Friday, February 4, 2011

Taufik: Masa Kongres Gelap-gelapan...

Aktivis memasang baliho jelang Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (20/1/2011). Aliansi Suporter Indonesia dan komunitas Save Our Soccer menggelar Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia hingga 24 Januari, bersamaan dengan Kongres Tahunan PSSI di Bali. Jambore ini sebagai wadah bagi para pencinta bola untuk mengkristalkan tuntutan memperbaiki kondisi sepak bola nasional.

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengecam sifat penyelenggaraan Kongres PSSI yang disebut akan tertutup. Menurutnya, sebagai wujud transparansi publik, kongres yang akan dimulai malam ini di Tabanan, Bali, harus digelar secara terbuka.

"Masa kongres ya gelap-gelapan. Ruang harus dibuka agar diikuti oleh seluruh masyarakat," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jumat (21/1/2011).

Menurut politisi PAN ini, sepak bola sudah menjadi jiwa masyarakat Indonesia. Di kota hingga desa, sepak bola dimainkan. Dengan perkembangan persepakbolaan nasional hingga saat ini, masyarakat juga memiliki keinginan yang besar untuk mengembangkan olahraga nasional secara bersama-sama dan haus akan nasionalisme kebangsaan.

Dengan terbuka, masyarakat bisa pula mengawasi agar persepakbolaan nasional tidak disisipi kepentingan-kepentingan tertentu, terutama kepentingan politik. Taufik tak sepakat kalau sepak bola Indonesia dibebani kepentingan-kepentingan politik.

"Lebih penting prestasi daripada kepengurusannya. Kita harap ke depan jangan sampai terkesan dikonotasikan seolah-olah semuanya bisa dipolitisasi, biarlah olahraga itu berjalan karena sepak bola sudah menjadi olahraga masyarakat dan sangat murah, dan digemari," katanya.

"Kita harap di kepengurusan olahraga mana pun, jangan diisi oleh orang-orang yang tidak tahu olahraga itu. Bulu tangkis, harusnya diisi oleh mantan juara-juara bulu tangkis, jangan catur. Artinya, sesuai dengan sunatullah, serahkan pada ahlinya. Bukan politisi dan jangan dipolitisasi," tandasnya kemudian. 

No comments:

Post a Comment