Tuesday, July 19, 2011

Corvino: Milan Buru Montolivo

Kapten Fiorentina, Riccardo Montolivo.

FIRENZE, KOMPAS.com Direktur Fiorentina Pantaleo Corvino mengatakan, gelandang Riccardo Montolivo sedang didekati klub AC Milan. Ia pun mengaku yakin, Montolivo akan pindah musim ini karena tak berniat bertahan lagi di Artemio Franchi.

Montolivo yang kini menjabat sebagai kapten "La Viola" telah menolak perpanjangan kontrak dengan klubnya. Mau tak mau, Fiorentina harus menjualnya sekarang karena kontrak Montolivo akan habis tahun depan.

"Mungkin Milan sedang memburu Riccardo, tetapi mereka tidak pernah meminta saya menjualnya. Jelas, saya sudah berada di pasar transfer selama bertahun-tahun dan tahu bagaimana ini semua berjalan," ujar Corvino seperti dilansir Football Italia.

Corvino belum mau menegaskan apa keputusan klub terhadap kapten tim tersebut. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Pemain yang berada di Fiorentina adalah mereka yang benar-benar ingin berada di sini," lanjut Corvino.

"Saya telah berbicara dengan agen Montolivo dan menyadari tidak ada kesempatan sama sekali untuk membuka kembali pintu negosiasi. Kami membantunya tumbuh dan menjadikannya kapten. Jadi, bisa dimengerti kenapa pemilik klub merasa dikhianati," sambung Corvino.

Brasil VS Paraguay Lewati Babak Tambahan

LA PLATA, KOMPAS.com — Meski menguasai jalannya pertandingan, Brasil tetap tak mampu menjebol gawang Paraguay dalam laga perempat final Copa America 2011, Minggu atau Senin (18/7/2011) dini hari WIB. Kedudukan 0-0 pun memaksa kedua tim  melanjutkan pertandingan ke babak tambahan.

Pertandingan di babak pertama berjalan ketat. Brasil yang mencoba menguasai permainan harus menghadapi permainan disiplin para pemain Paraguay. Hasilnya, Brasil kesulitan untuk mengembangkan permainan dan kerap gagal menerobos pertahanan lawan.

Ini terbukti dengan fakta bahwa Brasil hanya mampu menciptakan tiga peluang hingga menit ke-30. Namun, hanya dua yang benar-benar mengancam gawang Paraguay yang dikawal Justo Villar. Peluang tersebut didapat Neymar pada menit ke-7 dan ke-27. Sayang, kedua tembakan Neymar masih belum menemui sasaran.

Brasil sebenarnya punya peluang terbaik pada menit ke-34. Berawal dari tendangan bebas Andre Santos, Lucio yang berdiri bebas berhasil menyontek bola ke arah gawang Paraguay. Sial bagi Brasil, bola masih bisa diblok oleh Villar.

Pada babak kedua, Brasil tampil lebih menekan. Ancaman mereka awali lewat kaki Neymar. Namun, kali ini upaya pemain membela Santos tersebut berhasil dihalau oleh bek Paraguay.

Pada menit ke-67, giliran Paulo Henrique Ganso yang mendapat peluang emas. Namun, Villar dengan sigap menepis bola hasil tendangan kaki kiri Ganso yang mengarah ke sudut kiri bawah gawangnya.

Villar kembali menyelamatkan gawangnya pada menit ke-73. Kali ini, bola hasil tendangan keras Alexandre Pato dari jarak dekat mampu ia blok dengan satu tangan. Peluang kedua Pato lewat sontekan pada menit ke-82 pun berhasil diselamatkan Villar.

Brasil lagi-lagi nyaris mencetak gol. Berawal dari tendangan sudut, bola hasil tandukan pemain pengganti, Fred, sebenarnya sudah tak bisa dijangkau oleh Villar dan mengarah tepat ke arah gawang. Sayang, masih ada salah satu pemain Paraguay yang menghalau bola untuk menembus gawangnya.

Meski menguasai jalannya pertandingan, Brasil tetap tak mampu menjebol gawang lawan. Kedudukan 0-0 tetap bertahan dan pertandingan harus diakhiri lewat babak tambahan.

Susunan pemain

Brasil: Julio Cesar, Maicon, Andre Santos, Thiago Silva, Lucio, Lucas Leiva, Paulo Henrique Ganso, Ramires, Robinho, Pato, Neymar (Fred 80).

Paraguay: Justo Villar, Dario Veron, Aureliano Torres (Alvis Marecos 70), Paulo Da Silva, Antolin Alcaraz, Cristian Riveros, Victor Caceres, Enrique Vera (Edgar Barreto 62), Marcelo Estigarribia, Lucas Barrios (Hernan Perez 82), Nelson Valdez.

Monday, July 18, 2011

Eto'o: Kami Harus Bersatu

MILAN, KOMPAS.com — Striker Inter Milan, Samuel Eto'o, mengajak timnya untuk bersatu padu dan kembali meraih gelar seperti yang mereka lakukan pada musim 2009-2010.

Musim lalu, Inter memang gagal mengulangi sukses mereka pada musim sebelumnya. Pada Serie-A, Inter harus mengakui keunggulan rival sekota mereka, AC Milan. Adapun di Liga Champions, Inter hanya berhasil menembus babak perempat final sebelum disingkirkan wakil Jerman, Schalke 04. Padahal musim sebelumnya, "I Nerazzurri" tampil perkasa dengan merebut treble winners.

"Dalam dua musim terakhir, kami memenangkan banyak trofi karena kami bersatu. Kami harus bersatu musim ini sehingga tujuan kami bisa tercapai," kata Eto'o seperti dilaporkan Goal.com Italia.

Eto'o pun menyebut target utama timnya saat ini adalah menjuarai Piala Super Italia 2011. Untuk mencapai target tersebut, Inter harus berhadapan dengan Milan, 6 Agustus mendatang.

"Target pertama kami adalah Piala Super Italia di Beijing melawan Milan pada bulan Agustus," ujarnya.

Ketika ditanya soal masa depannya, striker asal Kamerun ini menjawab, "Sejak aku pertama memakai seragam Inter, aku tahu telah memulai sebuah kisah cinta. Aku berharap sudah bisa memenangkan hati para penggemar Inter dalam beberapa tahun terakhir."

Mazzarri: Hamsik Senang Tetap di Napoli

Gelandang Napoli, Marek Hamsik.

SAN PAOLO, KOMPAS.com - Setelah melakukan diskusi dengan gelandang andalannya, Marek Hamsik, pelatih Napoli, Walter Mazzarri, menyatakan bahwa sang bintang akan bertahan di San Paolo musim depan. Ini tampaknya akan menjadi akhir dari spekulasi masa depan pemain asal Slovakia tersebut.

Sebelumnya hangat diberitakan media Italia bahwa Hamsik akan berseragam AC Milan musim depan. Hamsik sendiri sempat menyatakan, akan menguntungkan bagi kariernya jika pindah ke tim asuhan Massimiliano Allegri tersebut.

Namun sayang, transfer Hamsik ke Milan terbentur keinginan sang presiden, Aurelio De Laurentiis yang ngotot mempertahankannya. Milan pun menyerah dan mulai mengalihkan bidikannya.

"Saya sudah berbicara dengan Hamsik dan dia menegrtahi cara berpikir saya. Dia akan memberikan semuanya (di sini) dan sangat termotivasi. Dia senang untuk tinggal di Napoli," kata Mazzarri seperti dikutip La Gazzetta dello Sport, Senin (18/7/2011).

Andalkan Cisse-Klose, Lazio Calon Juara

ROMA, KOMPAS.com - Presiden Lazio, Claudio Lotito, mengaku yakin duet penyerang barunya, Miroslav Klose dan Djibril Cisse, dapat membantu Lazio melangkah jauh di Serie-A musim depan.

Lazio sukses mendatangkan kedua bomber maut itu musim ini. Klose ditarik gratis dari Bayern Muenchen, sementara Cisse dibeli dari Panathinaikos. Lotito menilai, kedua penyerang haus gol itu bisa membantu "I Biancolesti" kembali menjadi klub yang disegani di Italia.

"Kami telah mendatangkan Klose dan Cisse. Kami berharap mereka akan menentukan perjalanan kami dalam hal fisik, kualitas, karakter dan pengalaman. Mereka dapat membantu Lazio kembali ke papan atas di Italia dan Eropa. Dengan Cisse dan Klose di lini penyerangan, Lazio akan melangkah jauh," seru Lotito.

"Saya menghargai kualitas moral Klose, karena ia adalah sosok profesional yang akan meningkatkan kualitas tim ini. Saya juga harus berterima kasih kepada Cisse, karena ia mendapat tawaran lain, tapi tetap ingin bergabung dengan Lazio. Ia ingin membuktikan kemampuannya di Serie-A setelah pulih dari dua cedera yang sangat serius. Ia memiliki kekuatan karakter yang besar," jelas Lotito.

Lazio bergerak cukup baik di bursa trasnfer ini. Selain Klose dan Cisse, Lazio juga sukses mendapatkan Marius Stankevicius, Abdoulay Konko, Lorik Cana, dan Federico Marchetti. 

Pavlyuchenko Tak Bisa ke Lain Hati

Penyerang Tottenham Hotspur, Roman Pavlyuchenko.

LONDON, KOMPAS.com — Penyerang Roman Pavlyuchenko sangat mencintai klubnya, Tottenham Hotspur, dan tak berniat pindah ke lain hati. Hal ini dikatakan oleh agennya, Oleg Artemov.

Pavlyuchenko, yang berasal dari Rusia, sebenarnya kesulitan masuk tim utama "Spurs". Ia bahkan sering mengaku frustrasi karena kalah bersaing dengan penyerang lainnya, macam Jermain Defoe dan Peter Crouch.

Musim lalu, Pavlyuchenko juga beberapa kali mengutarakan niatnya pindah dari White Hart Lane. Klub Rusia, Spartak Moscow, diberitakan tertarik untuk membelinya pada bursa transfer ini. Namun, menurut sang agen, hal itu sulit terealisasi.

"Kami belum bicara tentang masa depan Roman dengan Tottenham. Tim itu sedang berada di Afrika Selatan. Setelah kembali, kami baru akan bernegosiasi tentang perpanjangan kontrak," kata Artemov.

"Kami tidak peduli dengan tawaran lain karena Roman ingin bertahan di London. Hatinya milik Tottenham," ujar Artemov. (GL)

Brasil Masih Sulit Tembus Pertahanan Paraguay

LA PLATA, KOMPAS.com — Kesulitan menembus pertahanan Paraguay, Brasil sementara ditahan imbang 0-0 hingga akhir babak pertama perempat final Copa America 2011, Minggu atau Senin (18/7/2011) dini hari WIB.

Pertandingan pada babak pertama berjalan ketat. Brasil yang mencoba menguasai permainan harus menghadapi permainan disiplin para pemain Paraguay. Hasilnya, Brasil kesulitan untuk mengembangkan permainan dan kerap gagal menerobos pertahanan lawan.

Ini terbukti dengan fakta bahwa Brasil hanya mampu menciptakan tiga peluang hingga menit ke-30. Namun, hanya dua yang benar-benar mengancam gawang Paraguay yang dikawal Justo Villar. Peluang tersebut didapat Neymar pada menit ke-7 dan ke-27. Sayang, kedua tembakan Neymar masih belum menemui sasaran.

Brasil sebenarnya punya peluang terbaik pada menit ke-34. Berawal dari tendangan bebas Andre Santos, Lucio yang berdiri bebas berhasil menyontek bola ke arah gawang Paraguay. Sial bagi Brasil, bola masih bisa diblok oleh Villar.

Susunan pemain

Brasil: Julio Cesar, Maicon, Andre Santos, Thiago Silva, Lucio, Lucas Leiva, Paulo Henrique Ganso, Ramires, Robinho, Pato, Neymar.

Paraguay: Justo Villar, Dario Veron, Aureliano Torres, Paulo Da Silva, Antolin Alcaraz, Cristian Riveros, Victor Caceres, Enrique Vera, Marcelo Estigarribia, Lucas Barrios, Nelson Valdez.

SSB Hasanudin Menuju Bernabeu

SSB Hasanuddin, juara Danone Nations Cup 2011 setelah menang 1-0 atas SSB Putra Banna dari Aceh di laga final, Minggu (17/7/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekolah Sepak Bola Hasanuddin dari Makassar akhirnya keluar sebagai juara Danone Nations Cup 2011. Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Minggu (17/7/2011), Sekolah Sepak Bola Hasanuddin (SSB Hasanuddin) berhasil menang tipis 1-0 atas SSB Putra Banna dari Aceh. Gol kemenangan SSB Hasanuddin dicetak oleh Faturachman pada menit ke-6.

Dengan kemenangan tersebut, tim SSB Hasanuddin berhak mewakili Indonesia dalam ajang final dunia Danone Nations Cup 2011 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 6 hingga 9 Oktober 2011. SSB Hasanuddin akan bersaing dengan 39 klub dari negara yang berbeda untuk keluar sebagai yang terbaik. Nantinya, tim ini akan dibimbing oleh Zaenal Abidin, yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Persitara Jakarta Utara.

"Kami mengucapkan selamat kepada tim pemenang yang telah berjuang keras sejak dari babak penyisihan pada bulan April hingga mencapai puncaknya hari ini. Danone Nations Cup merupakan salah satu perwujudan komitmen kami guna membantu mewujudkan impian anak-anak bermain sepak bola pada festival sepak bola internasional," ujar Parmaningsih Hadinegoro, pimpinan Danone AQUA Indonesia, dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Tahun lalu, wakil Indonesia SSB Banteng Muda dari Malang mencatat prestasi dengan masuk 15 besar. Beberapa kejutan berhasil mereka ciptakan, antara lain dengan menekuk tim unggulan, seperti Italia dan Mesir. Mampukah SSB Hasanuddin menyamai atau bahkan melampaui prestasi pendahulunya? Kita lihat saja.

Sunday, July 17, 2011

Gasperini Ganti Posisi Sneijder

Gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder.

MILAN, KOMPAS.com - Pelatih Inter Milan, Gian Piero Gasperini, mencoba dua formasi baru pada latihan bertanding klubnya, Minggu (17/7/2011). Dari evaluasi yang dilakukan, ia meyakini gelandang Wesley Sneijder bisa bermain dalam berbagai posisi yang berbeda.

Posisi asli Sneijder adalah playmaker. Itu artinya ia bermain bebas di belakang para penyerang. Sayangnya, posisi ini tak ada dalam formasi yang digemari Gasperini, yakni 4-3-3 dan 3-4-3.

Gasperini kemudian coba memainkan Sneijder sebagai gelandang tengah. Hasilnya, Sneijder bermain gemilang dengan turut menyumbang gol pada kemenangan 6-1 timnya atas Mezzocorona.

"Sneijder tidak perlu beradaptasi (di posisi yang berbeda). Ia bermain sangat baik di posisi itu (gelandang tengah) dan nyaman bertahan di sana. Ia mendikte permainan. Ia juga memiliki visi dan bahkan ikut mencetak gol," kata Gasperini.

"Sneijder bisa bermain di posisi yang berbeda-beda. Saya sangat puas dengan minggu pertama latihan, karena para pemain melakukan pekerjaan yang bagus," lanjut mantan pelatih Genoa tersebut.

Carragher Puji Dalglish

Bek Liverpool, Jamie Carragher.

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Bek Liverpool Jamie Carragher menilai, manajer Kenny Dalglish telah sukses mengangkat prestasi klubnya musim lalu yang sempat terseok-seok.

"The Reds" mengawali perjalanan musim lalu di bawah asuhan Roy Hodgson. Hingga pertengahan musim, Liverpool terkatung-katung di bawah Hodgson. Pada akhirnya, mantan manajer Fulham itu dipecat dan diganti Dalglish.

Dalglish kemudian sukses mengangkat Liverpool yang sempat berada di papan bawah, finis di peringkat enam Liga Primer.

"Kenny memiliki dampak besar ketika hasil-hasil pertandingan tidak terlalu bagus untuk kami. Sejak ia dan Steve Clarke (asisten) datang, mereka telah melakukan pekerjaan bagus dan mudah-mudahan kami dapat melanjutkannya musim depan," tutur Carragher.

"Sangat menyenangkan untuk bekerja dengan Kenny lagi karena ia adalah legenda klub. Ia adalah legenda bukan hanya sebagai pemain, tapi juga sebagai seorang manajer. Ia adalah seseorang yang dihormati semua orang dan pemain asing juga akan menyadari hal ini," papar Carragher. (GL)

Beckham: Gol Ronaldo Luar Biasa

Ekspresi striker Real Madrid, Cristiano Ronaldo saat menjebol gawang LA Galaxy di laga persahabatan, Minggu (17/7/2011).

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Gelandang Los Angeles Galaxy, David Beckham, mengaku bahwa gol yang dicetak striker Real Madrid, Cristiano Ronaldo, saat kedua tim bertemu di laga persahabatan, Minggu (17/7/2011), merupakan gol yang luar biasa. Beckham pun yakin, Ronaldo bisa mencetak gol seperti itu lagi karena pemain asal Portugal tersebut punya kemampuan untuk melakukan itu.

"Gol Cristiano Ronaldo sungguh luar biasa. Namun, dia bisa melakukan itu kapan pun dia mau. Dia tipe pemain yang bisa melakukan itu. Ronaldo talenta yang luar biasa," kata Beckham seperti dilansir ESPN.

Dalam laga yang berakhir 4-1 untuk Madrid tersebut, gol Ronaldo memang memukau publik Los Angeles. Bagaimana tidak, ia menciptakan gol yang terbilang spektakuler. Gol ini berawal saat dia mulai meliuk-liuk di daerah pertahanan lawan. "CR7" pun akhinya berhasil mengecoh tiga pemain LA Galaxy sebelum mencetak gol dari sudut sempit dengan kaki kirinya.

"Aku sudah pernah mengatakan bahwa dia bukan hanya pemain yang paling berbakat di dunia, melainkan juga seorang pekerja keras. Seorang pemain tak akan bisa mencapai level tertinggi jika tidak bekerja keras. Dia luar biasa," sambungnya.

Milner Tuntut City Lebih Baik

Gelandang sayap Manchester City James Milner.

MANCHESTER, KOMPAS.com - Gelandang sayap Manchester City, James Milner, menuntut klubnya untuk berprestasi lebih baik dari musim lalu.

"The Citizens" musim lalu sukses mengakhiri puasa gelar mereka selama 35 tahun dengan menjuarai Piala FA. City juga sukses memastikan tiket ke Liga Champions. Meski demikian, menurut Milner, City sebenarnya masih bisa lebih lagi.

"Yang paling penting adalah mendorong Manchester City untuk terus maju sebagai klub. Kami memiliki musim yang bagus musim lalu, tapi kami harus meningkatkannya. Untuk meraih apa yang kami raih musim lalu, Anda harus terus mendorong dan terus meningkatkan kemampuan dari tahun ke tahun," kata Milner.

"Kami memiliki musim yang bagus musim lalu dengan finis ketiga di liga. Itu merupakan prestasi yang bagus. Setiap tim telah memperkuat skuad mereka dengan baik dan jelas ada banyak tim papan atas," jelasnya.

Berbeda dengan musim lalu, City musim depan harus membagi konsentrasi mereka ke Liga Champions.

"Liga Champions akan menjadi pengalaman baru bagi kami sebagai sebuah tim. Jadi, kita akan lihat apa yang akan terjadi. Kami harus fokus dari satu langkah ke langkah berikutnya. Kami akan mencoba meningkatkan prestasi dibanding tahun lalu," tambah Milner.

Van Bommel: Soal Transfer, Pelatih dan Klub yang Memutuskan

Gelandang AC Milan, Mark van Bommel.

MILAN, KOMPAS.com — Gelandang AC Milan, Marek van Bommel, menolak untuk memilih di antara Marek Hamsik (Napoli), Arjen Robben, atau Bastian Schweinsteiger (Bayern Muenchen) ketika ditanya siapa yang yang layak direkrut oleh Milan. Ketiga pemain tersebut, katanya, pasti akan melakukan yang terbaik jika benar mendarat ke Stadion San Siro.

Milan memang butuh tambahan pemain di lini tengah selepas ditinggal Andrea Pirlo. Hamsik dan Schweinsteiger dinilai menjadi pemain yang layak mengisi posisi Pirlo.

"Siapa yang akan layak dibeli oleh Milan? Itu bukan menjadi keputusanku, melainkan keputusan pelatih dan klub. Ada banyak pemain hebat yang berminat untuk datang ke Milan. Namun, mari kita tak bicara soal transfer," kata Van Bommel kepada Il Corriere dello Sport.

"Semua orang bertanya kepadaku soal Milan dan aku yakin akan ada pemain yang datang tanpa masalah," sambungnya.

Namun anehnya, media Italia malah melaporkan bahwa Milan lebih condong untuk merekrut gelandang Fiorentina, Riccardo Montolivo. Bahkan diberitakan, pelatih Massimiliano Allegri sudah bertemu dengan Montolivo untuk membahas kemungkinan transfer sang pemain.

Tekuk Cile, Venezuela ke Semifinal

Bek Venezuela, Oswaldo Vizcarrondo (kanan), seusai mencetak gol ke gawang Cile, Senin (18/7/2011) pagi WIB.

SAN JUAN, KOMPAS.com — Venezuela meneruskan kiprah gemilangnya di Copa Amerika 2011. "La Vinotinto" sukses melangkah ke semifinal setelah menekuk Cile 2-1 di Stadion del Bicentenario, San Juan, Senin (18/7/2011) pagi WIB. Di babak empat besar, Venezuela akan menantang Paraguay.

Venezuela merupakan kejutan utama di turnamen ini. Di babak penyisihan grup mereka mampu menahan imbang Brasil dan lolos sebagai runner up. Ini adalah pertama kalinya mereka lolos ke babak semifinal.

Laga Venezeula melawan Cile berjalan alot di babak pertama. Tempo permainan berjalan lambat. Meski demikian, Cile sempat mengancam di menit keempat melalui tembakan Alexis Sanchez. Sayangnya, bola dapat dipatahkan kiper Venezuela, Renny Vicente Vega.

"La Vinotinto" baru bisa mengancam balik di menit ke-34. Dari sisi kanan, Juan Fernando Arango melepas tendangan bebas akurat ke kotak penalti yang langsung ditanduk Oswaldo Vizcarrondo ke gawang Cile dan gol, 1-0 untuk Venezuela.

Cile tampil all out di paruh kedua. Mengandalkan duet Sanchez dan Humberto Suazo, "La Roja" terus menyerang Venezuela dari berbagai sudut. Suazo sempat melepas tembakan geledek di menit ke-53. Namun, apa daya, usahanya dimentahkan mistar gawang.

Meski gagal, Cile tak menyerah. Luis Antonio Jimenez dan kawan-kawan mengerahkan segala upaya untuk membongkar barikade pertahanan Venezuela. Usaha mereka akhirnya menuai sukses di menit ke-69. Dari sisi kanan, Sanchez melepas umpan datar yang langsung diteruskan Suazo dengan tendangan keras dan gol, 1-1.

Venezuela yang sedang berada dalam tekanan justru di luar dugaan mampu membalikkan keadaan. Sama seperti gol pertama, proses gol kedua Venezuela diawali dari tendangan bebas Arango. Tendangan bebas itu membuat kemelut di depan gawang Cile yang sukses dimanfaatkan Gabriel Cichero dengan kaki kirinya. Venezuela pun unggul 2-1 dan skor ini bertahan hingga laga usai. (*)

Susunan pemain Cile: Claudio Andrés Bravo; Pablo Contreras, Waldo Ponce, Gonzalo Jara (Esteban Paredes, 60), Carlos Carmona (Jorge Valdivia, 45), Luis Antonio Jiménez (Carlos Muñoz, 83), Arturo Vidal, Gary Medel, Mauricio Isla, Alexis Sánchez, Humberto Suazo Venezuela:  Renny Vicente Vega; Oswaldo Vizcarrondo, Grenddy Perozo, Roberto Rosales, Gabriel Cíchero, Juan Fernando Arango, Franklin Lucena, César González, Tomás Rincón, Giancarlos Maldonado (Luis Seijas 63), Miku (Salomon Rondon 59)

Saturday, July 16, 2011

Brasil Tersingkir, Ikuti Jejak Argentina

LA PLATA, KOMPAS.com — Brasil mengikuti jejak Argentina tersingkir dari Copa America 2011. Brasil secara menyakitkan takluk 0-2 dari Paraguay pada babak adu penalti dalam laga perempat final Copa America 2011, Minggu atau Senin (18/7/2011) dini hari WIB. Ironinya, semua algojo Brasil gagal dalam menunaikan tugasnya.

Pertandingan pada babak pertama berjalan ketat. Brasil yang mencoba menguasai permainan harus menghadapi permainan disiplin para pemain Paraguay. Hasilnya, Brasil kesulitan untuk mengembangkan permainan dan kerap gagal menerobos pertahanan lawan.

Ini terbukti dengan fakta bahwa Brasil hanya mampu menciptakan tiga peluang hingga menit ke-30. Namun, hanya dua yang benar-benar mengancam gawang Paraguay yang dikawal Justo Villar. Peluang tersebut didapat Neymar pada menit ke-7 dan ke-27. Sayang, kedua tembakan Neymar masih belum menemui sasaran.

Brasil sebenarnya punya peluang terbaik pada menit ke-34. Berawal dari tendangan bebas Andre Santos, Lucio yang berdiri bebas berhasil menyontek bola ke arah gawang Paraguay. Sial bagi Brasil, bola masih bisa diblok oleh Villar.

Pada babak kedua, Brasil tampil lebih menekan. Ancaman mereka awali lewat kaki Neymar. Namun, kali ini, upaya pemain yang membela Santos tersebut berhasil dihalau oleh bek Paraguay.

Pada menit ke-67, giliran Paulo Henrique Ganso yang mendapat peluang emas. Namun, Villar dengan sigap menepis bola hasil tendangan kaki kiri Ganso yang mengarah ke sudut kiri bawah gawangnya.

Villar kembali menyelamatkan gawangnya pada menit ke-73. Kali ini, bola hasil tendangan keras Alexandre Pato dari jarak dekat mampu ia blok dengan satu tangannya. Peluang kedua Pato lewat sontekan pada menit ke-82 pun berhasil diselamatkan Villar.

Brasil lagi-lagi nyaris mencetak gol. Berawal dari tendangan sudut, bola hasil tandukan pemain pengganti, Fred, sebenarnya sudah tak bisa dijangkau oleh Villar dan mengarah tepat ke gawang. Sayang, masih ada satu pemain Paraguay yang menghalau bola untuk menembus gawangnya.

Meski menguasai jalannya pertandingan, Brasil tetap tak mampu menjebol gawang lawan. Kedudukan 0-0 tetap bertahan dan pertandingan harus diakhiri lewat babak tambahan.

Pada babak tambahan yang pertama, kedua tim harus kehilangan satu pemainnya. Lucas Leiva (Brasil) dan Antolin Alcaraz (Paraguay) dihadiahi kartu merah oleh wasit karena terlibat perkelahian.

Kejadian ini berawal dari perlakuan pemain Paraguay terhadap Lucio yang dinilai Lucas Leiva terlalu kasar. Pemain yang membela Liverpool ini kemudian mencoba untuk membalas perlakuan tersebut. Antolin Alcaraz yang melihat pemain Paraguay dikasari juga terpancing emosinya sehingga mendorong Leiva sehingga menimbulkan keributan yang makin besar.

Setelah melalui dua kali babak tambahan, kedua tim tetap tak mampu mengubah kedudukan. Adu penalti menjadi opsi terakhir untuk menentukan siapa yang berhak melaju ke semifinal. Akhirnya, Paraguay yang keluar sebagai pemenang setelah semua algojo Brasil gagal menunaikan tugasnya. Sementara itu, dua penendang Paraguay berhasil mengeksekusi penalti.

Penendang penalti

Brasil: Elano (gagal), Thiago Silva (gagal), Andre Santos (gagal), Fred (gagal)

Paraguay: Barreto (gagal), Estigarribia (gol), Riveros (gol)


Susunan pemain

Brasil: Julio Cesar, Maicon, Andre Santos, Thiago Silva, Lucio, Lucas Leiva, Paulo Henrique Ganso (Lucas 100), Ramires, Robinho, Pato (Elano 111), Neymar (Fred 80).

Paraguay: Justo Villar, Dario Veron, Aureliano Torres (Alvis Marecos 70), Paulo Da Silva, Antolin Alcaraz, Cristian Riveros, Victor Caceres, Enrique Vera (Edgar Barreto 62), Marcelo Estigarribia, Lucas Barrios (Hernan Perez 82), Nelson Valdez.