Monday, February 28, 2011

Barcelona: Mainan Tanpa Baterai, Boneka Kempis

Penyerang Arsenal, Robin van Persie (kiri) menjebol gawang Barcelona, pada leg pertama 16 besar Liga Champions, di Emirates, Rabu (16/2/2011).

MADRID, KOMPAS.com - Pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Barcelona dan Arsenal baru akan digelar 8 Maret mendatang. Namun, pemerhati sepak bola Spanyol tak sabar menunggu sampai saat itu untuk mengkritik penampilan Barcelona pada leg pertama, yang berujung kekalahan 1-2, Rabu (16/2/2011).

Bermain di Emirates, Barcelona unggul lebih dulu melalui David Villa pada menit ke-28. Setelah itu, mereka mendominasi pertandingan namun nyaris tak menciptakan peluang berarti.

Meski tertekan, Arsenal membalik keadaan melalui gol Robin van Persie (78) dan  Andrei Arshavin (83). Baru setelah gol Arshavin, Barcelona menambah tekanan. Mereka kemudian berhasil menciptakan setidaknya tiga ancaman berarti. Namun, skor 2-1 untuk tuan rumah tak berubah sampai peluit berbunyi panjang.

Ada sejumlah evaluasi dari para pengamat, tetapi yang digarisbawahi paling tebal adalah keputusan Josep Guardiola menarik David Villa dan menggantikannya dengan Seydou Keita pada menit ke-68.

"Di babak kedua, Barcelona tidak cemerlang dan tidak cair. Mainan tanpa baterai. Tim ini seperti boneka kempis. Messi tampak kehilangan sentuhan dinamitnya dan Iniesta, si manusia malang, tampak seperti berjalan dalam tidur. Barcelona dalam krisis. Itulah kenyataannya," tulis Julian Ruiz di El Mundo.

Kolega Ruis, Paco Cabezas, memberikan penilaian lebih berimbang. Ia mengatakan, Arsenal pantas menang, tetapi sangat terbantu oleh kesalahan Guardiola.

"Sekreatif apa pun Anda dan sebaik apa pun Anda bermain, tim besar dibentuk oleh kemenangan dan kekalahan. Arsene Wenger tahu ini sangat baik setelah enam musim tak mengecap gelar. Sekarang, Guardiola mendapat pengalaman serupa di London," ujar Cabezas.

"Arsenal memaksa diri mereka sendiri pada pertandingan ini dan saya pikir menang secara adil berkat ketahanan mereka dan inisiatif Jack Wilshere. Di sisi lain, Guardiola menggantikan Villa dengan Keita, di saat seharusnya tim menyerang ketimbang bertahan. Sebuah keputusan fatal dari Pep," tambahnya.

Menambahkan itu, Lluis Mascaro, dalam tulisannya di Sport, menyebut sejumlah keputusan wasit Nicola Rizzoli telah mencegah Barcelona meraih poin penuh.

"Ketidakberuntungan bisa dijadikan alasan untuk kekalahan ini. Namun, ada gol sah yang dianulir serta hak penalti yang tidak diberikan. Argumen ini terdengar seperti permintaan dimaklumi, tapi tidak begitu," ujar Mascaro.

"Realitas lain adalah Guardiola melakukan kesalahan ketika memasukkan Keita untuk menggantikan Villa. Itu adalah pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangkan dengan skor 3-0. Sungguh memalukan," lanjutnya.

Kolumnis AS, Santi Gimenes menyebut Barcelona kalah karena semangat juang mereka tidak setinggi kualitas bermain.

"Ada duia tim yang sama-sama harus menguasai bola untuk bisa memainkan gaya mereka. Masalahnya, di sana hanya ada satu bola dan pertanyaan yang muncul, salah satunya, adalah bagaimana mengakhiri dilema ini," terang Gimenes.

"Secara umum, dilema itu terurai seperti ini: Barcelona menguasai bola tetapi tanpa semangat kuat atau keyakinan layaknya tim yang terluka. Dan, satu orang Inggris yang terluka sangat berbahaya. Ia tahu bagaimana membalas. Pada akhirnya, kekuatan mengalahkan teknik. Barcelona memberi pelajaran teknik kepada Arsenal sampai menit ke-65 dan setelahnya Arsenal memberi pelajaran soal kekuatan," tambahnya.

Harian terkemuka Spanyol, El Pais, juga ikut memberikan pandangan.

"Sekalipun gol Arsenal muncul setelah tertinggal, mereka bermain dengan baik dan melakukan usaha bangkit yang menarik, dengan sepak bola yang dinamis dan hidup," ulas mereka.

"Anak-anak Wenger menjadi pesepak bola yang lebih baik dan lebih baik lagi. Mereka jelas sangat menghormati Barcelona, yang pada pertandingan itu lebih banyak bermain untuk formalitas dan kurang berambisi, atau setidaknya menjadi lebih mudah diserang dan kurang menekan," tandasnya. (TEL)

No comments:

Post a Comment