Sunday, February 27, 2011

PSSI Salah Kelola

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima suara yang hilang dari 100 suara sah terhadap bakal calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 membuktikan telah terjadinya salah kelola di tubuh kepengurusan otoritas tertinggi sepak bola Indonesia.

Seperti diberitakan, Ketua Umum Pengurus Provinsi PSSI Nusa Tenggara Barat, Syamsul Lutfi, dan Sekretaris Pengurus Provinsi PSSI Jambi, Adri Andra, mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi PSSI. Mereka mengklaim memiliki bukti surat tanda terima dari PSSI.

Selain Pengprov PSSI NTB dan Pengprov PSSI Jambi, surat suara yang hilang berasal dari klub PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I). Kelima suara tersebut mencalonkan nama penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro sebagai ketua umum PSSI dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai wakil ketua umum PSSI.

"Masa sudah ada tanda terima, diserahkan di kantor PSSI, lalu tiba-tiba dinyatakan raib? Saya yakin, kalau saja surat dukungan dari Pengprov Jambi dan NTB serta tiga klub tersebut dialamatkan ke Nurdin Halid, pasti sampai dengan selamat. Masalahnya kan mereka mendukung Toisutta dan Panigoro," kata pengamat sepak bola, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2011).

Ari menilai permasalah ini tidak boleh dipetieskan oleh tim verifikasi. Tim verifikasi, kata Ari, harus menulusuri dugaan terjadinya penilepan suara. "Dari kasus penilepan suara ini saya makin hakulyakin pelaksanaan kongres di Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret mendatang, harus dikawal dan dicermati pencinta dan pihak-pihak yang peduli dengan kemajuan prestasi sepak bola," tegasnya.

"Mulai dari pemilihan lokasi kongres, komposisi dukungan suara serta terakhir kasus penilepan suara. Jalannya kongres sudah dalam skenario kelompok status quo," lanjutnya.

Ari juga berpendapat bahwa munculnya kasus dugaan suap dari Persisam Putra Samarinda di Pengadilan Negeri Samarinda, Kalimantan Timur, untuk beberapa pengurus PSSI termasuk Nurdin Halid, ketidakberesan penggunaan keuangan PSSI, dan minimnya prestasi sepak bola dalam delapan tahun terakhir menjadi alasan yang tidak terbantahkan untuk meminta Nurdin Halid dan Nugraha Besoes untuk lengser dari jabatan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI. "Saya tidak menginginkan revolusi Tunisia dan Mesir terjadi di PSSI," tutup Ari.

No comments:

Post a Comment