Real Madrid. Argentina juga diperkuat Ezequiel Lavezzi dan Javier Ever Banega. Sementara Ronaldo mendapat sokongan dari pemain lincah asal Manchester United, Nani, dan gelandang elegan Liverpool, Raul Meireles. Masih ada Hugo Almeida dan juga Joao Moutinho.

Di Maria membuat Argentina unggul lebih dulu pada menit ke-14 setelah menerima umpan Messi.

Ronaldo tak mau kalah gemilang dengan Messi. Tujuh menit berikutnya, Ronaldo menunjukkan tajinya dan mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Portugal tampil lebih menghibur. Kombinasi Nani, Ronaldo, dan Almeida membuat pertahanan Argentina yang dipimpin Javier Zanetti sedikit kelabakan. Di sepuluh menit terakhir, Argentina yang balik menekan. Namun, hingga pertandingan babak pertama usai kedudukan tetap 1-1.

Susunan Pemain Argentina: Sergio Romero, Javier Zanetti, Gabriel Milito, Nicolás Burdisso, Faustino Rojo, Esteban Cambiasso, Javier Mascherano, Angel Di Maria, Ever Maximiliano Banega, Lionel Messi, Ezequiel Ivan Lavezzi

Portugal: Carvalho dos Reis Eduardo, Pedro da Silva Joao Pereira, Bruno Alves, Jorge Pires da Fonseca Rolando, Alexandre da Silva Fabio Coentrao, Jorge Neto Carlos Martins, Raul Meireles, João Moutinho, Nani, Cristiano Ronaldo, Hugo Almeida

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Hasil Lengkap Pertandingan Persahabatan

ZURICH, KOMPAS.com Pertandingan persahabatan antarnegara, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari, tak ubahnya partai resmi. Pertarungan sengit terjadi di beberapa partai. Berikut hasil lengkap pertandingan persahabatan.

Hasil Pertandingan persabahatan, Rabu atau Kamis (10/2/2011) dini hari WIB: Libya 3-2 Benin
Tanzania 1-0 Palestina
Malaysia 2-0 Hongkong
Armenia 1-2 Georgia
Mozambik 1-1 Botswana
Republik Demokratik Kongo 0-2 Gabon
Moldova 2-1 Andorra
San Marino 0-1 Liechtenstein
Belarus 1-1 Kazakhstan
Yunani 1-0 Kanada
Bolivia 1-2 Latvia
Rusia 0-1 Iran
Makedonia 0-1 Kamerun
Kroasia 4-2 Ceko
Azerbaijan 0-2 Hongaria
Swasi 0-4 Zambia
Israel 0-2 Serbia
Turki 0-0 Korea Selatan
Nigeria 2-1 Sierra Leone
Siprus 1-1 Romania (Penalti, Romania unggul 5-4)
Swedia 1-1 Ukraina (Penalti, Ukraina unggul 5-4)
Afrika Selatan 2-0 Kenya
Albania 1-2 Slovenia
Bulgaria 2-2 Estonia
Denmark 1-2 Inggris
Luksemburg 2-1 Slowakia
Belgia 1-1 Finlandia
Belanda 3-1 Austria
Malta 0-0 Swiss
Norwegia 0-1 Polandia
Jerman 1-1 Italia
Skotlandia 3-0 Irlandia Utara
Argentina 2-1 Portugal
Perancis 1-0 Brasil
Maroko 3-0 Niger
Spanyol 1-0 Kolombia

Penulis: Hery Prasetyo   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Undangan Paus Ganggu Persiapan Barca

ROMA, KOMPAS.com Persiapan Barcelona jelang laga lawan Arsenal pada laga pertama Liga Champions, 16 Februari nanti, dipastikan terganggu. Paus Benedictus XVI rencananya akan memanggil semua pemain tim nasional Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010, 48 jam sebelum pertandingan Barcelona lawan Arsenal.

Seperti diketahui, hampir sebagian pemain Barcelona adalah tulang punggung timnas Spanyol. Sebut saja Gerard Pique, Carlos Puyol, David Villa, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Pedro.

Tentunya ini menjadi kerugian bagi Barcelona. Sebab, para pemain pilarnya dipastikan akan kelelahan setelah menjalani perjalanan jauh dari Roma ke London. Selain itu, mereka juga akan absen dalam latihan hari Senin sebelum pertandingan.

"Kami harus berbicara dengan klub. Namun, pertandingan Liga Champions di London ini tampaknya akan sulit. Kami akan berbicara dengan Federasi Sepak Bola Spanyol dan klub. Kami akan mengambil langkah terbaik," kata gelandang Barcelona, Sergio Busquets.

Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, tak memaksa para pemainnya untuk ikut ke Vatikan. Namun, dia mengatakan, sebagai juara, timnya harus mematuhi hal-hal tertentu. (DM)

Penulis: Wirawan Kusuma   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Toisutta-Arifin Vs Nurdin-Nirwan

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa penutupan pencalonan ketua umum dan wakil ketua umum PSSI sudah ditutup. Ada empat nama yang paling banyak mendapat dukungan suara, yakni George Toisutta, Nurdin Halid (posisi ketua umum), Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie (posisi wakil ketua umum).

Berdasarkan konferensi pers di Kantor PSSI, Minggu (6/2/2011), Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengatakan bahwa Nurdin dan Nirwan sejauh ini merupakan sosok yang paling banyak mendapatkan dukungan suara. Dari 100 hak suara, nama Nurdin diusulkan oleh 81 suara untuk posisi ketua umum (ketum), sementara Nirwan diusung oleh 80 suara untuk posisi wakil ketua umum (waketum). Adapun Toisutta sementara tertinggal jauh dengan dukungan 12 suara dan Arifin 7 suara.

Nurdin dan Nirwan sejak awal memang diprediksi bakal maju lagi. Meski tak pernah mendeklarasikan diri, keduanya tetap masuk bursa karena memiliki pendukung yang loyal di daerah. Keduanya juga saat ini masih menjabat sebagai Ketum dan Waketum PSSI periode 2007-2011.

Sementara Toisutta mendeklarasikan dirinya maju di Markas TNI AD, Rabu (2/2/2011). Ia maju karena diminta oleh beberapa pemerintah provinsi (pemprov), pengurus klub, dan pejabat PSSI. Mereka ingin Toisutta mereformasi kinerja induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut.

Hal ini tertuang dalam manifesto dukungan yang ditandatangani oleh beberapa pemprov, pengurus klub, dan pejabat PSSI. Nama terakhir adalah Arifin. Pengusaha sukses ini termasuk sosok yang tak pernah puas dengan kinerja PSSI. Saking tak puasnya, ia bahkan mendirikan Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai tandingan Liga Super Indonesia (LSI).

Awalnya Arifin diprediksi sebagai lawan kuat Nurdin di bursa ketum. Namun, belakangan ia mengalihkan dukungannya kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta. Arifin bahkan mengklaim dirinya bakal habis-habisan mendukung Toisutta.

Kini keempat nama tersebut akan diverifikasi oleh tim verifikasi. Tim ini akan bekerja pada 7-14 Februari. Pada 15 Februari, tim verifikasi akan melaporkan lolos atau tidaknya keempat nama itu kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Jika semuanya lolos, mereka akan bertarung habis-habisan di Kongres PSSI di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret.

Yang terpenting lagi, Kongres PSSI kali ini akan sangat signifikan mengingat organisasi tersebut dalam persimpangan. Sebagian insan bola menghendaki terjadinya suksesi, sementara sebagian orang masih setia kepada Nurdin Halid.

Siapa pun pemimpin PSSI nantinya, para pemegang suara diharapkan mampu membaca suara hati nurani insan bola sekaligus masa depan sepak bola nasional. Mereka diharapkan mampu membuat pertimbangan berdasarkan kepentingan nasional, dalam hal ini sepak bola.

Keputusan mereka akan sangat memengaruhi arah sepak bola negeri ini. Kepada mereka pula insan bola berharap pilihan terbaik demi kebaikan sepak bola, bukan demi kepentingan sesaat dan kelompok. Kesalahan memilih akan mengakibatkan ketidakpuasan insan bola. Apalagi, publik kini sedang sangat sensitif terhadap kelangsungan sepak bola nasional.

Penulis: Jonathan Pandapotan   |   Editor: Hery Prasetyo   |   Loading...

Dalglish: Terima Kasih, Liverpudlian

Manajer Liverpool Kenny Dalglish.

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, mendedikasikan keberhasilan tim memenangi empat laga Premier League kepada suporter, karena telah setia dan sabar memberi dukungan, terutama saat klub jatuh. Ia pun mengaku berharap, apa pun hasil akhir musim ini, setiap warga Anfield dan pendukungnya tetap berdiri bersama.

Dalglish menangani Liverpool pada Januari lalu dan telah memimpin Liverpool mengarungi enam pertandingan Premier League. Setelah kalah 1-2 dari Blackpool dan bermain imbang 2-2 dengan Everton pada dua laga pertama, Liverpool selalu menang, tanpa kebobolan (cleansheet). Terakhir, mereka menang 1-0 atas Chelsea, Minggu (6/2/2011).

Berkat itu, Liverpool kini duduk di posisi keenam dengan 38 poin, atau kalah enam angka dari Chelsea di tempat keempat dan 16 angka dari penguasa sementara, Manchester United.

"Saya pikir, suporter tahu di mana pemain dan staf meletakkan loyalitas mereka, khususnya saat ini. Klub Sepak Bola Liverpool adalah institusi fantastis dan setiap orang di sini harus menunjukkan sikap hormat kepada itu dan kami akan begitu," ujar Dalglish.

"Jika kami bermain seperti itu, suporter akan berteriak lebih keras dan lantang setiap pekan. Kami mungkin tidak akan memenangi setiap pertandingan antara saat ini sampai akhir musim, namun kami akan berusaha. Jika suporter mencintai saya, itu cuma setengah dari rasa cinta saya kepada mereka," tuturnya. (LFC)

Inilah Pahlawan Liverpool Sebenarnya

LONDON, KOMPAS.com — Bek Liverpool, Jamie Carragher, menilai Manajer Kenny Dalglish adalah orang yang telah membuat Liverpool bangkit dan konsisten meraih kemenangan.

Dalglish menukangi Liverpool pada Januari lalu. Bersama dia, Liverpool telah mengarungi enam laga Premier League dan memenangi empat laga terakhir dengan catatan tanpa kebobolan (clean sheet).

Berkat itu, Liverpool kini duduk di posisi keenam klasemen dengan 38 poin atau hanya kalah enam angka dari Chelsea di tempat keempat. Dengan 12 pertandingan tersisa, Liverpool berpeluang finis di zona Liga Champions.

"Segalanya telah berubah semakin baik dan Kenny membuat semua orang berdiri di sisi yang sama," ujar Carragher.

"Bagi setiap orang, terutama aku dan Stevie (Steven Gerrard), ia adalah pahlawan bagi kami. Hasilnya jelas sangat baik. Jika Anda bertanya kepadaku, tentu akan senang ia menjadi manajer kami," katanya. (SKY)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Thursday, February 24, 2011

Lawan Jerman, Italia Panggil 4 Debutan

Gelandang Inter Milan, Thiago Motta, untuk pertama kalinya akan memperkuat timnas Italia.

ROMA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli, memanggil empat pemain debutan untuk dipersiapkan melawan Jerman di laga persahabatan, Rabu (9/2/2011). Pemain tersebut adalah gelandang Sebastian Giovinco (Parma), Thiago Motta (Inter Milan), Bek Davide Atzori (Cagliari), dan striker Alessandro Matri (Juventus).

Sementara itu, Gianluigi Buffon akan kembali tampil setelah lama absen karena cedera. Pertandingan ini juga menjadi tanda kembalinya beberapa pemain yang terlupakan seperti Stefano Mauri (Lazio), Antonio Cassano (AC MIlan), Christian Maggio (Napoli) dan Marco Borriello. (GL)

Berikut skuad Italia Kiper: Buffon (Juventus), Sirigu (Palermo), Viviano (Bologna);

Bek: Astori (Cagliari), Bonucci (Juventus), Cassani (Palermo), Criscito (Genoa), Chiellini (Juventus), Maggio (Napoli), Ranocchia (Inter);

Gelandang: Aquilani (Juventus), De Rossi (Roma), Giovinco (Parma), Mauri (Lazio), Montolivo (Fiorentina), Motta (Inter), Nocerino (Palermo), Palombo (Sampdoria);

Striker: Borriello (Roma), Cassano (Milan), Matri (Juventus), Pazzini (Inter), Rossi (Villarreal).

Lawan 10 Orang Roma, Inter Hampir Tersusul

Gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder (kanan), melepaskan tembakan yang berujung gol ke gawang AS Roma, dalam lanjutan Serie-A, Minggu (6/2/2011).

MILAN, KOMPAS.com - Unggul pemain sejak menit ke-62, Inter Milan malah kebobolan dua gol berbalas dua oleh AS Roma, sehingga menang dengan skor 5-3, dalam lanjutan Serie-A, Minggu (6/2/2011). Terlepas dari itu, Inter kini duduk di tempat ketiga dengan 44 poin, atau hanya kalah lima angka dari penguasa sementara, AC Milan.

Kebuntuan dipecahkan oleh kubu Inter, melalui gol Wesley Sneijder, saat pertandingan baru berjalan tiga menit. Menguasai umpan Maicon di luar kotak penalti, ia mengirim bola masuk sudut kanan atas gawang Julio Sergio.

Roma membalas gol itu hanya dalam waktu sepuluh menit, melalui Fabio Simplico. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan bola kiriman Marco Cassetti masuk sudut kanan bawah gawang Julio Cesar.

Kedudukan imbang membuat kedua kubu sempat sama-sama menurunkan tempo dan intensitas permainan. Namun, setelah tanpa hasil, keduanya perlaha meningkatkannya lagi..

Sejumlah pelanggaran terjadi dan peluang tercipta dari kedua kubu. Namun, aksi saling serbu itu tak membuahkan gol, sampai terciptanya gol Samuel Eto'o pada menit ke-35.

Gol bermula dari pergerakan Wesley Sneijder yang berujung umpan kepada Eto'o di luar kotak 16 meter. Eto'o berhasil menguasai bola dan menyepak bola masuk tengah gawang tim tamu.

Berubahnya kedudukan diikuti meningkatnya tempo dan intensitas permainan kedua kubu. Namun, tak ada gol tercipta sampai peluit turun minum berbunyi.

Roma mengambil inisiatif menyerang di babak kedua. Namun, belum mampu menambah gol, mereka malah terkena diganjar sanksi penalti, menyusul pelanggaran Nicolas Andres Burdisso kepada Giampaolo Pazzini di luar kotak penalti.

Selain kehilangan Burdisso, Roma kemudian juga semakin tertinggal, karena Samuel Eto'o yang melakukan eksekusi, sukses menaklukkan Julio Sergio.

Keunggulan Inter bertambah menjadi 4-1 ketika pada menit ke-71, Thiago Motta berhasil membobol gawang Roma dengan memanfaatkan umpan Eto'o.

Namun, di luar dugaan, Roma mampu membalas itu dengan dua gol dari Mirko Vucinic pada menit ke-75 dan Simone Loria pada menit ke-81. Sementara Gol Vucinic tercipta berkat assist Daniele De Rossi, gol Loria tercipta berkat assist Juan.

Dua gol itu melambungkan moral Roma. Pada waktu sisa, mereka terus berusaha mencari gol keempat, sampai Inter membungkam mereka melalui gol kelima yang diciptakan Esteban Cambiasso pada masa injury time. Cambiasso membobol gawang Roma dengan memanfaatkan bola kiriman Javier Zanetti.

Selama 90 menit, Inter menguasai bola sebanyak 50 persen dan menciptakan 14 peluang emas dari 24 usaha. Adapun Roma melepaskan delapan tembakan akurat dari 23 percobaan.

Susunan pemain:
Inter:
Julio Cesar; Ivan Cordoba, Andrea Ranocchia, Javier Zanetti, Maicon; Thiago Motta, Wesley Sneijder (Yuto Nagatomo  75), Esteban Cambiasso, Houssine Kharja; Samuel Eto'o, Giampaolo Pazzini (Diego Milito  70)
Roma: Julio Sergio; Juan, Nicolas Burdisso, John Arne Riise, Marco Cassetti; Fabio Simplicio (Leandro Greco 71), Simone Perrotta (Rodrigo Taddei 67); Mirko Vucinic, Marco Borriello, Jeremy Menez (Simone Loria  64)
Wasit: Paolo Tagliavento

Taklukkan Hercules, Valencia Aman di Zona Champions

VALENCIA, KOMPAS.com - Gol dari Aritz Aduriz dan Tino Costa membawa Valencia unggul 2-0 atas lawannya, Hercules, dalam laga lanjutan Liga BBVA di Stadion Mestalla, Minggu atau Senin (7/2/2011) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat Valencia memantapkan posisinya di posisi keempat dengan 44 poin. Sedangkan Hercules tetap terpuruk di posisi ke-16 dengan 22 poin.

Meski berstatus sebagai unggulan dan mendapat dukungan penuh dari para pendukungnya, Valencia sempat kesulitan dalam menghadapi Hercules hingga menit ke-40. Permainan mereka tak berkembang dan tak mampu menciptakan banyak peluang. Hercules sendiri lebih banyak fokus bertahan dan sesekali melakukan serangan balik.

Valencia hanya mampu menciptakan empat ancaman di pertandingan ini. Pertama pada menit ke-6, lewat tendangan Tino Costa yang masih melebar di atas gawang Juan Calatayud. Enam menit berselang, giliran ancaman dari Ever Banega yang melenceng ke sebelah kiri gawang Calatayud. Peluang kembali didapatkan Valancia lewat Alejandro Dominguez. Namun, peluang ini masih bisa digagalkan oleh pemain Hercules.

Peluang terbaik di laga ini didapat Mehmet Topal pada menit ke-38. Sayang, tendangan kaki kirinya masih membentur tiang gawang Calatayud.

Valencia akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-43. Aritz Aduriz yang sebelumnya selalu dikawal ketat akhirnya bisa menjebol gawang Calatayud setelah menerima umpan dari Roberto Soldado.

Di masa injury time, Hercules punya peluang emas saat Olivier Thomert bebas dari jebakan offside. Namun, Thomert menyelesaikannya, hingga peluang tersebut terbuang sia-sia, melebar jauh ke sisi kiri gawang Guaita.

Di babak kedua, Valencia berusaha untuk tampil lebih menekan. Hasilnya, Tino Costa berhasil membuat Valencia unggul di menit ke-53. Tendangan bebas kaki kirinya menhujam sisi kiri gawang Hercules dan tak mampu digapai oleh Catalayud.

Permainan Valencia pun mulai membaik. Hingga menit ke-70, David Navarro dkk telah menciptakan 12 kali percobaan tembakan (lima diantaranya mengarah ke gawang). "Los Che" juga unggul dalam penguasaan bola, 65 persen berbanding 35 persen.

Hercules bukan tanpa peluang. Di menit ke-82 tendangan keras kaki kanan Matias Fritzlerdari dalam kotak penalti meluncur deras ke arah gawang. Tapi, peluang emas tersebut dimentahkan dengan sangat brilian oleh Guita. Sedangkan, tendangan dari pemain pengganti, Royston Drenthe di menit ke-87 dan masa injury time hanya tipis di mistar gawang Guita.

Susunan pemain  Valencia: Vicente Guaita Panadero,  Marius Stankevicius, David Navarro, Jérémy Mathieu, Bruno, Mehmet Topal, Ever Banega (Juaquin 86), Alberto Costa, Alejandro Damian Dominguez (Isco 76), Aritz Aduriz (Jordi Alba 84), Roberto Soldado

Hercules: Juan Calatayud, Sergio Rodri, Juanra, Paco Peña (Tiago Gomes 39), David Cortés, Abel Enrique Aguilar Tapias (Roysthon Drenthe 63), Tote, Olivier Thomert (Rufete 73), Matias Fritzler, Nelson Haedo Valdez, Kiko

Ancelotti: Tak Usah Bawa-bawa Torres-Luiz

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Chelsea Carlo Ancelotti meminta media tak mengait-ngaitkan kekalahan 0-1 dari Liverpool dengan penampilan penyerang Fernando Torres dan bek David Luiz yang dibeli pada 31 Januari lalu.

Torres dibeli dari Liverpool dengan harga 50 juta poundsterling (Rp 723 miliar) dan Luiz dari Benfica dengan nilai transfer setengah dari harga beli Torres. Mereka menandai kiprah sebagai pemain Chelsea pada pertandingan Premier League, melawan Liverpool, Minggu (6/2/2011).Sementara Torres bermain selama 66 menit pertama, Luiz bermain pada 17 menit terakhir.

Ketika Chelsea akhirnya kalah akibat gol Raul Meireles pada menit ke-69, media-media Inggris mulai menyebut soal seberapa besar dampak pembelian keduanya terhadap nasib Chelsea musim ini dan apakah mereka akan cocok dengan permainan "The Blues".

"Kami punya pemain fantastis dengan kemampuan fantastis. (Liverpool) adalah lawan sulit. Kami jelas kecewa, tapi Fernando Torres dan David Luiz akan menjadi masa depan klub ini," tukasnya.

Akibat hasil tersebut, Chelsea tersendat di posisi keempat dengan 44 poin, atau tetap kalah sepuluh angka dari penguasa sementara, Manchester United. Adapun Liverpool ada di tempat keenam dengan 38 poin. (CHE)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Ancelotti: Chelsea Kalah Bukan karena "Berlian"

Penyerang Chelsea, Fernando Torres, dan manajer Carlo Ancelotti.

LONDON, KOMPAS.com — Manajer Chelsea Carlo Ancelotti menilai timnya kalah 0-1 dari Liverpool bukan karena menggunakan pola 4-1-2-1-2 (berlian), melainkan karena lawan bermain lebih baik pada duel Premier League, Minggu (6/2/2011).

Pola itu juga digunakan Chelsea saat melawan Sunderland, Selasa (1/2/2011), yang berakhir 4-2 untuk Chelsea. Menurut Ancelotti, Chelsea juga bermain seperti itu saat melawan Liverpool.

Menurut Ancelotti, dibandingkan dengan saat melawan Sunderland, Chelsea bermain kurang cepat saat menghadapi Liverpool. Itu membuat lawan punya cukup waktu untuk menutup ruang dan dengan demikian mempersulit Chelsea mengakhiri serangan dengan eksekusi sempurna.

"Kami bermain fantastis dengan bentuk permainan seperti saat di Sunderland dan kami ingin mengulangnya. Liverpool mengubah bentuk permainan mereka," ujar Ancelotti.

"Mereka sangat kuat dalam hal bertahan dan memberikan tekanan besar saat di wilayah pertahanan mereka. Kami tak menemukan solusi yang tepat. Saya pikir, imbang adalah hasil yang ideal karena kami tak banyak terancam. Namun, inilah sepak bola," katanya.

"Liverpool bermain dengan baik hari ini, dengan kekuatan, kekuatan, dan sikap fantastis. Masalahnya bukan karena pemain ini. Mereka punya kualitas tinggi. Saya harus mencoba memainkan mereka bersama dan saya akan melakukan segalanya untuk itu. Mereka memiliki kualitas bagus. Bentuk permainan mereka juga bagus. Jelas kami bisa bermain lebih baik sebagai tim, tidak hanya di lini serang. Namun, ketika Anda tak bermain  dengan cepat dari belakang, Anda kesulitan menemukan ruang di depan," tuturnya. (CHE)

Carragher: Tak Mudah Melawan Torres

Striker baru Chelsea, Fernando Torres (kanan), gagal melewati defender Liverpool, Jamie Carragher, yang sekaligus mantan rekannya.

LONDON, KOMPAS.com - Bek Liverpool, Jamie Carragher, menilai tak mudah menghadapi tim yang diperkuat orang yang pernah bermain untuk "The Reds". Namun, menurutnya, siapa pun orang yang datang atau pergi, Liverpool mampu meraih sukses.

Hal tersebut berkaitan dengan kemenangan 1-0 yang diraih atas Chelsea, dalam duel Premier League, Minggu (6/2/2011). Itu adalah kemenangan keempat yang diraih dalam empat pertandingan Premier League terakhir.

Pertandingan itu terasa semakin istimewa karena untuk pertama kalinya sejak 2007, mereka berada selapangan dengan penyerang Fernando Torres, sebagai lawan.

"Pemain bagus datang dan pergi. Kami telah melawan banyak orang (yang pernah membela kami). Kami dulu melawan Robbie Fowler ketika ia pindah ke Leeds. Itu tak mudah," ujar Carra.

"Fernando adalah salah satu penyerang terbaik dunia dan aku yakin ia akan membuktikan itu di Chelsea. Namun, ia tak lagi bersama kami. Kami harus fokus kepada tim kami, melakukan tugas kami, dan itulah yang kami lakukan," tambahnya. (SKY)

Wednesday, February 23, 2011

Leonardo Ampuni "Dosa" Inter

MILAN, KOMPAS.com - Manajer Inter Milan, Leonardo, mengaku tak memasalahkan tiga gol AS Roma yang bersarang di gawang Julio Cesar, karena pertandingan berakhir 5-3 untuk timnya.

Kelima gol Inter dicetak oleh Sneijder (3), Samuel Eto'o (35, 63-penalti), Thiago Motta (71), dan Esteban Cambiasso (90). Adapun gol Roma diciptakan oleh Fabio Siplicio (13), Mirko Vucinic (75), dan Simone Loria (81).

Sekadar catatan, sejak menit ke-62, Roma bermain dengan sepuluh orang akibat kartu merah yang diterima Nicolas Burdisso setelah melanggar Giampaolo Pazzini di kotak penalti.

"Kami membuat hidup kami sendiri sulit hari ini. Namun, saya tak terkejut dengan gol yang bersarang di gawang kami. Ada tendangan bebas, bola muntah, dan tendangan sudut, tetapi tak ada pergerakan yang benar-benar (berbahaya)," ujar Leonardo.

"itu adalah momen di mana pertahanan kami rapuh. Namun, kami berusaha dengan baik sampai meraih gol kelima dan mendapatkan konsentrasi kami kembali,"

"Apakah kebobolan begitu banyak gol merupakan masalah? Saya tak bisa bicara buruk ketika saya begitu gembiran dengan kemenangan ini. Yang penting adalah menjaga antusiasme,"

"Saya melihat pertandingan luar biasa antara dua tim. Marco Borriello (penyerang Roma) masih merupakan penyerang terbaik di Serie-A. (Gelandang Inter) Wesley Sneijder menampilkan permainan hebat malam ini, seperti Samuel Eto'o, Giampaolo Pazzini, Daniele De Rossi, Fabio Simplico, dan banyak lainnya," paparnya. (FBI)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Bent Kencani Putri Mantan Manajernya

Darren Bent tertangkap kamera saat meninggalkan sebuah hotel dengan Amy Bruce. Keduanya bermalam di hotel itu. Amy adalah putri Steve Bruce, mantan manajer Bent di Sunderland.

INGGRIS, KOMPAS.com - Meski sudah pindah ke Aston Villa, hati Darren Bent ternyata masih tertinggal di Sunderland. Bukan cinta kepada klub berjuluk "The Black Cats" tersebut, tetapi kepada putri pelatih Steve Bruce, Amy Bruce.

Yang lebih mengejutkan, keduanya berpacaran selama enam bulan tanpa diketahui Steve Bruce, ayah Amy. Jika tahu hubungan itu, ada dua kemungkinan. Pertama, Bruce sudah sejak dulu menjual Bent karena tak menyetujui hubungan mereka. Atau, kedua, justru batal menjualnya demi anaknya.

Yang pasti, hubungan kedua sejoli ini sudah begitu mendalam. Artinya, mereka memang sengaja diam-diam di belakang Steve Bruce.

Terakhir, Bent dan Amy Bruce menghabiskan satu malam di sebuah hotel di Inggris. Ketika dipotret wartawan saat meninggalkan hotel itu, mereka tak canggung.

Saat berjalan, Bent malah tersenyum dan megacungkan jempol tangan kanannya. Entah apa maksud acungan jempol itu. Yang pasti, mereka tampak bahagia setelah menghabiskan malam bersama dalam balutan cinta. (SUN)

Leonardo: Jalan Scudetto Masih Panjang

Manajer Inter Milan, Leonardo Araujo.

MILAN, KOMPAS.com - Manajer Inter Milan Leonardo Araujo menilai belum waktunya bagi timnya bicara soal scudetto karena persaingan masih panjang dan akan ditentukan sampai laga terakhir.

Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan kemenangan 5-3 yang diraih atas AS Roma, Minggu (6/2/2011). Berkat itu, Inter kini duduk di posisi ketiga dengan 44 poin, atau hanya kalah lima angka dari penguasa sementara AC Milan.

Mengingat Inter baru melakoni 23 laga dan Milan 24 laga, dan kedua kubu masih akan bertemu, 3 April mendatang, Inter berpeluang finis sebagai juara.

"Apakah kami anti-Milan? Kampanye Serie-A akan sengit sampai akhir karena ada selisih poin sejumlah tim tipis," ujar Leonardo.

"Anda bisa melihat dalam setiap pertandingan bagaimana sulitnya mendapat tiga poin. Lihat dalam beberapa pekan terakhir dan Anda akan tahu ada banyak kejutan dalam kompetisi ini," tambahnya. (FBI)

Mazzarri Tak Mau Bicara Scudetto

Pelatih Napoli, Walter Mazzarri.

SAN PAOLO, KOMPAS.com - Pelatih Napoli, Walter Mazzarri, enggan berbicara banyak soal peluang timnya merebut scudetto musim ini. Dirinya lebih suka berbicara soal kebangkitan tim setelah di pertandingan sebelumnya takluk 0-2 dari Chievo.

Minggu (6/2/2011), Napoli sukses menundukkan Cesena 1-0. Berkat kemenangan itu, Napoli menempel ketat AC Milan yang masih berada di puncak klasemen. "I Partenopei" kini hanya tertinggal 3 poin dari Milan.

"Kami hanya fokus ke diri kami. Setelah performa buruk melawan Chievo, kemenangan ini menjadi kebangkitan yang penting. Saya sangat senang dengan cara pemain saya bermain hari ini. Kami memahami mana yang salah dan kemudian membuatnya menjadi sesuatu yang benar," jelas Mazzarri kepada Sky Sports.

Mazzarri pun berterima kasih kepada para fans Napoli yang terus mendukung timnya meski baru saja mengalami kekalahan dari Chievo. "Jelas kami mendapat dorongan dari para fans sore ini dan ini selalu membantu kami. Para fans telah membantu kami untuk tetap tenang dari hasil yang satu ke hasil yang lainnya."

Inter Kirim Pesan Ancaman kepada Milan

Kiper Inter Milan, Julio Cesar.

MILAN, KOMPAS.com - Kiper Inter Milan, Julio Cesar, mengatakan, para rival Inter, terutama AC Milan, kini harus berhati-hati. Sebab, Inter kini sudah kembali menjadi tim papan atas Serie-A setelah ditagani Leonardo dan siap menyingkirkan.

Apalagi, saat ini Inter sudah duduk di tempat ketiga dengan 44 poin, atau hanya kalah lima angka dari penguasa sementara, AC Milan.

Di partai terakhir, Inter berhasil menang 5-3 dari AS Roma di Giuseppe Meazza, Minggu atau Senin (7/2/2011) dini hari WIB. Ini menjadi kemenangan ketujuh Inter di Serie-A sejak ditangani Leonardo, 6 Januari lalu. Inter baru mengalami satu kekalahan saat bertandang ke kandang Udinese di pekan ke-21. Saat itu, Inter takluk dengan skor telak 1-3.

"Kami mengirimkan pesan kepada semua tim yang berada di depan kami. Sekarang kami punya kesempatan untuk bermain melawan mereka dan meraih scudetto," ujar Julio Cesar kepada Tuttomercato Web.

"Dalam satu bulan semuanya berubah. Yang terpenting adalah mengambil keuntungan dari kegagalan rival yang berada di depan kami. Milan seharusnya khawatir dengan kami," tambahnya.

Kebangkitan Inter ini juga tak lepas dari penampilan apik dari kiper asal Brasil ini. Di tiga pertandingan terakhir (melawan Roma, Bari, dan Palermo), Julio Cesar melakukan beberapa kali penyelamatan gemilang untuk membuat gawang Inter tak banyak kebobolan.

"Aku sangat senang dengan pertandingan yang kumainkan malam ini. Aku senang bisa memberikan kontribusi dalam pertandingan, terutama di babak pertama dengan penyelamatanku," kata kiper yang jadi incaran Manchester United ini. (GL)

Dalglish: Satu-satu, Liverpool

Manajer Liverpool, Kenny Dalglish.

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Liverpool Kenny Dalglish meminta pasukannya untuk tetap rendah hati dan tetap fokus kepada setiap pertandingan terdekat, siapa pun lawan mereka.

"Ketika poin bertambah, itu akan mengatakan di posisi berapa kami akan finis. Jadi, kami akan selalu bermain untuk menang dan meraih sebanyak mungkin dari setiap pertandingan yang akan kami hadapi,"

"Kami akan menyiapkan diri untuk setiap pertandingan terdekat. Lawan berikutnya adalah Wigan di kandang dan kepada laga itu kami memandang selama pekan ini dan jika kami tetap menang, itu akan berdampak terhadap poin kami di akhir musim," ujar Dalglish.

"Kami mendapatkan hadiah (poin penuh) dari Chelsea dan dari tiga pertandingan sebelumnya dan itu menjadi pijakan kami dalam masa istimewa ini," tuturnya.

Hal tersebut berkaitan dengan keberhasilan Liverpool menang 1-0 atas Chelsea, dalam lanjutan Premier League, di Stamford Bridge, Minggu (6/2/2011). Itu adalah kemenangan keempat dalam empat pertandingan Premier League terakhir.

Berkat itu, Liverpool kini berada di posisi keenam dengan 38 poin, atau kalah enam angka dari Chelsea di tempat keempat.

Pada pertandingan berikutnya, Chelsea akan melawan Wigan Athletic, Sabtu (12/2/2011). (LFC)

Tuesday, February 22, 2011

Liverpool Lebih Besar daripada Torres

LIVERPOOL, KOMPAS.com — Pemilik Liverpool, John Henry, mengatakan, Liverpool lebih besar daripada pemain. Dengan begitu, pemain yang sudah tak berkomitmen dan bervisi sama sudah sepantasnya pergi.

Hal itu berkaitan dengan transfer Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea, 31 Januari lalu. Terlepas dari adanya tawaran Chelsea, media-media Inggris menyebut Torres memang minta dijual.

Sejumlah kalangan, terutama legenda dan suporter Liverpool, menunjukkan sikap kecewa. Setidaknya, itu terlihat dari pernyataan legenda Liverpool, Robbie Fowler, yang mengatakan tak akan memakai replika kostum Torres semasa di Liverpool.

Tak sedikit pula dari mereka ini mempertanyakan alasan klub melepas Torres setelah sebelumnya sempat menyatakan akan mempertahankan Torres.

"Satu hal yang kami bicarakan sejak awal adalah betapa pentingnya setiap orang berada di sisi yang sama. Tak ada pemain lebih besar dari klub," kata Henry.

"Kami mengharapkan para pemain ingin tetap di sini. Jika mereka tak ingin menjadi bagian dari klub sepak bola Liverpool, kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk memfasilitasi mereka pergi ke tempat lain," tambahnya. (MIR)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Liverpool Lebih Baik Tanpa Torres

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Bek Liverpool, Jamie Carrgaher, klub tak akan mendapat manfaat maksimal dari pemain yang sudah tak berkomitmen penuh, sehebat apa pun pemain tersebut, dan dengan begitu klub akan lebih baik tanpa pemain tersebut karena sepak bola bukan permainan individual.

Hal tersebut berkaitan dengan pindahnya Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea, 31 Januari lalu. Sesuai pemberitaan di Inggris, selain karena adanya tawaran dari Chelsea, Torres dijual karena pemain itu mengajukan permintaa dijual.

"Bagi kami, aku pikir, mungkin lebih baik Fernando pergi, jika ia tidak seratus persen berkomitmen kepada kami. Ini juga mungkin pilihan terbaik bagi (pemain yang sudah setengah hati) di mana pun," ujar Carragher.

"Aku pikir, (kemungkinan Torres pindah) sudah muncul sejak musim panas lalu. Kami selalu merasa bahwa Torres akan pergi pada titik tertentu pada musim ini atau mungkin akhir musim ini," tambahnya.

Menurut media-media Inggris, Torres dijual dengan harga 50 juta poundsterling atau sekitar Rp 723 miliar. Dari hasil penjualan itu, Liverpool mendatangkan Luis Suarez dari Ajax dan Cany Carroll dari Newcastle United. (MIR)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Terry: Jangan Hina Joe Cole!

LONDON, KOMPAS.com — Kapten Chelsea, John Terry, meminta kepada para pendukung untuk tidak melontarkan cacian kepada gelandang Liverpool, Joe Cole, saat kedua tim bertemu dalam lanjutan Premier League, Minggu (6/2/2011).  

Joe Cole pernah membela "The Blues" selama tujuh musim hingga pada akhirnya memutuskan hijrah ke Liverpool awal musim lalu. Selama berada di Anfield, Joe Cole telah membawa klub tersebut mencicipi gelar-gelar bergengsi Premier League, Piala FA, dan lain-lain.

Atas dasar itulah Terry berharap agar para pendukung menghormati Joe Cole pada pertandingan nanti. "Joe telah memberikan segalanya bagi klub ini dan mudah-mudahan pendukung memberikan sambutan yang layak. Dia adalah seorang anak Chelsea. Meskipun dia pernah di West Ham, dia mengaku sebagai anak Chelsea," ucap Terry. 

"Aku merasa sedih melihat dia pergi. Orang lain juga merasakannya. Itulah mengapa aku yakin seratus persen, ia akan mendapatkan sambutan yang besar," lanjutnya. 

Terry juga yakin bahwa cedera yang dialami Joe Cole akan membaik. "Dia anak yang hebat dan aku masih berhubungan dengannya. Aku juga menyaksikan debutnya dan dia mendapatkan kartu merah. Padahal, dia tidak pantas mendapatkan itu," ungkap bek asal Inggris tersebut. (SUN)

Penulis: Ferril Dennys   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Pemain Dilarang Pakai Penghangat Leher

Striker Manchester City, Carlos Tevez, kerap menggunakan pelindung leher.

LONDON, KOMPAS.com — Dengan alasan keselamatan, FIFA melarang pemain mengunakan penghangat leher saat bertanding. Aturan ini akan didiskusikan dalam pertemuan yang membahas peraturan permainan International Football Association Board (IFAB) pada 5 Maret mendatang. 

"Kami ingin berdebat mengenai penghangat leher dan apakah itu bisa berbahaya. Mungkin ada masalah keamanan, misalnya seorang pemain berlari untuk mencetak gol dan lawan meraih penghangat leher tersebut yang bisa menimbulkan potensi bahaya untuk lehernya," jelas juru bicara FIFA.

Penghangat leher ini populer di Premier League setelah Carlos Tevez dan Emmanuel Adebayor memakainya pada musim lalu. Namun, penggunaan penghangat leher justru menuai pro-kontra.

Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengancam akan memberikan sanksi kepada pemainnya bila menggunakan penghangat leher. "Anda tidak akan melihat pemain MU memakai penghangat leher," kata Rio Ferdinand di akun Twitter-nya.

FIFA dan IFAB juga bersikeras, jika pemain memakai celana ketat, mereka harus menggunakannya sesuai dengan warna celana pendek. Selain itu, FIFA juga akan mengkaji aturan untuk wasit menghentikan permainan bila  obyek, seperti bola yang lain atau hewan, masuk ke lapangan.

Insiden ini terjadi pada  musim lalu ketika penyerang Sunderland, Darren Bent, mencetak gol ke gawang Liverpool. Gol terjadi akibat bola mematul mengenai bola pantai sebelum masuk ke gawang. (DM)

Besoes: Adjie Berpotensi Jadi Ketua PSSI

Adjie Massaid.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI, Nugraha Besoes menilai, Adjie Massaid berpotensi menjadi calon Ketua Umum PSSI.

"Apapun buat saya, dia punya kemungkinan-kemungkinan seperti yang dilakukan dia sekarang ya," katanya di kediaman Adji, Jalan Taman Cilandak II Blok E Nomor 14, Cilandak Barat, Jakarta, Sabtu (5/2/2011).

Hal tersebut disampaikan Besoes menanggapi kiprah Adjie dalam persepakbolaan nasional. Adjie adalah manajer Timnas U23. Menurut Besoes, Adjie adalah sosok manajer tim berpotensi bagi masa depan Timnas. Besoes merasa kehilangan.

"Satu perkataan yang tidak saya lupakan dari dia, Om, kita harus jadi juara," tutur Besoes.

Timnas-pun, lanjut Besoes sangat kehilangan sosok Adjie sebagai manajer. Sulit mencari sosok seperti Adjie. "Jadi memang bulan April kalau tidak ada perubahan kita akan training camp di Austria, kita harus cari sosok lain yang setara dia. Ini tidak mudah," papar Besoes.

Untuk sementara, lanjut Besoes, posisi Adjie sebagai manajer Timnas kemungkinan akan dipegang asisten manajer, Aga Bakrie.

Adjie Massaid meninggal mendadak Sabtu (5/2/2011) dinihari. Pulang main futsal, ia tersungkur di pintu rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (4/2/2011) malam. Ia di bawa ke Rumah Sakit Fatmawati. Nyawanya tak tertolong. Ia meninggal Sabtu pada pukul 01.40. Adjie diduga kena serangan jantung.

Ditahan Schalke, Dortmund Masih Mapan

Penyerang Schalke, Raul (kiri), berebut bola dengan bek Borussia Dortmund, Felipe Santana, pada pertandingan Liga BBVA, Jumat (4/2/2011).

DORTMUND, KOMPAS.com - Borussia Dortmund hanya bermain imbang 0-0 dengan Schalke, dalam lanjutan Bundesliga, di Stadion Signal-Iduna-Park, Jumat (4/2/2011) dan tetap duduk di puncak klasemen dengan 51 poin atau unggul sebelas angka dari pesaing terdekat, Bayern Leverkusen.

Meski masih bisa dibilang aman, Dortmund pantas kecewa dengan hasil tersebut. Bermain di kandang sendiri, mereka mampu konsisten mengancam gawang lawan dan solid dalam bertahan. Namun, gara-gara performa Manuel Neuer, eksekusi yang mereka lepaskan tak membuahkan gol.

Pada menit ke-78 dan ke-79, misalnya, Dortmund, menciptakan dua peluang melalui Mario Goetze dan Robert Lewandowski. Namun, kedua tembakan mereka semua mentah di tangan Neuer.

Di tengah tekanan lawan, Schalke bisa beberapa kali menciptakan peluang, yang sayangnya juga gagal membuahkan gol. Pada menit ke-37 dan ke-41, misalnya, Klaas-Jan Huntelaar dan Jose Jurado bergantian menembakkan bola, yang semuanya meleset keluar lapangan.

Selama 90 menit, Dortmund menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan sembilan tembakan akurat dari 21 usaha. Bandingkan dengan tim tamu, yang hanya menciptakan dua peluang emas dari enam percobaan.

Susunan pemain:
Dortmund:
Roman Weidenfeller; Mats Hummels, Felipe Santana, Marcel Schmelzer, Lukasz Piszczek; Nuri Sahin, Sven Bender, Kevin Grosskreutz (Robert Lewandowski  73), Jakub Blaszczykowski (Mohamed Zidan  89); Lucas Barrios, Mario Goetze
Schalke: Manuel Neuer; Christoph Metzelder, Benedikt Hoewedes, Lukas Schmitz, Atsuto Uchida; Anthony Annan (Kyriakos Papadopoulos  77), Peer Kluge, Jose Jurado (Junmin Hao  81), Jefferson Farfan; Klaas-Jan Huntelaar (Julian Draxler 88), Raul Gonzalez
Wasit: Michael Weiner

Monday, February 21, 2011

Soal Gaji, Chelsea Ungguli City

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

LONDON, KOMPAS.com - Chelsea menduduki puncak daftar klub paling boros dalam soal gaji. Menurut Soccernet, anggaran gaji tahunan Chelsea pada 2010 ini mencapai 172,5 juta poundsterling atau lebih tinggi 40 juta poundsterling dibanding Manchester City.

Pada 2009, anggaran gaji Chelsea mencapai 165,6 juta poundsterling. Namun, angka itu sudah termasuk uang pesangon untuk pelatih Luiz Felipe Scolari dan para asistennya. Dengan begitu, tanpa memperhitungkan pesangon itu, anggaran gaji mereka saat ini meningkat 12,7 persen atau sekitar 19,5 juta poundsterling.

Sementara itu, anggaran gaji City pada 2010 mencapai 133,3 juta poundsterling, Manchester United (MU) 131,7 juta poundsterling, dan Arsenal 110 juta poundsterling.

Anggaran gaji Chelsea disebut mencapai 82 persen dari pendapatan. Nilai ini lebih baik ketimbang City, yang mencapai 106 persen dari pendapatan. Anggaran MU dan Arsenal masing-masing 46 dan 49 persen dari pendapatan. (SCN)

Persib Terbelit Masalah Laten

BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam 11 pertandingan Liga Super Indonesia yang sudah dilakoni Persib Bandung, klub ini mengalami masalah laten yang dampaknya dinilai cukup gawat. Masalah itu diduga terkait disiplin dan mental bermain.

Pelatih Kepala Persib Bandung, Daniel Roekito mengemukakan, timnya selalu menampilkan permainan yang bagus ketika latihan, tetapi malah tidak tampak saat bertanding. Akibatnya, kekalahan demi kekalahan selalu mendera tim Maung Bandung.

"Tidak mungkin bila disebut grogi. Kesalahan pada taktik dasar mustahil disebut sebagai ketidaktahuan," ujar Daniel, Sabtu (5/2/2011) di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat.

Daniel menuturkan, strategi yang diusung Persib dalam latihan sudah efektif. Namun kenyataannya, implementasi pada pertandingan tidak pernah berjalan baik. Beberapa pemain pun sudah menyadarinya, seperti Eka Ramdani maupun Cristian Gonzales.

Saat disinggung apakah masalah itu memengaruhi penampilan Persib saat menantang Pelita Jaya, 6 Februari, Daniel mengiyakan. "Kalaupun saya seorang pemain yang bodoh, asal disiplin dan kerja keras pasti bisa membuat pemain lawan kebingungan," kata Daniel.

Penulis: Didit Putra Erlangga Rahardjo   |   Editor: Nasru Alam Aziz   |   Loading...

Inilah Wasiat Adjie kepada Okto

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum meninggal, Adjie Massaid melakukan rutinitas, termasuk menangani timnas U-23. Saat itu, Adjie sempat mendampingi Oktovianus Maniani untuk memenuhi panggilan Komisi Disiplin di Kantor PSSI, Jumat (4/2/2011) sore.

Okto disidang akibat menanduk wasit saat tampil membela Sriwijaya FC melawan Persisam Samarinda pada 16 Januari lalu. Kepada wartawan, Adjie berpesan kepada Okto. 

"Saya kira ini pelajaran buat Okto. Dia masih 20 tahun dan masih bermain dengan semangat, tapi terkadang tidak bisa membedakan antara semangat dan emosi. Tapi, sekarang Okto sudah tahu bahwa sepak bola itu adalah permainan yang sportif," ucap Adjie.

Sebagaimana diberitakan, Adjie yang berprofesi sebagai anggota DPR itu meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Sabtu (5/2/2011) dini hari WIB. Dari informasi petugas kamar jenazah rumah sakit, Yayat, Adjie meninggal pukul 00.00 dan masuk kamar jenazah pada pukul 01.00.

"Penyebabnya saya tidak tahu. Yang jelas, masuk kamar jenazah pukul 01.00 dan sekitar pukul 03.30 sudah dibawa pulang," ujar Yayat.

Penulis: Ferril Dennys   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Torres Bikin Ancelotti Bingung

Penyerang Chelsea, Fernando Torres.

LONDON, KOMPAS.com — Carlo Ancelotti, Pelatih Chelsea, mengaku akan melakukan beberapa eksperimen dalam latihan guna menemukan posisi terbaik bagi penyerang anyar mereka, Fernando Torres.

"The Blues" harus merogoh kocek sebesar 50 juta poundsterling untuk mendatangkan "El Nino" dari Liverpool pada hari terkakhir jendela transfer kedua 31 Januari lalu. Torres diperkirakan akan melakoni debutnya dengan melawan Liverpool, Minggu (6/2/2011) nanti.

Ancelotti mengakui, dirinya belum yakin apakah Torres akan menjadi starter pada pertandingan nanti. Lebih penting lagi, pelatih asal Italia itu belum menemukan formasi yang ideal pasca kedatangan Torres.

"Kami harus menemukan posisi terbaik untuk menempatkan dia dan mencari sistem terbaik bagi semua pemain yang akan bermain bersama. Saya tidak pernah memiliki masalah menyatukan pemain berkualitas. Kami harus mencobanya. Kami memanfaatkan latihan untuk meningkatkan kombinasi lini depan," jelas Ancelotti. 

Setiap orang tahu, kata Ancelotti, Torres adalah penyerang yang fantastis. Dia memiliki kemampuan dan keterampilan mencetak gol.  Ancelotti meminta seorang penyerang untuk tidak hanya mencetak gol, tetapi bermain secara tim

"Anda harus menggunakan kualitas dan kemampuan untuk tim. Ini harapan kami. Dia bukan pemain yang egois dan tidak masalah dia bermain untuk Chelsea," beber mantan Pelatih AC Milan itu. (SKY)

Persib Bertekad Bangkit

BANDUNG, KOMPAS.com - Dengan catatan klasemen Liga Super Indonesia yang kurang cemerlang --dua kemenangan, satu hasil imbang, dan delapan kalah-- Peluang Persib seolah buram untuk berkiprah. Namun, sang pelatih, Daniel Roekito masih tetap optimistis timnya bisa bangkit.

"Persib akan bangkit pada putaran kedua," ujar Daniel di sela latihan, di Stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/2/2011).

Untuk bangkit, Daniel sudah mempersiapkan beberapa langkah, termasuk merombak susunan pemain. Hanya saja, dia masih keberatan untuk membocorkannya.

Saat ini, Persib masih terpuruk pada papan bawah klasemen. Dua kekalahan terakhir yang harus dirasakan adalah 0-3 saat menantang Persiwa Wamena dan 1-5 melawan Persipura Jayapura.

Putaran kedua LSI kemungkinan dimulai setelah Persib merampungkan laga kandang terakhir melawan Persijap Jepara, 13 Februari.

Penulis: Didit Putra Erlangga Rahardjo   |   Editor: Nasru Alam Aziz   |   Loading...

Okto: Tak Ada Manajer seperti Adjie

Adjie Massaid.

JAKARTA, KOMPAS.com — Gelandang tim nasional, Oktovianus Maniani, mengaku sangat kehilangan dengan meninggalnya Manajer Timnas U-23, Adjie Massaid. Okto sosok Adjie sebagai manajer tak ada duanya.

"Aku dapat informasinya dari Pak Widodo (asisten pelatih timnas-Red). Kemudian, aku baca berita. Aku sangat terkejut dan tidak percaya. Soalnya, pas aku ketemu, dia sehat-sehat saja," ungkap gelandang Sriwijaya FC itu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2011) pagi.

Okto memang memiliki kesan khusus terhadap anggota Komisi V DPR dari Fraksi Demokrat itu. Sebab, Adjie-lah yang mendampingi Okto ketika memenuhi panggilan Komisi Disiplin di Kantor PSSI, Jumat (4/2/2011) sore.

Meskipun belum lama mengenal Adjie, Okto menilai sosok politikus Partai Demokrat tersebut merupakan sosok yang royal dan bersahaja.

"Aku baru kenal sepintas dengan dia. Namun, dia mau berbaur dengan pemain-pemain lain. Contohnya, aku diantar di ke sidang Komdis karena manajer Sriwijaya tidak bisa menemaniku. Soalnya, sidang tersebut pemain harus didampingi manajer. Jadi, Mas Adjie berinisiatif menemaniku. Karena itu, aku menilai tidak ada manajer seperti Adjie," beber gelandang asal Papua tersebut.

Okto juga mengaku mendapatkan nasihat dari Adjie. "Dia bilang, aku harus membawa panji Merah-Putih ke dunia internasional. Di mengatakan hal tersebut di depan PSSI sambil memegang tanganku. Pokoknya, aku nanti harus melayat," tuntasnya.

Sehari setelah mendampingi Okto, Adjie meninggal dunia usai bermain futsal Sabtu (4/2/2011). Diduga ia terkena serangan jantung. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati dan mengeluh sesak napas serta sakit di dadanya.

Sunday, February 20, 2011

Baru Gabung, Carroll Sudah Cedera

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Belum genap seminggu bergabung dengan Liverpool, penyerang Andy Carroll sudah mengalami cedera paha, yang menurut Daily Star, membuatnya bakal absen selama delapan pekan.

Carrol dibeli Liverpool dari Newcastle United pada 31 Januari lalu dan sedang menunggu kesempatan bermain dalam balutan kostum "The Kop" untuk pertama kalinya. Menurut rekan Carroll di Newcastle, Kevin Nolan, Carroll sudah cukup sering mengeluh soal pahanya.

Sementara itu, manajer Kenny Daglish mengatakan, klub mengutamakan kesembuhan Carroll dan tak akan memaksakannya pulih cepat.

"Cedera bukan masalah. Ini akan membuatnya absen beberapa pekan. Namun, kami ingin melihatnya bermain dan segera setelah ia pulih, akan lebih baik bagi semua orang," ujar Dalglisih.

"Tapi, kami tidak membelinya untuk masa 5,5 pekan. Kami membelinya untuk masa 5,5 musim." tambahnya. (DS)

Penulis: Tjatur Wiharyo   |   Editor: Tjatur Wiharyo   |   Loading...

Rombongan Timnas Layat Adji Massaid

Jonathan Pandapotan/Kompas.comAdjie Massaid meninggal dunia Sabtu dini hari di Jakarta usia main futsal.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim nasional Pra-Olimpiade 2012 dijadwalkan akan melayat almarhum manajer Timnas U-23, Adjie Massaid,  yang meninggal dunia, Sabtu (5/2/2011) dini hari tadi.  

"Saya sudah tahu kabar tersebut dan sudah mengirimkan pesan singkat kepada pelatih Alfred Riedl jam 05:00 tadi. Timnas Pra-Olimpiade rencananya langsung melayat ke rumah Adjie pada pukul 09:00 nanti. Kami tinggal menunggu informasi alamat rumahnya," ucap asisten pelatih, Wolfgang Pikal, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu pagi.

Oktovianus dan kawan-kawan dijadwalkan akan menggelar laga uji coba melawan Pelita Jaya U-21 di Stadion Gelora Bung Karno malam nanti. ketika ditanya apakah laga tersebut bakal ditunda, Pikal mengaku belum bisa berkomentar.

"Saya belum bisa bicara soal itu. Saya berbicara dulu dengan Riedl," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Adjie meninggal di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Diduga, anggota Komisi V DPR RI itu meninggal setelah main futsal.