Saturday, June 16, 2012

Beria Terakhir dan Fakta Unik Rusia

Suporter Rusia menggelar bendera raksasa di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012), jelang laga melawan tuan rumah Polandia.

WARSAWA, KOMPAS.com - Berikut adalah fakta unik dan berita terakhir seputar tim Rusia di Euro 2012.

* Rusia tak terkalahkan dalam 15 pertandingan dengan memenangi delapan laga di antaranya. Kekalahan terakhir diderita saat dilipat Iran 0-1 pada 9 Februari 2011.

* Rusia hanya kebobolan tiga gol dalam 12 partai terakhirnya.

* Roman Shirokov sudah mencetak tiga gol dalam dua laga terakhirnya bersama Rusia.

* Alan Dzagoev --pencetak dua gol ke gawang Republik Ceko-- berangkat ke Euro 2012 dengan performa terburuk sepanjang kariernya di Liga Rusia. Ia hanya mencetak lima gol dalam 31 partai liga CSKA Moskwa.

* Igor Akinfeev tampil saat meladeni Lithuania pada 29 Mei. Itu adalah penampilan perdananya sejak 10 Agustus 2011. Akinfeev harus absen 7,5 bulan akibat cedera lutut.

* Bek Roman Shishkin (cedera perut) dan Vasili Berezutski (cedera pinggang) dicoret dari skuad Euro 2012.

Berita Terakhir dan Fakta Unik Polandia

Suporter Polandia berpose jelang pertandingan tim kesayangannya melawan Rusia di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Berikut adalah berita-berita terakhir timnas Polandia beserta sejumlah fakta uniknya.

* Wojciech Szczesny absen satu partai akibat kartu merahnya saat melawan Yunani, Jumat (8/6/2012). Ia menjadi pemain ke-35 yang dikenaik kartu merah sepanjang sejarah Euro.

* Robert Lewandowski, pencetak gol pertama Euro 2012, sudah mencetak tujuh gol dalam lima penampilannya bersama klub dan timnasnya.

* Polandia mencatatkan rekor nasional tak pernah kebobolan dalam 512 menit sebelum dibobol gelandang Yunani Dimitrios Salpingidis, Jumat (8/6/2012). Catatan itu diawali setelah kebobolan jala Polandia yang dijaga Tamas Priskin ketika negara itu kalah 1-2 dari Hungaria pada 15 November 2012.

* Polandia sudah memenangi lima dari tujuh pertandingan terakhir. Dua lainnya berakhir imbang.

* Partai pembuka Euro 2012 adalah ajang kompetitif pertama Franciszek Smuda sebagai pelatih sebuah timnas. Sejak terpilih menangani Polandia, Smuda hanya menakhodai timnasnya di partai-partai uji coba.

* Lewandowski terpilih sebagai Man of The Match partai pembuka Euro 2012 berkat golnya ke gawang Yunani.

* Damien Perquis keluar dari tim karena tulang sikutnya retak. Ia absen sejak 3 Maret lalu dan baru kembali pada laga melawan Slowakia 26 Mei lalu.

* Lukasz Fabianski dicoret dari timnas Polandia pada 26 Mei lalu karena cedera bahu yang didapat saat latihan. Tempatnya digantikan Grzegorz Sandomierski yang tiba dari berlibur di Tenerife, Spanyol.

* Grzgorz Wojtkowiak akan bergabung dengan klub Bundesliga 2 TSV Muenchen pasca-Euro 2012.

Berita Terakhir dan Fakta Unik Rusia

Suporter Rusia menggelar bendera raksasa di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012), jelang laga melawan tuan rumah Polandia.

WARSAWA, KOMPAS.com - Berikut adalah fakta unik dan berita terakhir seputar tim Rusia di Euro 2012.

* Rusia tak terkalahkan dalam 15 pertandingan dengan memenangi delapan laga di antaranya. Kekalahan terakhir diderita saat dilipat Iran 0-1 pada 9 Februari 2011.

* Rusia hanya kebobolan tiga gol dalam 12 partai terakhirnya.

* Roman Shirokov sudah mencetak tiga gol dalam dua laga terakhirnya bersama Rusia.

* Alan Dzagoev --pencetak dua gol ke gawang Republik Ceko-- berangkat ke Euro 2012 dengan performa terburuk sepanjang kariernya di Liga Rusia. Ia hanya mencetak lima gol dalam 31 partai liga CSKA Moskwa.

* Igor Akinfeev tampil saat meladeni Lithuania pada 29 Mei. Itu adalah penampilan perdananya sejak 10 Agustus 2011. Akinfeev harus absen 7,5 bulan akibat cedera lutut.

* Bek Roman Shishkin (cedera perut) dan Vasili Berezutski (cedera pinggang) dicoret dari skuad Euro 2012.

Blanc: Ukraina Bersemangat, Perancis Tetap pada Rencana

Pelatih tim nasional Perancis, Laurent Blanc, saat memberikan keterangan kepada pers, di Donetsk, Selasa (12/6/2012).

DONETSK, KOMPAS.com - Ukraina menjadi satu-satunya yang meraih kemenangan pada laga perdana Grup D Piala Eropa, yaitu 2-1 atas Swedia, 11 Juni kemarin. Dengan begitu, mereka akan memastikan diri masuk perempat final, jika mampu menang pada laga kedua, yaitu melawan Perancis, di Donbass Arena, Jumat (15/6/2012).

Pelatih Perancis, Laurent Blanc, menilai timnya akan menghadapi situasi lebih sulit, mengingat Ukraina berstatus tuan rumah. Meski begitu, Blanc mengaku akan tetap menjalankan program yang sudah disiapkan.

"Orang-orang akan memberikan dukungan lebih besar dibanding sebelumnya kepada Ukraina. Itu akan menjadi pertandingan yang sulit. Itu sudah pasti. Namun, kami akan menyiapkan diri kami dengan cara sesuai yang sudah kami rencanakan," aku Blanc.

Sepasang gol Ukraina ke gawang Swedia, dicetak penyerang Andriy Shevchenko. Dalam perjalanan pulang setelah laga melawan Swedia itu, Shevchenko mengalami kecelakaan. Mobil yang dikendarainya ditabrak mobil dari belakang. Menurut harian Ukraina, Segodnya, Shevchenko tidak mengalami cedera.

Friday, June 15, 2012

Ceko Bidik Polandia

Pelatih Ceko, Michal Bilek.

WROCLAW, KOMPAS.com - Setelah mengempaskan Yunani 2-1, Ceko kini membidik poin penuh saat bertemu dengan tuan rumah, Polandia dalam laga terakhir penyisihan Grup A, Minggu (17/6/2012). Pelatih Ceko, Michal BĂ­lek, mengatakan, tiga poin adalah harga mati bagi Rusia jika ingin lolos ke perempat final.

Dengan kemenangan itu, Ceko bertengger sebagai runner-up sementara dengan tiga poin, kalah satu angka dari Rusia yang berada di posisi puncak. Namun, Polandia, yang berada di posisi tiga dengan dua angka, dapat mengubur impian Ceko jika mampu meraih kemenangan dalam laga nanti.

"Kami senang masih diberikan kesempatan untuk lolos. Kami tahu akan menjadi akhir segalanya jika kami kalah (dari Yunani). Jadi, kami harus berjuang di laga terakhir dan meraih poin dari pertandingan itu," ujar Bilek.

Saat melawan Yunani, Ceko unggul cepat setelah Petr Jiracek dan Vaclav Pilar hanya butuh enam menit awal untuk mengubah skor menjadi 2-0. Akan tetapi, di paruh kedua, blunder kiper Petr Cech, membuat Yunani sukses memperkecil ketertinggalan. Beruntung, meski terus ditekan hingga menit-menit akhir, kemenangan Rusia berskor 2-1 tidak berubah hingga peluit panjang ditiupkan.

"Kami cukup beruntung dapat mencetak dua gol. Di babak pertama, kami tampil cukup baik dengan kombinasi serangan yang berbahaya. Tetapi, babak kedua sedikit sulit ketika Tomas Rosicky tidak bisa bermain. Apalagi, kami kebobolan dengan sangat buruk. Itu memberikan Yunani harapan," kata Bilek.

"Saya mengangkat topi pada untuk penampilan seluruh tim. Mereka bermain sangat baik dan tak satu pun pemain yang bermain tidak memuaskan dalam pertandingan malam ini," tegasnya.

Justin: Belanda Harus Mainkan VdV dan Huntelaar

Justinus Lhaksana berharap Bert van Marwijk dapat memainkan Rafael van der Vaart saat melawan Jerman, Rabu (13/6/2012) malam.

KHARKIV, KOMPAS.com - Belanda akan melakoni laga hidup mati melawan Jerman di Grup B Piala Eropa 2012, Rabu (13/6/2012). Bagi Robin van Persie dan kawan-kawan, gagal menang atas Jerman berarti mereka harus angkat koper dari Ukraina dan Polandia.

"Bisa saja Belanda menang. Namun, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan," jelas penanggung jawab timnas futsal Indonesia Justinus Lhaksana kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Justin berpendapat, biang hasil buruk pada partai perdana Belanda adalah tumpulnya lini depan. Lini tengah juga kosong saat Denmark melakukan counter attack.

Di lini depan, Justin berharap Pelatih Bert Van Marwijk menurunkan Klaas-Jan Huntelaar sebagai starter bersama Van Persie dan Arjen Robben.

"Van Marwijk harus berani memainkan Huntelaar. Nantinya, Van Persie pindah ke kiri menggantikan Afellay. Soalnya, Van Persie itu shadow striker," ujarnya.

Demi menunjang kinerja penyerang, Justin menilai, Van Marwijk juga harus berani memainkan sekaligus dua gelandang kreatif, yakni Wesley Sneijder dan Rafael van der Vaart.

Tidak hanya itu, Sneijder dan Van der Vaart, lanjut Justin, dapat meredam lini tengah Jerman yang diisi Sami Khedira, Mesut Oezil, dan Bastian Schweinsteiger.

"Jadi Belanda akan unggul di tengah jika memasukkan pemain kreatif. Sementara Mark van Bommel enggak usah membantu serangan seperti saat melawan Denmark. Sebagai gelandang bertahan, dia fokus menahan serangan balik sehingga enggak ketinggalan terus. Nigel de Jong lebih baik dicadangkan," tutur mantan pelatih timnas futsal tersebut.

"Belanda harus berani memainkan satu gelandang bertahan karena mereka harus menekan. Nah, sekarang tinggal Van Marwijk punya nyali atau enggak," lanjutnya.

Justin yang kerap menjadi komentator di sebuah stasiun televisi swasta merupakan pendukung fanatik Belanda. Maklum, Justin pernah tinggal selama 20 tahun di "Negeri Kincir Angin".

Kesempatan Ceko Terbuka

Gelandang Ceko, Vaclav Pilar (kiri) usai mencetak gol kedua ke gawang Yunani dalam lanjutan penyisihan grup A, Senin (12/6/2012).

WROCLAW, KOMPAS.com - Setelah kalah 1-4 dari Rusia, Ceko memulai pertandingan kedua dengan berapi-api. Pada pertandingan melawan Yunani di Stadion Municipal, Wroclaw, Polandia, Selasa (12/6/2012), Ceko menang 2-1. Hasil gemilang itu membuat runner up Piala Eropa 1996 itu membuka kesempatan maju ke delapan besar.

Baru dua menit 17 detik setelah wasit Stephane Lannoy meniup peluit kick off, gelandang tengah Ceko, Thomas Hubschman, menemukan ruang kosong yang ditinggalkan bek Kyriakos Papadopoulos. Umpan terobosan lurus sangat terarah disambut baik oleh Petr Jiracek.

Jose Holebas dan kapten Yunani Giorgos Karagounis berupaya menghadang Jiracek, pemain setinggi 180 cm itu. Namun, mereka kalah langkah. Kiper Kostas Chalkias masih berupaya menepis tendangan keras pemain CfL Wolfsburg, Jerman, berusia 26 tahun itu. Namun, bola tetap masuk ke gawang.

Tertinggal 0-1 membuat Yunani meningkatkan tekanan. Namun, Michal Kadlec, Tomas Sivok, dan David Limbersky yang mengawal pertahanan Ceko bermain apik, menjaga area gawang yang dijaga Petr Cech. Bahkan, bek kanan Theo Gebre Selassie bermain jauh ke depan membantu penyerangan.

Di menit keenam, umpan terobosan Tomas Rosicky yang terarah ke samping kanan gawang bisa ditarik Selassie ke depan gawang. Gelandang Vaclav Pilar sudah menunggu. Meski dihalangi dua pemain belakang Yunani, Kostas Katsouranis dan Vasilis Torosidis, pemain klub Viktoria Plzen itu berhasil menyentuh bola sembari menjatuhkan badan. Gol kembali tercipta.

Unggul dua gol, tempo permainan Ceko tidak kendur. Sorakan pendukung Ceko membuat Stadion Wroclaw terus bergema. Menit ke-18, lagi-lagi Pilar terlepas dari kawalan di dekat kotak penalti, tetapi tendangan menyusur tanahnya masih jauh dari sudut kanan gawang Chalkias.

Tidak berapa lama, Chalkias digantikan oleh Michalis Sifakis karena paha kanannya cedera. Kiper pengganti itu bermain cukup apik. Setidaknya dia dapat menghalangi tendangan keras Rosicky ke sudut kanan gawangnya pada menit ke-28. Bola hanya menghasilkan tendangan pojok.

Peluang emas Yunani akhirnya muncul di menit ke-40 tatkala umpan menyilang Torosisidis dari kanan dapat disambar Fotakis dengan kepalanya. Bola masuk ke gawang Cech. Hanya saja, gol dianulir karena hakim garis mengangkat bendera kuning. Off-side.

Di awal babak kedua, keberuntungan mulai memihak Yunani. Umpan Holebas dari sisi kiri diselesaikan oleh Samaras dengan sebuah tendangan lemah ke arah kotak penalti Ceko.

Cech tampak tidak berupaya keras karena bola tidak mengarah ke gawangnya. Hanya saja, pemain belakang Ceko, Tomas Sivok, ingin menghalau bola. Terjadi miskomunikasi sehingga bola terlepas dari jangkauan Cech.
Theofanis Gekas, pemain klub Hertha Berlin, yang berdiri bebas, dengan mudah menyontek bola ke gawang Cech untuk mengubah kedudukan jadi 2-1.

Setelah gol itu, pemain Yunani semakin bersemangat untuk menyamakan kedudukan. Di lain pihak, posisi lapangan tengah Ceko yang semula dinamis berubah melemah setelah Rosicky keluar lapangan digantikan Daniel Kolar karena cedera.

Persinggungan antarpemain semakin tajam sehingga wasit harus mengeluarkan enam kartu kuning, terbagi rata di dua tim.

Tekanan Yunani semakin gencar mendekati menit-menit akhir, tetapi gagal menghasilkan gol. Serangan balik Ceko kandas.

Pelatih Ceko Michal Bilek mengganti penyerang Milan Baros dengan Thomas Pekhart untuk mempertajam serangan. Namun, penggantian itu tidak banyak mengubah kedudukan.

”Bagi kami, pertandingan sudah buruk sejak awal. Kami tahu mereka akan menekan, kami gagal merespons. Kami berusaha keras menyamakan skor, tetapi gagal,” kata Pelatih Yunani Fernando Santos.

Dipaksa Tampil, Rosicky Dibekap Cedera

Kapten dan gelandang Republik Ceko Tomas Rosicky saat konferensi pers di Stadion Wroclaw, Polandia, Senin (11/6/2012).

WROCLAW, KOMPAS.com - Kemenangan 2-1 Republik Ceko atas Yunani harus dibayar mahal, Selasa atau Rabu (13/6/2012) dinihari WIB. Yup, Kapten Tomas Rosicky berpotensi absen dalam laga selanjutnya.

"Tendon Achilles saya bermasalah dan saya tak tahu apa yang akan terjadi. Saya takut," katanya yang dikutip Sports Illustrated.

Gelandang Arsenal itu memberi tanda rekan-rekannya sesaat sebelum jeda agar tak mengirimkannya umpan lagi.  Ia pun digantikan Daniel Kolar selepas turun minum.

"Dari menit ke-20 saya sudah susah berjalan," katanya.

Di paruh selanjutnya, Yunani berhasil memperkecil ketertinggalan. Ceko pun keteteran.

"Saya tak menyaksikan babak kedua," ujar Rosicky yang langsung ditangani tim medis Ceko begitu keluar dari lapangan.

"Sebuah kehilangan besar jika kami harus bermain tanpa Tomas. Tentu saja ia pemain penting bagi kami dan permainan kami jauh berkurang (di babak kedua)," ucap Vaclav Pilar, pencipta gol kedua Ceko di menit keenam.

Ceko akan menghadapi Polandia dalam pertandingan terakhir Grup A, Sabtu (16/6/2012).

Dzagoev Bawa Rusia Tinggalkan Polandia

Penyerang Rusia, Alan Dzagoev (kedua dari kiri), melihat bola hasil tembakannya melesat masuk gawang Polandia, pada laga kedua Grup A Piala Eropa 2012, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Penyerang Alan Dzagoev mencetak gol yang membawa Rusia unggul 1-0 atas Polandia, hingga turun minum pertandingan kedua Grup A, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

Gol Dzagoev tercipta pada menit ke-37. Dalam kawalan sejumlah pemain lawan di kotak penalti, ia  membelokkan dengan pundak kanannya bola kiriman Andrei Arshavin ke sudut kiri atas gawang.

Rusia bermain agresif dan mendominasi permainan sejak awal. Namun, pada momen-momen krusial, mereka melakukan kesalahan umpan dan koordinasi, sehingga serangan tak tuntas dengan eksekusi akurat.

Pada menit ke-15, misalnya, Roman Shirokov mengirim umpan kepada Alexander Kerzhakov. Namun, Kerzhakov tidak siap, sehingga bola bisa dikuasai Przemyslaw Tyton.

Polandia sendiri bukannya tanpa perlawanan. Sejumlah serangan mereka berakhir dengan eksekusi, yang gagal membuahkan gol karena performa kiper Vyacheslav Malafeev.

Pada menit ketujuh, misalnya, Ludovic Obraniak melepaskan tembakan keras, yang dibendung Malafeev. Pada menit ke-40, giliran Kuba yang melihat bola hasil tembakannya dikandaskan Malafeev.

Menurut catatan UEFA, selama paruh pertama, Rusia menguasai bola sebanyak 57 persen dan melepaskan dua tembakan akurat dari enam usaha. Adapun Polandia menciptakan tiga peluang emas dari lima percobaan.

Susunan pemain
Polandia:
22-Przemyslaw Tyton, 15-Damien Perquis, 13-Marcin Wasilewski, 2-Sebastian Boenisch, 20-Lukasz Piszczek, 5-Dariusz Dudka, 7-Eugen Polanski, 10-Ludovic Obraniak, 16-Jakub "Kuba" Blaszczykowski, 9-Robert Lewandowski, 11-Rafal Murawski

Rusia: 16-Vyacheslav Malafeev, 4-Sergei Ignashevich, 12-Alexei Berezutsky, 5-Yuri Zhirkov, 2-Alexander Anyukov, 7-Igor Denisov, 8-Konstantin Zyryanov, 6-Roman Shirokov, 10-Andrei Arshavin, 11-Alexander Kerzhakov 17-Alan Dzagoev

Wasit: Wolfgang Stark

Legenda Madrid, Pahino, Tutup Usia

Legenda Real Madrid, Pahino.

MADRID, KOMPAS.com - Legenda Real Madrid, Manuel Fernandez Fernandez "Pahino" meninggal dunia pada usia 89 tahun, di Madrid, Selasa (12/6/2012). Melalui situs resminya, Madrid mengucapkan ikut berduka cita kepada keluarga.

Pahino lahir di San Paio de Navia pada 21 Januari 1923. Ia memulai karier di Arenas Alcabre, kemudian bergabung dengan tim yunior Celta Vigo. Pada 1948, ia bergabung dengan Real Madrid dan menjadi pencetak gol terbanyak La Liga 1951-1952 dengan 28 gol.

Pahino bermain untuk Madrid hingga 1953. Selama periode tersebut, ia mencetak 124 gol dalam 144 pertandingan. 

Thursday, June 14, 2012

Antara Maestro, Llama, dan 80 Persen

Pelatih Jerman Joachim Loew memimpin latihan tim di Stadion Metalist, Kharkiv, Selasa (12/6/2012).

KHARKIV, KOMPAS.com - Pertemuan klasik yang sayang untuk dilewatkan. Ukraina beruntung menjadi tuan rumah pertemuan dua raksasa yang memiliki sejarah rivalitas abadi di lapangan hijau.

Final Piala Dunia 1974 mencatatkan dua maestro terbesar sepak bola saat itu. Dua kapten, Franz Beckenbauer memimpin Jerman, dan Johan Cruyff dengan pasukan Total Football-nya. Belanda harus kalah namun mereka membalas 14 tahun kemudian.

Adalah trio Belanda --Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten-- di bawah nakhoda Rinus Michels. "Armada Kincir Angin" membenamkan Jerman di semifinal Euro 1988 dan membawa pulang trofi juara setelah melipat Uni Soviet di bawah komando Pelatih Valeriy Lobanovskyi.

Dua tahun berselang, duel dua negara legendaris itu berlanjut di perdelapan final Piala Dunia 1990. Insiden pada menit ke-22 membuat wasit mencabut kartu merah untuk Rudi Voeller dan Rijkaard. Sebelum keluar lapangan keduanya sempat beradu mulut.

Di pinggir lapangan, Rijkaard sempat mengirimkan ludah kepada Voeller yang dengan terkejut meraba rambut keritingnya. Untungnya, striker yang saat itu bermain untuk AS Roma dapat meredam emosinya dan tak termakan provokasi Rijkaard.

Namun, media Jerman lantas sinis menyebut Rijkaard sebagai Llama, fauna yang punya kebiasaan meludah.

Lima bulan setelahnya, Rijkaard meminta maaf ketika AC Milan bertemu dengan Roma di Serie-A.

"Saat itu saya salah. Tak ada maksud untuk melecehkan. Saya sangat menghormati Rudi Voeller. Setelah beberapa lama saya bertemu lagi dengannya dan meminta maaf. Saya senang ia menerimanya. Saya tak punya prasangka buruk apa pun terhadapnya. Kami bahkan sempat bersama membintangi iklan yang lucu beberapa tahun berselang," ucap Rijkaard.

Ia juga mengaku khilaf karena emosinya tengah meninggi akibat harus berpisah dengan sang istri jelang Piala Dunia 1990.

Rabu malam, Rijkaard dan Voeller tak akan bertemu di lapangan. Maklum saja, keduanya sudah gantung sepatu. Namun, memori panas keduanya telanjur melegenda.

UEFA mencatat Jerman berada di depan Belanda dalam tiga duel terakhir. "Die Mannschaft" menang sekali dan mencatatkan hasil imbang dua kali.

"De Oranje" sendiri mencatatkan kemenangan pamungkas sepuluh tahun lalu. Hebatnya, kemenangan 3-1 itu dicatatkan di depan publik Jerman di Gelsenkirchen.

Sementara, "Tim Panser" membukukan kemenangan terakhir ketiga berlaga uji coba di Hamburg, November 2011. Belanda disikat tiga gol tanpa balas.

Bundestrainer --pelatih Jerman-- Joachim Loew pun tak mau main-main dengan partai malam nanti.

"Partai legendaris sepanjang sejarah turnamen. Itu akan jadi laga menarik dan terbaik dalam 20-30 tahun ini," sebut Loew yang dikutip UEFA.

Ia sempat marah besar dan menghentikan latih tanding ringan di Stadion Metalist, Kharkiv, Selasa (12/6/2012), ketika Mats Hummels mengirimkan umpan yang buruk

"Delapan puluh persen tidak cukup. Kalian tak dapat melakukannya besok (hari ini). Kalau kalian hanya memberikan 800 persen, kita akan mendapatkan masalah. Kalian harus bermain seperti ketika di Hamburg!" ucap Loew keras kepada anak asuhnya.

Loew, seperti dikutip koran Jerman Bild, melihat performa armadanya belum seperti yang dinginkan. Dan ia ingin para pemain itu memberikan permainan seperti saat terakhir menyikat Belanda di Hamburg.

Permainan Jerman ketika melipat Portugal di partai perdana Euro 2012 menurut Loew belum seratus persen seperti yang diinginkannya.

Sementara Bert van Marwijk, pelatih Belanda, mengungkapkan tensi di pemusatan latihannya sedang meninggi menyusul kekalahan 0-1 dari Denmark.

Yang pasti, jika kedua tim legendaris itu bertemu dalam sebuah turnamen besar, pemenangnya akan mencium trofi jawaranya. Paling tidak, hal itu sudah dibuktikan di Piala Dunia 1974, Piala Eropa 1988, dan Piala Dunia 1990.

Advocaat: Gol Kuba Indah

Pelatih tim nasional Rusia, Dick Advocaat, pada pertandingan kedua Grup A Piala Eropa 2012, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Pelatih Rusia, Dick Advocaat, menilai cukup bagus hasil imbang 1-1 yang diraih timnya saat melawan Polandia, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012), mengingat Polandia berstatus tuan rumah. Ia juga menyebut pencetak gol Polandia, Jakub "Kuba" Blaszczykowski, layak disebut pemain terbaik laga tersebut.

Rusia unggul lebih dulu melalui Alan Dzagoev pada menit ke-37. Di tengah kawalan pemain lawan, ia mengirim umpan Andrei Arshavin masuk sudut kiri atas gawang dengan pundak kanannya.

20 menit kemudian, Kuba membawa Polandia menyamakan kedudukan. Dengan kaki kiri, ia melesatkan bola dari tengah kotak penalti, ke sudut kanan atas gawang.

Menurut catatan UEFA, sepanjang laga Rusia menguasai bola sebanyak 57 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari tujuh usaha. Adapun Polandia melepaskan sembilan tembakan akurat dari 15 percobaan. Meski begitu, Advocaat menilai timnya bermain lebih baik dari Polandia.

"Rusia bermain lebih baik dan Igor Denisov bermain sangat baik. Namun, ketika Anda mencetak gol seperti (gol Kuba), Anda pasti adalah pemain yang bagus. Itu gol yang indah. Mungkin, ia adalah pemain terbaik pertandingan tadi, tetapi bagi kami, pemain terbaik adalah Denisov," ujar Advocaat.

"Saya pikir, Rusia bermain lebih baik ketimbang Polandia, hari ini. Namun, tadi itu adalah pertandingan yang sangat bagus dan kami bermain sangat baik. Hasil (1-1) cukup bagus karena (Polandia) didukung 40.000 orang dan itu adalah keuntungan besar."

"Pada laga pertama (melawan Ceko, 8 Juni lalu), kami menang 4-1, tetapi laga (melawan Polandia) ini seperti laga tandang dan Anda hanya mengakui bahwa gol (Kuba) indah."

"Jika objektif, Anda akan mengatakan kedua tim bekerja keras, tetapi penguasaan bola Rusia lebih baik dan menciptakan peluang. Namun, Anda harus memberikan pujian kepada kedua tim untuk cara mereka bermain," tuturnya.

Dengan hasil imbang itu, Rusia menguasai klasemen dengan empat poin, atau unggul satu angka dari pesaing terdekat, Ceko. Pada laga terakhir, sementara Rusia akan bertemu Yunani, Ceko akan bertemu Polandia, 16 Juni mendatang.

Jakub Membuka Peluang Pasukan Smuda

Suporter Polandia berpose jelang pertandingan tim kesayangannya melawan Rusia di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Menerima umpan terobosan Eugen Polanski di sisi kiri pertahanan Rusia, gelandang serang Polandia, Jakub Blaszczykowski, berlari mendekati ujung kiri kotak penalti. Ancang-ancang dua langkah, Jakub dengan kaki kiri, menyepak bola terarah ke sudut kanan gawang dan tak terjangkau kiper Vyacheslav Malafeev.

Peluang pasukan ”Smuda” Polandia terbuka. Gol di menit ke-57 itu menyamakan kedudukan. Polandia-Rusia 1-1 (0-1) dalam laga kedua Grup A di Warsawa, Selasa (12/6/2012).

Gol semata wayang Blaszczykowski itu membuat puluhan ribu pendukung tim tuan rumah yang memenuhi Stadion Nasional bersuka cita. Wajah muram puluhan ribu pendukung tim Putih-Merah yang tampak sepanjang babak pertama, sirna setelah sang kapten melesakkan bola ke gawang Rusia.

Lambaian bendera, syal hingga topi yang melambangkan dukungan para penonton terlihat di seluruh sudut stadion. Blaszczykowski yang lebih banyak bermain sebagai gelandang kanan, langsung diserbu rekan-rekannya seusai mencetak gol.

Hasil seri 1-1 melawan pasukan pelatih Dick Advocaat itu membuat Polandia berada di posisi ketiga klasemen sementara grup A dengan skor dua. Rusia memuncaki klasemen grup A dengan skor empat, hasil sekali menang, sekali seri. Yunani, kampiun Piala Eropa 2004, menduduki posisi buncit klasemen dengan nilai satu, hasil sekali seri dan sekali kalah.

Gol tunggal tim Beruang Merah-Rusia ke gawang Polandia yang dikawal Przemyslaw Tyton diciptakan Alan Dzagoyez pada menit ke-37, hasil tendangan bebas Andrey Arshavin dari sisi kanan wilayah pertahanan Polandia. Gol tersebut membuat Dzagoyez memimpin sebagai pencetak gol terbanyak sementara di perhelatan final Piala Eropa dengan tiga gol dari dua kali bertanding.

Bermain cepat
Hasil mengecewakan pada laga pertama, membuat Smuda sedikit mengubah taktik dengan menempatkan Rafal Murawski sebagai gelandang serang persis dibawah Robert Lewandowski, untuk membantu daya serang Polandia. Terbukti, 30 menit pertama babak, setidaknya tiga peluang emas tercipta meski tidak berbuah gol.

Menit ke-17, Eugen Polanski, menerima umpan terobosan Lewadowski di dalam kotak penalti Rusia dan menjebol gawang Rusia. Namun, gol itu dianulir wasit karena Polanski telah berada dalam posisi offside.

Lewandowski yang diandalkan sebagai penyerang tunggal, tidak mampu berbuat banyak menerobos pertahanan Rusia. Dijaga ketat secara bergantian oleh Igor Denisov dan Alexei Berezutski, penyerang Borussia Dortmund ini tidak mampu menunjukkan tajinya di lini depan Polandia.

Penjagaan yang ketat dan permainan keras lini belakang Rusia membuat Lewandowski sedikit lepas kendali. Penyerang yang telah mengoleksi 13 gol dari 40 kali penampilannya bersama timnas, mendapat kartu kuning pada menit ke-60 setelah bersitegang dengan Denisov.

Rusia sebenarnya bisa menambah gol melalui kaki Dzagoyev ketika menerima umpan mendatar Alexander Kerzhakov di depan kotak penalti Polandia. Tapi, tendangan kaki kirinya masih mampu ditahan oleh Pyton.

Untuk lolos dari grup D, Polandia tinggal menghadapi tim Republik Ceko yang mampu menggilas Yunani pada Minggu (17/6/2012) mendatang. 

Santos: Dua Gol Ceko Terlalu Cepat

Pelatih Yunani Fernando Santos sedang mengawasi latihan tim di Stadion Municipal, Legionowo, Polandia, Minggu (10/6/2012).

WROCLAW, KOMPAS.com - Pelatih Yunani, Fernando Santos mengaku kecewa dengan kekalahan 1-2 timnya atas Ceko dalam laga lanjutan penyisihan Grup A di Stadion Municipal, Senin (12/6/2012). Ia menyesalkan dua gol cepat yang terjadi pada menit-menit awal pertandingan.

Ceko hanya butuh waktu enam menit di awal babak pertama untuk unggul 2-0 dalam laga tersebut. Petr Jiracek mencetak gol pada menit ke-3. Tiga menit berselang giliran Vaclav Pilar yang menorehkan namanya di papan skor.

Pada paruh kedua, permainan Yunani lebih baik. Setelah memperkecil ketertinggalan melalui Theofanis Gekas pada menit ke-53. Meski lebih mendominasi, kampiun Eropa 2004 itu harus rela kalah karena tak mampu menyamakan kedudukan hingga pertandingan berakhir.

"Pertandingan dimulai dengan sangat buruk. Kami tertinggal di awal dan kami tahu itu mungkin akan terjadi. Mereka melihat laga perdana kami dan kami tahu mereka akan keluar menyerang dan mencoba mendominasi," ujar Santos.

"Kami telah mengerahkan segalanya untuk menyamakan kedudukan, sama seperti ketika melawan Polandia. Tapi, hal itu sangat sulit di pertandingan malam ini," katanya lagi.

Dengan kekalahan tersebut, Yunani kini berada di dasar klasemen dengan satu poin. Meski peluang untuk lolos ke babak perempat final kecil, Santos menilai anak asuhnya masih punya kesempatan di laga terakhir melawan Rusia, Minggu (17/6/2012).

"Sekarang kami harus fokus untuk pertandingan selanjutnya. Harapan (lolos) memang kecil, tetapi kami masih mempunyai kesempatan," tegas Santos.

Kuba: Golku Sangat Indah

Gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski, setelah pertandingan Grup A Piala Eropa 2012 melawan Rusia, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Gelandang Polandia, Jakub "Kuba" Blaszczykowski, menilai sangat indah golnya ke gawang Rusia, yang berujung hasil 1-1, pada pertandingan Grup A Piala Eropa 2012, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012). Menurutnya, hasil itu merupakan modal penting bagi Polandia menghadapi laga terakhir, yaitu melawan Ceko, 16 Juni mendatang.

Polandia tertinggal lebih dulu akibat gol Alan Dzagoev pada menit ke-37. Ia menaklukkan gawang Przemyslaw Tyton dengan memanfaatkan umpan Andrei Arshavin.

Kuba mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-57. Dari tengah kotak penalti, ia melepaskan tendangan kaki kiri, yang membuat bola melesat masuk sudut kanan atas gawang Vyacheslav Malafeev.

Dengan hasil tersebut, Polandia duduk di tempat ketiga dengan dua poin. Mereka kalah satu angka dari Ceko dan dua angka dari Rusia.

"Itu pertandingan yang sangat berat. Rusia menunjukkan bahwa mereka tim kuat. Aku baru saja melihat golku di televisi. Aku pikir, aku mendapat umpan bagus dari Eugen Polanski (Menurut UEFA Ludovic Obraniak ). Aku bergerak maju ke tengah dan menembakkannya ke tiang jauh. Kiper lawan tak punya banyak kesempatan (mengantisipasi). Itu sebuah gol yang sangat indah," ujar Kuba.

"Situasi di grup ini menarik. Bahkan, Rusia tak bisa yakin (masuk perempat final). Semua masih mungkin, tetapi apa yang terjadi malam ini adalah sejarah. Kami fokus pada pertandingan berikut dan kami akan melakukan segalanya untuk mengalahkan Ceko."

"Kami sangat yakin menghadapi laga melawan Ceko. Dengan dukungan dari penonton seperti pada laga tadi, aku yakin kami akan menciptakan sejarah masuk perempat final," tuturnya.

Kota Warsawa Berselimutkan Eforia

WARSAWA, KOMPAS.com - Kota Warsawa, Polandia, dilanda eforia dan pesta pora warganya untuk melampiaskan kegembiraan atas sukses tim Polandia menahan Rusia 1-1 pada laga penyisihan Grup A Piala Eropa 2012 di Stadion Nasional, Warsawa, Selasa (12/6) atau Rabu dini hari WIB. Warga setempat memadati jalan-jalan utama ibu kota Polandia itu dan larut dalam eforia kegembiraan.

Konsentrasi massa terpusat di kawasan zona suporter di kompleks Palace of Culture and Science, yang berdekatan dengan Stasiun Pusat Warsawa. Sepanjang laga berlangsung, trem dan bus kota yang melintasi jalan utama kawasan tersebut ditutup. Hal itu sebagai antisipasi atas berkumpulnya puluhan ribu atau bahkan menembus 100.000-an warga, seperti perkiraan semula.

Polska wigra! Polska wigra! Polska wigra (Polandia menang! Polandia menang! Polandia menang!), demikian antara lain sorak-sorai warga di kawasan itu, seperti koor massal. Mereka meledak dalam ekstase kegembiraan saat tendangan kaki kiri gelandang Jakub Blaszczykowski menjebol gawang Rusia, menit ke-57, yang menyamakan skor 1-1. Polandia kebobolan dulu melalui Alan Dzagoyev, menit ke-37.

Begitu gol Blaszczykowski tercipta, warga seisi kota Warsawa berteriak histeris dan meneriakkan yel-yel kejayaan Polandia. Mereka berjingkrak-jingkrak, berangkulan satu sama lain, melambaikan bendera atau syal putih-merah, sambil terus meneggak bir. Tanah di kawasan zona suporter itu seperti bergetar akibat jingkrak-jingkrak puluhan ribu warga.

Tidak sedikit sepasang muda-mudi melampiaskan kegembiraan dengan saling cium berkali-kali. Kaca salah satu halte dekat kawasan itu tampak pecah berantakan. Serpihan kacanya beramburan di jalanan. Bau bir dan alkohol menguar ke angkasa. Hasil seri itu terasa seperti kemenangan.

Dengan hasil tersebut, Polandia masih berpeluang lolos ke perempat final. Peluang itu mereka dapatkan jika pada laga penyisihan terakhir mereka mengalahkan Ceko , yang pada laga sebelumnya memukul Yunani 2-1 di Wroclaw. Rusia tetap memimpin klasemen Grup A dengan nilai empat, disusul Ceko (tiga poin), lalu Polandia (dua poin), dan Yunani (satu poin).  (Mh Samsul Hadi, dari Warsawa, Polandia)

Wednesday, June 13, 2012

Sepeda, Helm Baja, dan Martabat Jerman-Belanda

Johan Cruyff (kiri) dan Franz Beckenbauer (kanan) di Final Piala Dunia 1974.

"Sepak bola adalah perang," - Rinus Michels.

KOMPAS.com - Ucapan singkat mantan pelatih Belanda, Rinus Michels, itu seakan menggambarkan bahwa sepak bola memang tidak hanya mendatangkan hiburan semata. Terlalu banyak definisi hingga filosofi yang terkadang jauh melewati pola pikir manusia bahwa olahraga itu hanya sebatas permainan biasa di muka bumi ini. Sepak bola bisa menjadi seni, tetapi bisa pula menjadi pertarungan sengit yang berurusan dengan martabat bangsa.

Mau bukti? Lihat saja, perseteruan dua negara adidaya di barat Eropa, yakni Jerman dan Belanda. Bahkan, bagi mereka, sepak bola telah bertransformasi melebihi seni dan permainan olahraga selama 2x45 menit dengan kreativitas tinggi. Sejarah panjang rivalitas yang terus menggelora diantara kedua negara itu, seakan membawa kita seperti menyaksikan tontonan para prajurit perang pada Perang Dunia.

Jika ditarik jauh ke belakang, sejumlah penduduk Belanda, mungkin masih ingat bagaimana kejamnya pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler membumihanguskan negara mereka dalam pertempuran udara yang lebih dikenal dengan sebutan "Battle of Netherland" pada September 1939. Belum lagi jutaan rakyat Belanda tak berdosa tewas ketika pasukan Schutzstaffel (SS) milik Nazi menduduki negara tersebut pada era 1940-an.

Walhasil, pascapendudukan itu muncullah sentimen Anti-Jerman di kalangan masyarakat Belanda, yang terbangun akibat trauma mendalam kekejaman Nazi pada masa tersebut. Sentimen itu kemudian merambah dalam urusan sepak bola. Pada putaran final Piala Dunia 1974, sejumlah fans Belanda banyak yang memakai kaus bertuliskan "I Want My Bycyle Back" sebagai kata celaan merujuk pada peristiwa itu. Maklum saja, Nazi ketika itu merampas apa saja milik rakyat Belanda, termasuk juga sepeda!

Bahkan, saat menjelang Piala Dunia 2006 silam, kaos oranye dengan slogan provokatif dan replika helm Perang Dunia II laris manis diboyong oleh ribuan suporter Belanda. "Ini sesuatu yang bersifat historis, karena rivalitas selalu terjadi," ucap Florian van Laar, salah satu kreator replika helm tersebut. Karena helm ini pula, asisten pelatih Jerman, Hansi Flick, beberapa waktu lalu mendapat masalah.

Alih-alih berkelakar, Flick justru mendapat masalah besar. Ungkapan bahwa Jerman membutuhkan "helm baja" untuk menahan gempuran pemain lawan, langsung direspons dengan kritik tajam baik oleh masyarakat Belanda maupun publik Jerman sendiri. Ia pun akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Jerman tak mau kalah. Pada laga persabatan 2005 silam, penjual buah di Jerman menyemprot jeruk-jeruk milik mereka dengan cat hitam. Ketika Belanda gagal ke Piala Dunia 2002, fans Jerman pun menulis lagu khusus untuk mencemooh rivalnya tersebut. Paling anyar, terjadi saat publik Bayern Muenchen mencemooh bintangnya sendiri, Arjen Robben pada final Liga Champions musim lalu.

"Beberapa fans kecewa karena Arjen Robben bermain buat Belanda ketimbang berseragam Muenchen," ujar Presiden Bayern, Karl-Heinz Rummingge, yang akhirnya juga meminta maaf atas insiden tersebut.

Warisan "perang"

Sejumlah fakta sejarah itu menunjukan bahwa rivalitas Jerman dan Belanda terukir sejati. Perseteruan di antara mereka seolah jadi warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan, sebagai dua raksasa yang memiliki kultur sepakbola sangat kental, Jerman dan Belanda tentu saja tak khawatir "perang" di antara mereka akan segera usai.

Sejak Johan Cruyff mengangkat Belanda ke jajaran tim elite dunia pada final Piala Dunia 1974, perseteruan historis Jerman-Belanda mulai memanas. Final ini adalah kali pertama kedua negara tersebut bertemu sejak berakhirnya Perang Dunia II. Jerman yang baru menjadi kampiun Eropa dua tahun sebelumnya, memplokamirkan diri sebagai sang "Uber Alles" (Jerman di atas segalanya).

Faktor tuan rumah, dan ambisi untuk mengawinkan dua gelar sekaligus, yakni Piala Eropa dan Piala Dunia membuat kepercayaan diri Jerman meninggi. Di pihak lain, taktik "Total Football" milik Belanda yang diperkenalkan Rinus Michels, telah menyentak dunia. Belum lagi, aksi Cruyff, Johan Neeskens, hingga Van De Kerkoff bersaudara mampu menjadikan Belanda sebagai raksasa Eropa.

Walhasil, lapangan berubah laiknya medan perang. Total Football yang diperagakan Cruyff dan kawan-kawan nyaris tak memberi kesempatan pemain Jerman untuk menyentuh bola. Mereka pun langsung unggul saat pertandingan baru berjalan dua menit lewat gol Neeskens. Namun, takdir berkata lain. Jerman mampu bangkit, dan membalas lewat gol penalti Paul Breitner (menit ke-23) dan Gerd Muller (43).

"Aku tidak peduli dengan skor. 1-0 aku rasa cukup untuk menghancurkan mereka. Aku benci mereka. Mereka membunuh 80 persen keluargaku. Ayahku, saudara perempuan, dan dua saudara laki-lakiku. Setiap kali aku bertemu Jerman, aku selalu dipenuhi kemarahan," sembur salah satu punggawa Belanda, Wim van Hanegem.

Belanda akhirnya mampu membalaskan sakit hati setelah mengempaskan Jerman 2-1 pada semifinal Piala Eropa 1988. Usai laga, Ronald Koeman, bertukar kaus dengan gelandang Jerman, Olaf Thon. Tapi apa yang dilakukannya kemudian? Kaus itu digunakannya untuk membersihkan bagian pantatnya di hadapan sekitar 60 ribu pendukung Jerman yang memadati Stadion Volksparks, Hamburg.

"Tahun 1988 tidak bisa menghapus kenangan kami tentang 1974. Sakit hati kami masih membekas. Saya mengerti apa yang kulakukan setelah pertandingan itu hanya tindakan impulsif yang akan Anda sesali. Tapi bagi saya, hal itu sudah saya lupakan," ujar Koemand.

Tensi kembali memburuk pada putaran kedua Piala Dunia 1990. Merasa dirinya tak pantas mendapat kartu kuning setelah menjatuhkan Rudi Voeller, gelandang Belanda, Frank Rijkaard kemudian meludahi dan mencekik rambut Voller. Nyaris baku pukul, wasit Juan Loustau akhirnya mengusir kedua bintang papan atas itu. Selesai? Tidak. Saat menuju kamar ganti, perselisihan kembali terjadi. Bahkan, sejumlah media mengabarkan sempat terjadi adu jotos antara kedua pemain tersebut.

"Itu sepenuhnya kesalahan saya dan tak bisa dibenarkan. Saya selalu menghormati Rudi Voller. Tapi saya menjadi emosi ketika mendapat kartu merah," aku Rijkaard terkait insiden tersebut.

Ini sepak bola

Di Piala Eropa 2012 kali ini, kedua kubu kembali bertemu pada laga kedua penyisihan Grup B, Rabu (13/6/2012). Jika merunut sejarah panjang rivalitas itu, Jerman memang masih layak untuk menyebut dirinya sebagai sang "Uber Alles", karena mampu tiga kali merengkuh trofi itu (1972, 1980, dan 1996). Namun, meski kerap disebut sebagai tim terbaik dunia yang tak pernah merebut juara Eropa, Belanda bukanlah tim yang dapat dipandang sebelah mata.

Apalagi dalam laga kali ini, motivasi tinggi tentu telah merasuki benak pemain Belanda, karena kalah di laga perdana melawan Denmark.  Dengan demikian, tiga poin adalah harga mati bagi tim asuhan Bert van Marwijk tersebut.  Bahkan, oleh sejumlah pihak, Belanda dinilai sedikit sial karena delapan peluang emas dari total 23 usaha, bukanlah statistik yang biasa saat melawan "Tim Dinamit".

"Kami harus mengalahkan Jerman. Saya merasa kami tak pantas kalah dari Denmark. Kami memperlihatkan permainan yang lebih baik dan menciptakan banyak peluang. Sekarang, tidak ada ampun lagi, kami akan buktikan dengan mengalahkan Jerman," ucap van Marwijk.

Jerman pun tak kalah percaya diri. Karena, jika mengacu rekor pertemuan kedua tim dalam tujuh laga terakhir di turnamen resmi, Jerman unggul tipis atas Belanda. "Der Panzer" tiga kali sukses menundukkan Belanda (Piala Dunia 1974, 1990 dan  Piala Eropa 1980), sedangkan "De Oranje" mengoleksi dua kemenangan (Piala Eropa 1988, 1992). Sisanya, kedua tim harus berbagi poin.

"Tak peduli apa pun yang terjadi, ini akan menjadi laga yang sangat berat. Para pemain benar-benar menantikan duel klasik seperti ini dan kami bersemangat tentang laga besok. Ini akan menjadi laga sulit buat kami, tapi saya yakin kami bisa meraih hasil baik," kata gelandang Jerman, Bastian Schweinsteiger.

Memang, dewasa ini sudah jarang ditemui pertarungan di dalam maupun luar lapangan seperti puluhan tahun lalu itu. Sepeda dan helm baja mungkin tidak lagi menjadi sebuah provokasi pendukung Belanda untuk pemain maupun suporter Jerman. Akan tetapi, bagi mereka, setiap laga bukan sekadar soal olahraga semata, tapi akan selalu diingat sebagai tonggak sejarah rivalitas sejati martabat bangsa. Itulah sepak bola bagi Jerman dan Belanda.

"Mengapa kami harus merasa berbeda dengan orang Jerman? Keduanya bagaikan Inggris vs Skotlandia, dengan kami sebagai Inggrisnya," - Bert Vogts  (1967-1978)

Kuba Gol, Persaingan Grup A Tetap Terbuka

Kiper Rusia, Vyacheslav Malafeev, gagal menghalau tembakan akurat gelandang Polandia, Jakub Blaszczykowski (tak tampak), pada pertandingan kedua Grup A Piala Eropa 2012, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Polandia dan Rusia bermain imbang 1-1 pada pertandingan kedua Grup A, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012). Dengan hasil tersebut, Polandia duduk di tempat ketiga dengan dua poin, kalah satu angka dari Ceko di tempat kedua dan dua angka dari Rusia. Semua tim sama-sama masih menyisakan satu pertandingan.

Rusia unggul lebih dulu melalui Alan Dzagoev pada menit ke-37. Dalam kawalan sejumlah pemain lawan di kotak penalti, ia  membelokkan dengan pundak kanannya bola kiriman Andrei Arshavin ke sudut kiri atas gawang.

Pada menit ke-57, Polandia menyamakan kedudukan melalui Jakub "Kuba" Blaszczykowski. Dari tengah kotak penalti, ia melepaskan tendangan kaki kiri, yang membuat bola kiriman Ludovic Obraniak masuk sudut kanan atas gawang Rusia.

Rusia bermain agresif dan mendominasi permainan sejak awal. Namun, pada momen-momen krusial, mereka melakukan kesalahan umpan dan koordinasi, sehingga serangan tak tuntas dengan eksekusi akurat.

Pada menit ke-15, misalnya, Roman Shirokov mengirim umpan kepada Alexander Kerzhakov. Namun, Kerzhakov tidak siap, sehingga bola bisa dikuasai Przemyslaw Tyton.

Polandia sendiri bukannya tanpa perlawanan. Sejumlah serangan mereka berakhir dengan eksekusi, yang gagal membuahkan gol karena performa kiper Vyacheslav Malafeev.

Pada menit ketujuh, misalnya, Ludovic Obraniak melepaskan tembakan keras, yang dibendung Malafeev. Pada menit ke-40, giliran Kuba yang melihat bola hasil tembakannya dikandaskan Malafeev.

Pada awal babak kedua, Polandia mengambil inisiatif menyerang yang berujung tembakan dari Robert Lewandowski dan Damien Perquis. Namun, tak satu pun usaha mereka menyusahkan Malafeev.

Setelah tembakan Lewandowski pada menit ke-50 diantisipasi Malafeev, Rusia membalas dengan tembakan dari Arshavin, yang meleset dari sasaran.

Pada menit ke-68, Dzagoev hampir kembali masuk daftar pencetak gol. Tembakannya kali ini gagal bersarang di gawang lawan karena aksi penyelamatan Tyton. Polandia membalas itu dengan tembakan Eugen Polanski pada menit ke-69, yang kandas di tangan Malafeev.

Setelahnya, kedua kubu mempertahankan intensitas serangan. Namun, hal itu dibarengi dengan perbaikan koordinasi lini belakang, sehingga alur serangan kedua kubu banyak kandas di tengah jalan. Skor 1-1 pun bertahan, sampai peluit berbunyi panjang.

Susunan pemain
Polandia:
22-Przemyslaw Tyton, 15-Damien Perquis, 13-Marcin Wasilewski, 2-Sebastian Boenisch, 20-Lukasz Piszczek, 5-Dariusz Dudka (18-Adrian Mierzejewski 73), 7-Eugen Polanski (6-Adam Matuschyk 85), 10-Ludovic Obraniak (23-Pawel Brozek 90), 16-Jakub "Kuba" Blaszczykowski, 9-Robert Lewandowski, 11-Rafal Murawski

Rusia: 16-Vyacheslav Malafeev, 4-Sergei Ignashevich, 12-Alexei Berezutsky, 5-Yuri Zhirkov, 2-Alexander Anyukov, 7-Igor Denisov, 8-Konstantin Zyryanov, 6-Roman Shirokov, 10-Andrei Arshavin, 11-Alexander Kerzhakov (14-Roman Pavlyuchenko 70), 17-Alan Dzagoev (9-Marat Izmailov  80)

Wasit: Wolfgang Stark

"Beruang Merah" Masih Dibayangi Sejarah Lama

Bek Rusia Sergey Ignashevich (kiri) berjibaku dengan bek Polandia Marcin Wasilewski (kedua dari kanan) dalam pertandingan kedua Grup A di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Dua mimpi buruk Rusia tak juga sirna ketika menghadapi Polandia. Hasil imbang seolah sudah mereka tapaki 46 tahun sebelumnya.

* Rusia/ Uni Soviet tak pernah memulai Piala Dunia atau Piala Eropa dengan dua kemenangan pertama sejak Piala Dunia 1966. Saat itu mereka menang empat laga awal.

* Rusia/ Uni Soviet tak pernah menang atas tuan rumah Piala Dunia atau Piala Eropa. Rekornya: dua kali imbang dan lima kali kalah.

* Sejak penyisihan grup diperkenalkan pada Euro 1984, terdapat sembilan tim yang gagal lolos ke fase selanjutnya meski menang di partai pembuka.

* Sembilan dari 25 gol yang tercipta di Euro 2012 dicetak melalui sundulan. Berapa yang diciptakan dari sepakan luar kotak penalti? Hanya dua, masing-masing kreasi Samir Nasri (Perancis) dan Petr Jiracek (Republik Ceko).

* Rusia mengantongi 10 clean sheet dalam 16 pertandingan terakhirnya. Dalam semua laga itu "Tim Beruang Merah" tak pernah kalah.

* Jakub Blaszczykowski juga mencetak gol ketika Polandia terakhir beruji coba melawan Rusia di Moskwa pada Agustus 2007. Pertandingan berakhir imbang 2-2.

Lawan Swedia, "Tiga Singa" Janji Lebih Garang

Pelatih Inggris, Roy Hodgson (kanan), sedang berdiskusi dengan kapten tim, Steven Gerrard.

DONETSK, KOMPAS.com — Tak maksimal di laga perdana, Inggris berjanji akan tampil lebih garang saat menghadapi Swedia dalam laga lanjutan penyisihan Grup D, Sabtu (16/6/2012). Kapten tim, Steven Gerrard yakin "The Three Lions" mampu meraih poin penuh dalam laga tersebut.

Di partai pembuka Grup D, Inggris hanya bermain imbang dengan Perancis 1-1. Unggul lebih dulu berkat gol Joleon Lescott, Gerrard dan kawan-kawan harus puas berbagi angka setelah Samir Nasri menyamakan kedudukan. Dengan hasil itu, persaingan Grup D semakin seru, karena di partai lainnya Rusia mampu mengalahkan Swedia 2-1.

"Kami harus keluarkan segalanya jika ingin mewujudkan apa yang kami inginkan. Kami akan menganalisis pertandingan (lawan Perancis) untuk mengetahui yang salah dan benar. Hasilnya akan kami praktikkan saat menghadapi Swedia," kata Gerrard.

Gerrard menambahkan, setelah laga melawan Perancis timnya dipenuhi kepercayaan diri tinggi untuk menghadapi lawan-lawan selanjutnya. Apalagi, di atas kertas, tim asuhan Roy Hodgson itu memang memiliki kualitas di atas Swedia maupun Rusia.

"Setelah laga melawan Perancis, kepercayaan diri kami sudah meningkat di kamar ganti plus kebersamaan tinggi dibutuhkan untuk menjalani laga selanjutnya," kata Gerrard.

Kapten Inggris itu juga menaruh rasa hormat yang besar pada calon lawan selanjutnya.

"Swedia adalah lawan yang sulit dan kami sudah lama tidak mengalahkan mereka dengan permainan yang kompetitif. Dengan segala hormat, kami harus menang dalam pertandingan ini," tegasnya.

Van Marwijk: Belanda Punya Cara Tundukkan Jerman

Pelatih Belanda, Bert van Marwijk, memberi anak didiknya instruksi, pada sesi latihan, di Metalist Stadium, Selasa (12/6/2012).

KHARKIV, KOMPAS.com - Pelatih Belanda, Bert van Marwijk, mengaku punya cara untuk mengalahkan Jerman, pada laga kedua Grup B Piala Eropa 2012, di Metalist Stadium, Kharkiv, Rabu (13/6/2012), tetapi menolak mengungkapkannya.

"Kami tengah menyiapkan diri menghadapi salah satu pertandingan terpenting dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana mengalahkan mereka? Saya tak akan mengatakannya kepada Anda, karena saya hanya akan mengatakan itu kepada tim saya," ujar Van Marwijk.

"Jerman sangat kuat, tetapi kami juga bisa mengalahkan mereka. Bagaimana kami melakukannya, saya tak akan mengatakan itu kepada Anda sekarang," lanjutnya.

Belanda saat ini ada peringkat ketiga klasemen dengan poin nol, sama dengan Portugal di tempat keempat. Mereka kalah tiga angka dari Denmark dan Jerman di dua besar. Dengan begitu, untuk menjaga peluang lolos, mereka tak punya pilihan selain menang atas Jerman.

Leonardo: PSG Tak Butuh Higuain

PARIS, KOMPAS.com - Direktur Olahraga Paris Saint Germain Leonardo menegaskan timnya tidak akan merekrut penyerang Real Madrid Gonzalo Higuain musim depan. PSG, katanya, saat ini tidak memerlukan tenaga pemain asal Argentina tersebut.

Rumor kepindahan Higuain ke PSG merebak dalam sejumlah media belakangan ini. Hal itu dikuatkan dengan keinginan "Los Blancos" menjual beberapa penggawanya demi mendatangkan Sergio Aguero.

"Tidak ada proyek dengan Higuain. Kami masih menjadi tim yang kompetitif dan seimbang untuk di Ligue 1 dan Liga Champions musim depan," ujar Leonardo.

PSG sebelumnya gagal mendatangkan David Beckham, Carlos Tevez dan Alexandre Pato pada bursa transfer Januari lalu. Namun, karena berhasil lolos ke Liga Champions, tim asuhan Carlo Ancelotti itu dinilai butuh pemain-pemain bintang agar dapat bersaing di kompetisi bergengsi antarklub Eropa.

Kemungkinan besar, PSG tengah berkonsentrasi penuh mendatangkan Thiago Silva dari AC Milan.

Tuesday, June 12, 2012

MU Gaet "Rising Star" Inggris

Pemain muda asal klub League One (kasta ketiga Premier League) Crewe Alexandra FC, Nick Powell (kanan), kini resmi menjadi milik Manchester United.

MANCHESTER, KOMPAS.com - Manchester United resmi merekrut Nick Powell, pemain muda asal klub League One --divisi ketiga Liga Inggris-- Crewe Alexandra. Pemain berusia 18 tahun itu menyepakati kontrak berdurasi empat tahun hingga 2016.

Seperti dilansir situs resmi klub, Powell sudah lolos tes kesehatan oleh tim dokter "Setan Merah". Penggawa Inggris U-18 tersebut akan mulai berlatih di Old Trafford pada 1 Juli mendatang.

"Kami sudah memantau Nick sejak beberapa bulan yang lalu. Dia adalah talenta yang luar biasa dan bermain bagus di Crewe. Saya senang dia memilih MU, meski ada tawaran lainnya. Kami tidak sabar untuk bekerja bersama," ujar pelatih MU Sir Alex Ferguson.

Adapun, Powell sendiri mengaku senang mengenai kesepakatan transfer tersebut. Meski belum dapat kepastian apakah dirinya mendapat tempat di tim utama, Powell mengaku tidak sabar untuk melanjutkan kariernya bersama MU musim depan.

"Seperti mimpi yang jadi kenyataan. Aku mempunyai masa indah bersama Crewe dan aku ingin berterima kasih kepada mereka yang telah membantuku berkembang selama 13 tahun ini," kata Powell

"Aku sangat senang bisa melanjutkan karierku bersama Sir Alex dan pemain kelas dunia di tim. Musim depan akan menarik, dan aku tidak sabar untuk memulainya," lanjutnya.

Powell adalah pemain kedua yang didatangkan "Setan Merah" di musim panas ini. Sebelumnya, MU telah mendatangkan bintang Borrusia Dortmund asal Jepang, Shinji Kagawa, beberapa waktu lalu.

Friday, June 8, 2012

Italia Tak Gentar Hadapi Spanyol

Gelandang Juventus, Claudio Marchisio (kiri), merayakan golnya ke gawang Cesena, pada laga Serie-A, di Juventus Stadium, Minggu (4/12/2011).

ROMA, KOMPAS.com - Juara bertahan Spanyol memang akan menjadi lawan terberat Italia dalam babak penyisian Grup C Piala Eropa 2012. Akan tetapi, salah satu pemain "Gli Azzuri", Claudio Marchisio, menegaskan bahwatimnya tidak akan gentar menghadapi tim asuhan Vicente Del Bosque tersebut.

"Kami tidak takut siapa pun. Kami Italia, negara yang hebat. Kami akan bertemu juara Eropa (Spanyol) yang akan bermain dengan sepak bola indah di dunia. Tetapi, musim lalu kami berhasil menghentikan mereka (2-1 dalam laga persahabatan) dan kami akan bermain seperti itu lagi nanti," ujar Marchisio seperti dilansir Football Italia.

Marchisio menambahkan, dirinya juga tidak terlalu mengkhawatirkan hasil buruk pada Piala Dunia 2010 lalu. Dalam turnamen yang digelar di Afrika Selatan itu, Italia bahkan harus angkat koper lebih awal, karena tidak lolos dari Grup F.

"Kami seharusnya tidak perlu khawatir akan tereliminasi dari penyisihan grup. Kami harus tetap tenang, tanpa rasa takut terhadap apa yang terjadi di Piala Dunia 2010 lalu," kata gelandang Juventus ini.

Lebih lanjut, Marchisio berpendapat mengenai persiapan Italia yang sedikit terganggu oleh skandal "Calcioscommesse". Sejumlah pemain timnas Italia bahkan sempat terlibat dan tersangkut skandal tersebut, seperti Domenico Criscito, Leanardo Bonucci, dan Gianluigi Buffon.

"Memang hampir mustahil jika saat ini tidak membicarakan skandal itu. Yang menggangguku adalah tidak semua sepak bola di dunia seperti itu. Tetapi, di luar itu semua, kami adalah pemain profesional dan kami ingin membuat usaha besar untuk membawa Italia menjadi juara Eropa," tegasnya.

Maradona Tak Yakin Dapat Drogba

Penyerang Pantai Gading, Didier Drogba, dalam sesi latihan, di Abidjan, 31 Mei 2012.

DUBAI, KOMPAS.com — Pelatih Al Wasl, Diego Maradona, mengaku tak yakin klubnya punya cukup uang untuk ikut bersaing dengan Shanghai Shenhua mendapatkan penyerang Chelsea, Didier Drogba.

Kontrak Drogba di Chelsea akan habis pada 30 Juni mendatang. Namun, setelah final Liga Champions, Mei silam, Drogba menyatakan tak akan memperpanjang kontrak.

Menurut Gulfnews, Shanghai Shenhua menawarkan Drogba gaji sebesar 300.000 poundsterling atau sekitar Rp 4,3 miliar per pekan. Negosiasi Drogba-Shenhua disebut tertunda karena Al Wasl juga berminat merekrutnya.

"Jika punya anggaran besar, kami mungkin bisa menarik seseorang seperti Drogba. Namun, menurut saya, anggaran yang dibayangkan itu tak ada di sini," ujar Maradona.

"Saya banyak membaca soal masa depan Drogba dan saya yakin ia hampir menyelesaikan kesepakatan (dengan Shenhua) yang menawarkannya uang banyak. Saya pikir kami tak bisa menyamai tawaran mereka," tambahnya.

Hulk Isyaratkan Ingin Tinggalkan Porto

Penyerang Brasil, Hulk, mencetak dua gol dan membawa timnya menang 3-1 atas Denmark dalam pertandingan persahabatan di Hamburg, Sabtu (26/5/2012).

LISABON, KOMPAS.com — Penyerang FC Porto, Hulk, menyisyaratkan ingin mencari tantangan baru. Menurutnya, suporter Porto bisa memahami dan menghargai apa pun keputusannya.

Hulk sudah membela Porto sejak 2008 dan masih terikat kontrak hingga 2016. Ia ikut membawa Porto menjuarai Liga Europa 2011 dan Primeira Liga 2009, 2011, dan 2012. Total, ia telah mencetak 52 gol dari 96 penampilan di liga.

Menurut pemberitaan di Inggris, Hulk masuk target transfer musim panas Chelsea.

"Aku telah memenangi banyak gelar selama empat tahun terakhir di Porto dan aku pikir aku punya relasi baik dengan semua orang," ujar Hulk.

"Jika datang waktunya untuk pergi, aku akan melakukannya dengan perasaan baik. Aku menikmati waktuku selama di sini. Aku yakin, mereka akan mengerti motivasi di balik keputusanku, jika aku pergi."

"Klub dan suporter akan selamanya ada dalam hatiku. Aku hanya bisa berterima kasih kepada mereka atas afeksi yang telah mereka tunjukkan kepadaku," tuturnya.

Balotelli Keluar dari Latihan

Striker Italia, mario Balotelli, sempat merasa kesakitan di pahanya dalam latihan jelang Piala Eropa 2012.

WARSAWA, KOMPAS.com — Striker Italia, Mario Balotelli, keluar dari latihan timnas dalam persiapan Piala Eropa 2012 pada Senin (4/6/2012) sore karena merasa sakit di pahanya.

Striker Manchester City ini sempat mengeluh kepada kepala tim medis Italia, Enrico Castellacci, karena otot paha kanannya mengencang. Namun, tim medis mengonfirmasi, setelah dilakukan pemeriksaan, cedera itu tak terlalu parah dan tak ditemukan kerusakan.

Sebelumnya juga ada kekhawatiran cedera lutut kanan Balotelli kambuh lagi. Namun, kekhawatiran itu juga langsung terjawab karena lututnya dalam kondisi baik.

Balotelli diharapkan sudah bisa menjalani latihan secara penuh mulai Selasa (5/6/2012). Namun rekannya, Andrea Barzagli, hampir pasti tercoret dari timnas. Castellacci mengonfirmasi, cedera pemain Juventus itu cukup parah dan tak memungkinkan untuk membela timnas.

Trapattoni Pelatih Tertua di Piala Eropa

Pelatih timnas Irlandia, Giovanni Trapattoni.

DUA pekan lalu, Pelatih Republik Irlandia, Giovanni Trapattoni, bercanda kepada wartawan, "Saya pemuda 73 tahun."

Pelatih asal Italia itu faktanya akan memecahkan rekor. Ia menjadi pelatih tertua yang menangani tim di Piala Eropa. Ketika timnya menjalani pertandingan pertama lawan Kroasia pada Minggu (10/6/2012), umurnya 73 tahun dan 85 hari.

Ia mengalahkan Otto Baric yang sebelumnya memegang rekor pelatih tertua di Piala Eropa. Saat terakhir menangani Kroasia di Piala Eropa 2004 lawan Inggris, pelatih kelahiran Austria itu berumur 71 tahun dan dua hari. Kroasia kalah 2-4 dan tersingkir.

Baric digantikan oleh Zlatko Kranjcar yang saat itu usianya 47 tahun. Kemudian, Kranjcar digatikan pelatih yang lebih muda, Slaven Bilic.

Berikut Daftar Pelatih Tertua di Piala Eropa
73 tahun dan 85 hari: Giovanni Trapattoni (Republic Irlandia, 2012)
71 tahun dan 2 hari: Otto Bari? (Croatia, 2004)
69 tahun dan 337 hari: Luis Aragonés (Spain, 2008)
69 tahun dan 215 hari: Otto Rehhagel (Greece 2008)
69 tahun dan 40 hari: Vujadin Boskov (Yugoslavia, 2000)
68 tahun dan 215 hari: Karel Brueckner (Czech Republic, 2008)

Wenger: Yunani Tak Akan Lolos Fase Grup

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menilai Yunani tak akan lolos dari fase Grup A, di Piala Eropa 2012, yang akan dimulai 8 Juni mendatang. Untuk tiga tim lain, Rusia, Ceko, dan Polandia, Wenger berpendapat Polandia akan menciptakan kejutan.

"Anda akan berpikir Ceska dan Rusia adalah favorit, tetapi sebagai tuan rumah, Polandia akan sangat fokus dan sangat jarang melihat tim tuan rumah tidak lolos dari fase grup," ujar Wenger.

"Siapa yang akan disusahkan (oleh Polandia), Rusia atau Ceska? Saya tidak tahu. Saya berdiri di belakang Tomas Rosicky (Ceska), Andrei Arshavin (Rusia), dan Wojciech Szczesny-Lukasz Fabianski (Polandia)."

"Yunani tak akan lolos. Dengan situasi di negeri mereka (krisis ekonomi), mereka mungkin akan memiliki solidaritas dan semangat juang yang lebih besar. Namun, pada awalnya, dengan hanya mempertimbangkan sisi sepak bola, Anda harus katakan bahwa Ceska dan Rusia adalah favorit. Polandia adalah tim kuda hitam, karena bermain di kandang," tuturnya.

Thursday, June 7, 2012

Katanec Masih Pelatih Termuda di Euro

Srecko Katanec masih memegang rekor sebagai pelatih termuda di ajang Piala Eropa saat menangan Slovenia dengan umur 36 tahun dan 333 hari.

KOMPAS.com — Jika rekor pelatih tertua di Piala Eropa bakal cipecahkan Pelatih Irlandia Giovanni Trapattoni, rekor pelatih termuda belum berubah. Srecko Katanec masih memegang rekor sebagai pelatih termuda di ajang Piala Eropa.

Katanec melatih Slovenia pada Piala Eropa 2000. Pada pertandingan terakhir Slovenia di ajang itu, ia baru berumur 36 tahun 333 hari.

Katanec sebelumnya memecahkan rekor Michel Platini. Tokoh yang kini menjadi Presiden UEFA itu saat melatih Perancis di Piala Eropa 1992 itu baru berumur 36 tahun 355 hari.

Berikut urutan pelatih termuda di Piala Eropa:
Srecko Katanec (Slovenia, 2000)  : 36 tahun 333 hari
Michel Platini (Perancis, 1992)     : 36 tahun 355 hari
Frank Rijkaard (Belanda, 2000)    : 37 tahun 255 hari
Mircea Lucescu (Romania, 1984) : 38 tahun 321 hari
Slaven Bilic (Kroasia, 2008)          : 39 tahun 271 hari

Cedera, Olic Batal Bela Kroasia di Piala Eropa

Penyerang Kroasia, Ivica Olic.

ZAGREB, KOMPAS.com - Kabar buruk menghinggapi kubu tim nasional Kroasia. Menjelang turnamen Piala Eropa yang semakin dekat, tim asuhan Slaven Bilic itu harus kehilangan salah satu pemain andalannya, Ivica Olic, karena mengalami cedera. Ia pun dipastikan tak bisa tampil di turnamen tersebut.

Olic mengalami cedera paha saat membela negaranya melawan Norwegia pada laga persahabatan, Sabtu (2/6/2012). Usai menjalani pemeriksaan di Muenchen, pemain yang baru hijrah dari Bayern Muenchen ke VfL Wolfsburg itu dipastikan harus absen karena otot pahanya pecah.

"Awalnya kami berpikir bahwa cederanya tidak terlalu parah. Tetapi, pemeriksaan awal menunjukkan bahwa dia akan absen dalam waktu yang cukup lama, karena sebagian otot pahanya pecah dan dia perlu empat sampai enam pekan untuk pulih," ungkap tim dokter Kroasia, Zoran Bahtijarevic, seperti dilansir Skysport.

Untuk mengisi posisi Olic, Pelatih Bilic memanggil mantan penyerang Blackburn Rovers, Nikola Kalinic. Pemain berusia 24 tahun itu diharapkan bisa mengisi lini depan Kroasia pada turnamen di Ukraina dan Polandia tersebut.

Di babak penyisihan Grup C nanti, Kroasia lebih dulu akan berhadapan dengan Irlandia, Senin (11/6/2012). Setelah itu, mereka akan bertemu lawan berat, Italia, 14 Juni dan menghadapi juara bertahan Spanyol pada 19 Juni.

Allegri: Pato Akan Seperti Pemain Baru

Penyerang Brasil, Alexandre Pato (kanan), melepaskan tembakan yang berujung gol ke gawang Amerika Serikat, pada laga persahabatan, di FedExField, Landover, Maryland, 30 Mei 2012.

MILAN, KOMPAS.com - Penyerang Alexandre Pato mengalami masalah otot yang membuatnya tidak banyak tampil musim lalu. Sepanjang Serie-A 2011-2012, ia hanya bermain sebelas kali, dengan empat di antaranya sebagai pengganti, dan mencetak satu gol.

Meski begitu, pelatih Massimiliano Allegri, mengatakan bahwa Pato masuk rencana timnya musim depan, bersama Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, dan sejumlah pemain lain. Ia juga mengisyaratkan, Milan mempertimbangkan merekrut pemain yang berpotensi meningkatkan daya saing timnya.

"Saya yakin, Thiago akan bertahan. Thiago masuk tiga besar (bek) terbaik Eropa dan kehilangannya akan menjadi masalah serius. Namun, saya yakin (ia akan bertahan)(, karena setelah Olimpiade, ia akan kembali ke Milanello," ujar Allegri.

"Saya pikir, (Wakil Presiden Milan) Adriano Galliani) sangat jelas mengenai intensi klub. Milan tak ingin menjualnya. Presiden Silvio Berluscono berambisi dan berkeinginan melihat Milan menjadi tim tangguh."

"Bersama Thiago, Pato akan kembali, yang akan merupakan pembelian pertama kami menyambut musim 2012-2013. Kita jarang melihatnya musim lalu, ketika Kevin-Prince Boateng sangat menentukan. (Pato) punya kemampuan fisik dan teknik luar biasa, tetapi masih bisa lebih baik. Ia akan menjadi pembelian baru."

"Presiden Berlusconi telah berjanji membuat Milan tetap berada di level tertinggi dan ia akan melakukan segalanya untuk mempertahankan Thiago," tuturnya.

Catatan masalah kesehatan Alexandre Pato 2011-2012
22/09/2011 - 18/11/2011 - masalah Otot
03/12/2011 - 05/12/2011 - demam
19/01/2012 - 15/02/2012 - masalah otot
29/02/2012 - 03/04/2012 - masalah otot
05/04/2012 - 15/05/2012 - masalah otot

Ronaldo Yakin Portugal Lolos dari "Grup Neraka"

Reaksi Cristiano Ronaldo setelah gagal mencetak gol ke gawang Turki, pada laga persahabatan, Sabtu (2/6/2012).

LISABON, KOMPAS.com - Gelandang Portugal, Cristiano Ronaldo, mengaku yakin negaranya akan bertahan lama di turnamen Piala Eropa 2012. Meski berada di grup berat, gelandang Real Madrid ini optimistis negaranya akan memberikan perlawanan dan lolos dari "Grup Neraka" turnamen tersebut.

Peluang Portugal untuk lolos dari putaran penyisihan Grup B sebelumnya memang dinilai kecil. Pasalnya, tim asuhan Paulo Bento itu harus menghadapi raksasa Eropa seperti Jerman dan Belanda. Apalagi, dalam uji coba terakhir, Ronaldo dan kawan-kawan takluk 1-3 dari Turki.

"Tim ini memiliki potensi untuk memenangkan sesuatu yang penting dan beberapa hal yang sebelumnya hilang akan muncul di Piala Eropa nanti," ungkap Ronaldo.

Di laga perdananya, Portugal akan berhadapan dengan Jerman di Stadion Lviv, Minggu (10/6/2012). Tiga hari berselang, giliran Denmark yang akan menjadi lawan, sebelum bertemu dengan calon kuat juara lainnya, Belanda pada 17 Juni.

"Kami akan memberikan kemampuan terbaik kami saat melawan Jerman. Kami akan terus berlari dari menit pertama hingga akhir. Aku harap semua itu akan berlangsung dengan baik," harap pemain berusia 27 tahun ini.

Sampai Kapan Darah Basuhi Sepak Bola Indonesia?

Pendukung Persebaya bersama anaknya menghindari paparan gas air mata yang dilepaskan aparat kepolisian seusai laga Liga Primer Indonesia antara Persebaya melawan Persija di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Minggu (3/6/2012). Aparat kepolisian terlibat bentrok dengan bonek seusai laga pertandingan yang berakhir imbang 3-3.

TANGIS menyelimuti sepak bola Indonesia. Di tengah karut-marut kompetisi dan perseteruan sejumlah pengurus yang makin mengecewakan, publik pencinta sepak bola Tanah Air kembali harus menyaksikan darah puluhan pemuda tertumpah di lapangan sepak bola. Kegembiraan menyaksikan permainan indah itu, kini seakan telah berubah menjadi olahraga yang amat menakutkan.

Sepak bola sejatinya memang tak bisa lepas dari unsur fanatisme yang terkadang berujung kekerasan maupun perkelahian para pendukung setia sejumlah klubnya. Tidak hanya di Indonesia, untuk level dunia pun sudah banyak bukti nyata yang menggambarkan bahwa olahraga tersebut bukan lagi sekadar pertarungan antara 22 manusia di dalam lapangan.

Masih lekat di benak pencinta bola, insiden berdarah yang terjadi di Liga Mesir, Febuari lalu. Seusai laga antara tuan rumah Al-Masri melawan Al-Ahly itu, 73 jiwa melayang sia-sia di atas rumput Stadion Port Said karena kerusuhan antarsuporter kedua tim. Dengan menggunakan pisau, kayu, dan benda tumpul lainnya, pendukung fanatik Al-Masri secara beringas menganiaya pendukung Al-Ahly di tengah lapangan.

Untuk level lebih tinggi, pertemuan Juventus dan Liverpool di final Liga Champions di Stadion Heysel, Brussels, Belgia, menjadi salah satu sejarah kelam sepak bola. Pertandingan dua raksasa Eropa pada 29 Mei 1985 itu diwarnai insiden tragis. Ejekan suporter kedua tim tersebut membuat emosi pecah hingga membuat pagar yang pemisah kedua suporter roboh. Walhasil, kericuhan terjadi dan 39 suporter tewas akibat peristiwa ini.

Nyawa tak berdosa
Sejumlah contoh itu memang lebih jauh menakutkan jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Akan tetapi, segala bentuk tindakan apa pun, sangat disayangkan apabila hingga memakan korban jiwa. Apalagi, selama tiga bulan terakhir, sembilan anak Negeri telah meregang nyawa akibat sepak bola Indonesia.

Pada Jumat (9/3/2012) malam, rombongan suporter Persebaya Surabaya yang hendak menuju Bojonegoro untuk mendukung timnya berlaga melawan Persibo dilempari batu oleh warga saat kereta api barang yang ditumpanginya masuk wilayah Babat, Lamongan. Sontak, kepanikan terjadi. Beberapa suporter yang berusaha menghindar kemudian terjatuh karena tersangkut kabel.

Akibat insiden itu, lima nyawa "Bonek Mania"—sebutan pendukung setia Persebaya—melayang. Sebanyak 18 pendukung lainnya mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu dan terjatuh dari atas kereta api yang membawa mereka.

Dua bulan berselang, giliran Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, yang menjadi saksi tiga darah pemuda mengalir di dunia sepak bola Indonesia. Adalah Lazuardi (29), warga Menteng, Jakarta Pusat, yang tewas setelah dianiaya suporter seusai menyaksikan laga klasik antara Persija Jakarta dan Persib Bandung dalam lanjutan ISL. Nyawa dua orang lainnya, Rangga Cipta Nugroho (22) dan Dani Maulana (16), pun turut terenggut dalam insiden itu.

Tak sampai sepekan, Minggu (3/6/2012) malam, seorang "Bonek Mania", Purwo Adi Utomo, juga menjadi korban kejamnya sepak bola Indonesia. Pemuda yang masih berstatus sebagai pelajar kelas III SMK Negeri 5 Surabaya itu tewas terinjak-injak dalam kericuhan antara suporter dan aparat keamanan seusai laga Persebaya melawan Persija Jakarta dalam lanjutan IPL di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambak Sari, Surabaya.

Aparat vs fanatisme
Sejumlah kenyataan menyedihkan tersebut kini terpampang jelas dalam dunia sepak bola Indonesia. Sangat disesalkan, olahraga yang digadang-gadang penuh sportivitas itu harus dirusak oleh sejumlah pendukung maupun segelintir pihak lain yang tidak bertangung jawab. Tak ayal, penyesalan dan kecaman pun datang dari beberapa insiden berdarah tersebut.

"Sepak bola Indonesia ini sudah rusak, jadi jangan ditambahi dengan masalah-masalah seperti ini. Sepak bola seharusnya tidak sampai seperti ini. Sampai kapan lagi sepak bola harus kehilangan nyawa-nyawa yang tidak perlu," sesal kapten Persija, Bambang Pamungkas, menanggapi sejumlah insiden berdarah itu.

Sosiolog Imam B Prasodjo berpendapat, kekerasan yang dilakukan suporter sepak bola merupakan bentuk emosional primitif yang mengarah ke perlakuan hewani. Jika tidak segera diselesaikan, proses kristalisasi sebagai kelompok suporter yang selalu menganggap lawannya adalah musuh, kekerasan itu masih terus terjadi dan bisa mengeras lagi.

"Yang menjadi perekat kelompok suporter adalah rasa kekitaan yang sangat emosional. Akibatnya, orang beranggapan bahwa di luar kelompok saya adalah musuh. Jika dibiarkan, nantinya kelompok ini bisa masuk ke dalam lingkaran budaya kekerasan yang menjadikan mereka bertindak sebagai mesin yang membenci kelompok lain," ujar Imam.

Memang, selain fanatisme sempit di setiap insiden berdarah dalam sepak bola itu memang juga tak bisa dilepaskan dari peran aparat dalam mengamankan sebuah pertandingan. Sebab, tak jarang, mereka pun dinilai bertanggung jawab atas sejumlah insiden itu. Tidak hanya di Indonesia, tragedi Hillsborough antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 1989 menjadi kritik keras buat aparat keamanan yang dinilai teledor.

Guru Besar Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (4/6/2012) malam, menilai aparat harus merancang bermacam usaha mencegah konflik di antara para suporter. Ia menilai, prosedur itu harus juga dilaksanakan secara baik ketika mengamankan suatu pertandingan besar yang identik dengan pendukung kesebelasan yang fanatik.

"Polisi pasti memiliki pertimbangan lain, karena tugas polisi adalah menciptakan public order. Memang perlu ada evaluasi kedua belah pihak. Jika polisi salah menerapkan tugasnya, silakan diperiksa. Tetapi, suporter juga harus sadar diri untuk tetap tertib dan tidak membuat masalah. Saya yakin, jika tidak ada hal-hal aneh, insiden itu tidak akan pernah terjadi," ujar Adrianus.

Respons dan tindakan nyata
Terlepas sebab muasal dari insiden berdarah tersebut, hilangnya puluhan nyawa itu telah menambah buruk sejarah kelam sepak bola Indonesia. Belum ada cara, respons, dan tindakan tegas untuk menyelesaikan persoalan itu secara nyata. Memang bukan pekerjaan mudah. Tapi, apakah sebanding jika olahraga favorit jutaan rakyat Indonesia ini terus memakan korban jiwa?

Lihat saja, Pemerintah Mesir langsung menghentikan seluruh kegiatan sepak bolanya akibat insiden berdarah di Port Said. Seluruh tim sepak bola Inggris pun berbesar hati rela menerima hukuman larangan tanding di kompetisi Eropa selama lima tahun dari FIFA atas ulah pendukung Liverpool dalam tragedi Heysel yang terjadi 27 tahun silam. Hasilnya, respons itu pun berbuah nyata, yakni sepak bola mereka dapat berkembang jauh lebih baik.

Bagi suporter, tak berlebihan juga jika mereka mencontoh rivalitas sejumlah klub luar negeri. Lihat saja perseteruan antara Barcelona-Real Madrid ataupun AC Milan-Inter Milan. Alasan kebencian yang mendarah daging dalam benak pendukung keempat tim itu yang berkaitan dengan sejarah panjang perjalanan bangsa mereka, bahkan jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan fanatisme suporter di Indonesia.

Namun, bagi Barcelona, Madrid, Milan, maupun Inter, rivalitas yang mengakibatkan pertumpahan darah adalah warisan kuno yang tak pantas dilakukan di era modern saat ini. Rivalitas dan fanatisme, bagi mereka, telah bertransformasi menjadi pertarungan sehat dan sengit di dalam lapangan. Sepak bola pun akan kembali pada hakikatnya, yakni sebagai permainan indah 22 manusia di atas rumput!

Melihat sejumlah fakta itu, sangat pantas jika pertanyaan besar disematkan kepada para suporter, pengurus, serta penanggung jawab sepak bola Indonesia. Kini, semuanya kembali pada kemauan dan keseriusan mereka membangun olahraga itu tanpa ada lagi ratapan tangis dan air mata, apalagi darah tertumpah. Sangat picik jika olahraga indah itu hanya terus menjadi penyumbang duka puluhan pemuda yang meregang nyawa akibat sepak bola.

Catania Putuskan Kontrak Montella

Mantan Pelatih AS Roma, Vincenzo Montella, kini menangani Catania.

CATANIA, KOMPAS.com — Nasib Pelatih Vicenzo Montella di Catania akhirnya jelas. Setelah sempat terombang-ambing, akhirnya kubu "I Rossazzurri" secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak pelatih muda berusia 37 tahun tersebut.

"Catania mengumumkan bahwa telah disepakati untuk pemutusan kerja sama dengan Vicenzo Montella. Beberapa hari ke depan akan digunakan untuk menyempurnakan kesepakatan tersebut," demikian pernyataan Catania seperti dilansir Football Italia.

Semenjak beberapa bulan lalu, sejumlah klub di Italia memang mengincar Montella. Salah satu klub yang santer dikabarkan akan merekrut Montella adalah AS Roma. Akan tetapi, rumor itu berakhir setelah "I Giallorossi" menunjuk Zdenek Zeman sebagai pelatihnya.

Kini, mantan pemain AS Roma itu dikabarkan tengah bernegosiasi dengan Fiorentina. Maklum saja, posisi arsitek tim berjuluk "La Viola" tersebut kini memang masih kosong sejak ditinggalkan Delio Rossi beberapa waktu lalu.

Montella sendiri memulai karier sebagai pelatih ketika ditunjuk sebagai pelatih sementara AS Roma musim lalu. Ia mengakhiri kariernya sebagai pemain pada 2008 silam saat masih berkostum Roma.

Wednesday, June 6, 2012

Mauri Dibebaskan dari Penjara

Gelandang Lazio, Stefano Mauri, termasuk pemain yang ditangkap polisi atas tuduhan pengaturan skor.

ROMA, KOMPAS.com - Kapten Lazio, Stefano Mauri, akhirnya dibebaskan dari penjara. Namun, pemain yang dicurigai terlibat skandal pengaturan skor ini tetap dikenai status tahanan rumah.

Mauri dicurigai terlibat dalam skandal pengaturan skor di Liga Italia. Dia pun ditangkap pada 28 Mei dan dipenjara. Senin (4/6/2012), ia diinterogasi jaksa dan kemudian dibebaskan dari penjara, tapi tetap akan terus dinvestigasi.

Selain Mauri, mantan pemain Genoa yang kini membela Padova (klub Serie-B), Omar Milanetto, juga sempat dipenjara. Dia akhirnya juga dibebaskan tapi dikenai status tahanan rumah.

Hakim Guido Salvini mengatakan, aspek-aspek dari pembelaan Mauri sebenarnya hampir tak masuk akal. Namun, hakim menilai dia pantas dilepas dari penjara setelah diinterogasi.

Kedua pemain itu didakwa terlibat dalam pengaturan skor pada pertandingan Lecce lawan Lazio dan Lazio lawan Genoa. Menurut Salvini, setelah intergoasi kepada kedua pemain itu, ada kecurigaan kuat juga adanya pengaturan skor pada pertandingan antara Genoa dan Sampdoria. Namun, pertandingan ini belum diinvestigasi secara resmi.

Banyak pihak yang menjadi sasaran investigasi, termasuk Pelatih Juventus, Antonio Conte. Dia dicurigai terlibat pengaturan skor saat melatih Siena pada musim 2010-11.

Selain itu, defender Domenico Criscito juga masuk daftar. Bek Genoa yang kini membela klub Rusia, Zenit St Petersburg itu, sebenarnya sempat masuk skuad Italia untuk Piala Eropa 2012. Namun, Pelatih Cesare Prandelli kemudian mencoretnya.

Inilah 10 Nominasi "Golden Foot" 2012

Plakat penghargaan Golden Foot. penghargaan itu akan diberikan kepada pesepakbola yang masih aktif dan berusia minimal 29 tahun

MONTE CARLO, KOMPAS.com — Sebanyak 10 kandidat peraih penghargaan "Golden Foot 2012" telah terpilih oleh 52 juri dari seluruh dunia. Sejumlah kandidat itu diumumkan Senin (4/6/2012) oleh pemenang "Golden Boot" tahun lalu, Ryan Giggs, dalam situs resmi promotor penyelenggara.

"Golden Foot" merupakan penghargaan yang akan diberikan kepada pemain yang masih aktif dan berusia minimal 29 tahun. Penghargaan itu sendiri sudah dilangsungkan tiap tahunnya semenjak 2003. Roberto Baggio menjadi pemain pertama yang memperoleh anugerah ini, disusul Pavel Nedved (2004), Andriy Shevchenko (2005), Ronaldo Luiz Nazario de Lima (2006), Alessandro Del Piero (2007), Roberto Carlos (2008), Ronaldinho (2009), Francesco Totti (2010), dan Ryan Giggs.

Semua orang di seluruh dunia bisa berpartisipasi dalam penentuan pemenang tahun ini dengan memberikan suara melalui www.votenow.goldenfoot.com. Kesempatan memberikan suara terbuka sampai 12 Oktober 2012 pukul 12.00 waktu Monako atau pukul 17.00 WIB. Pengumuman pemenang dan pemberian anugerah akan dilaksanakan di Monte Carlo pada 14 Oktober 2012.

Berikut 10 nominasi "Golden Foot" 2012:

1. Gianluigi Buffon (Juventus)
2. Iker Casillas (Real Madrid)
3. Didier Drogba (Chelsea)
4. Zlatan Ibrahimovic (AC Milan)
5. Ricardo Kaka (Real Madrid)
6. Andrea Pirlo (Juventus)
7. Charles Puyol (Barcelona)
8. Raul Gonzalez (Al Sadd SC)
9. Clarence Seedorf (AC Milan)
10. Xavi Hernandez (Barcelona)

Shah Rukh Khan Bakal Ikuti Jejak Abramovich

Aktor Bollywood, Shah Rukh Khan, mengangkat trofi Indian Premier League (IPL) dalam konferensi pers di Mumbai, 30 Mei 2012. Tim kriket miliknya, Kolkata Knight Riders, berhasil menjuarai IPL 2012 setelah mengalahkan Chennai Super Kings, 27 Mei lalu.

GOA, KOMPAS.com - Shah Rukh Khan tampaknya ingin meniru sukses pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Setelah mencapai kesuksesan bersama klub kriket miliknya, Kolkata Knight Riders, yang berhasil memenangi gelar Indian Premier League kelima, pekan lalu, aktor Bollywood ini akan memperluas bisnisnya dalam bidang olah raga dengan berencana membeli saham salah satu klub sepak bola India tertua, Dempo FC.

Seperti dilansir The Hindu, salah satu media di India, Khan dilaporkan telah bertemu dan memulai negosiasi dengan pemilik Dempo, Srinivas Dempo, beberapa pekan lalu. Negosiasi tersebut sampai pada kesepakatan bahwa dirinya bisa menguasai setengah dari total saham Dempo dengan nilai 300 juta rupee dan akan segera diresmikan dalam satu atau dua minggu ke depan.

"Pembicaraan terus berlangsung dan dia telah bertemu dengan manajeman Dempo, termasuk pemiliknya, beberapa waktu lalu, namun belum dikonfirmasi. Sesuatu perlu dilakukan sebelum kesepakatan tercapai," ungkap seorang sumber yang dekat dengan klub.

Sisa 50 persen saham lainnya diyakini akan dibeli sejumlah pihak baik perorangan seperti seorang pemain kriket yang tidak disebutkan namanya, serta sejumlah rumah perusahaan. Dempo disebutkan pula ingin memanfaatkan popularitas klub juara tiga kali berturut-turut Indian League Champions ini.

Cecs Fabregas dkk Boleh "Berkicau" Lagi

Carles Puyol dan Gerard Pique tidak akan dimasukan Vicente Del Bosque (tengah) kedalam skuad bayangan Spanyol menghadapi Serbia dan Korea Selatan bulan ini.

MADRID, KOMPAS.com - Setelah sempat dilarang, para pemain tim nasional Spanyol akhirnya diperbolehkan "berkicau" lewat jejaring sosial Twitter selama ajang Piala Eropa yang akan berlangsung 8 Juni-1 Juli. Izin itu dikonfirmasi langsung oleh sang pelatih "La Furia Roja", Vicente Del Bosque.

Sebelumnya, sejumlah negara memang melarang para pemainnya untuk "berkicau" di Twitter selama ajang Piala Eropa berlangsung. Salah satu pemain timnas Spanyol, Cecs Fabregas yang terkenal rajin menggunakan situs jejaring sosial itu, sempat mengonfirmasi bahwa rekan-rekannya dilarang bersosialisasi lewat Twitter.

Setelah diperbolehkan, sejumlah pemain Spanyol, termasuk Fabregas, mengaku senang akan keputusan tersebut. Salah satu alasan diperbolehkannya penggunaan Twitter adalah agar para pemain dapat berinteraksi dengan pendukungnya terkait keberhasilan Spanyol dalam turnamen di Ukraina dan Polandia nanti.

"Berita yang bagus! Akhirnya kami dapat menggunakan jejaring sosial. Jadi, kami akan bisa berinteraksi selama Piala Eropa," ujar Fabregas dalam akun Twitter miliknya.

"Akhirnya kami akan dapat menggunakan media sosial ini selama Piala Eropa," ujar salah satu penggawa Spanyol lainnya, kiper, Victor Valdes.

Spanyol akan mulai petualangannya di Piala Eropa melawan Italia pada 10 Juni. Setelah itu, Fernando Torres dan kawan-kawan akan tempur melawan Republik Irlandia dan Kroasia. Jika lolos dari Grup C, Spanyol kemungkinan akan menghadapi Perancis atau Inggris di babak perempat final.

RD Belum Tahu Greg Gabung ke Timnas

Pemain naturalisasi Indonesia, Greg Nwokolo (kanan).

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih Pelita Jaya, Rahmad Darmawan, mengaku belum mengetahui bahwa Greg Nwokolo bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk laga persahabatan melawan Filipina, di Rizal Memorial Stadium, Selasa (5/6/2012).

"Bagaimana mungkin dia main? Semalam aja makan bareng saya dan pemain lain di Hotel Cikarang," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa pagi.

"Memang betul dia pernah dihubungi (Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong). Dia cerita ke saya. Tapi, kemarin sore (dia) latihan bareng kita dan makan malam jam 19.00. Saya belum tahu pemain saya komplit atau tidak. Nanti jam 11.00 ada meeting baru tahu situasinya," beber RD.

Jika benar Greg membela timnas maka dipastikan pemain naturaliasi dari Nigeria tersebut bakal absen membela Pelita saat menjamu Mitra Kukar, Selasa sore.

Informasi soal bergabungnya Greg dengan tim nasional dilansir oleh situs resmi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF). Greg disebut masuk ke dalam 21 pemain yang akan diboyong Pelatih Nil Maizar.

Jika betul begitu, Greg menjadi pemain ISL keempat yang akan membela skuad "Merah Putih". Sebelumnya, trio Papua—Titus Bonai (Persipura Jayapura), Oktovianus Maniani (Persiram Raja Ampat), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro)—lebih dulu memperkuat timnas saat melakoni sejumlah laga internasional beberapa waktu lalu. Greg akan mewarnai barisan depan timnas Indonesia yang diisi juga oleh Wanggai, Irfan Bachdim, Tibo, dan Yoshua Pahabol.

Sementara di lini tengah, Oktovianus Maniani, Fendri Mofu, Jajang Paliama, dan Hendra Bayu menjadi andalan dalam laga yang masuk ke dalam kalender FIFA ini.

RD Belum Tahu Greg Gabung Timnas

Pemain naturalisasi Indonesia, Greg Nwokolo (kanan).

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih Pelita Jaya, Rahmad Darmawan, mengaku belum mengetahui bahwa Greg Nwokolo bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk laga persahabatan melawan Filipina, di Rizal Memorial Stadium, Selasa (5/6/2012).

"Bagaimana mungkin dia main? Semalam aja makan bareng saya dan pemain lain di Hotel Cikarang," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa pagi.

"Memang betul dia pernah dihubungi (Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong). Dia cerita ke saya. Tapi, kemarin sore (dia) latihan bareng kita dan makan malam jam 19.00. Saya belum tahu pemain saya komplit atau tidak. Nanti jam 11.00 ada meeting baru tahu situasinya," beber RD.

Jika benar Greg membela timnas maka dipastikan pemain naturaliasi dari Nigeria tersebut bakal absen membela Pelita saat menjamu Mitra Kukar, Selasa sore.

Informasi soal bergabungnya Greg dengan tim nasional dilansir oleh situs resmi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF). Greg disebut masuk ke dalam 21 pemain yang akan diboyong Pelatih Nil Maizar.

Jika betul begitu, Greg menjadi pemain ISL keempat yang akan membela skuad "Merah Putih". Sebelumnya, trio Papua—Titus Bonai (Persipura Jayapura), Oktovianus Maniani (Persiram Raja Ampat), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro)—lebih dulu memperkuat timnas saat melakoni sejumlah laga internasional beberapa waktu lalu. Greg akan mewarnai barisan depan timnas Indonesia yang diisi juga oleh Wanggai, Irfan Bachdim, Tibo, dan Yoshua Pahabol.

Sementara di lini tengah, Oktovianus Maniani, Fendri Mofu, Jajang Paliama, dan Hendra Bayu menjadi andalan dalam laga yang masuk ke dalam kalender FIFA ini.

Tuesday, June 5, 2012

Zeman Resmi Latih Roma

Zdenek Zeman menjadi pelatih baru AS Roma, menggantikan Luiz Enrique.

ROMA, KOMPAS.com - AS Roma telah mengonfirmasi bahwa Zdenek Zeman resmi menjadi pelatih AS Roma, menggantikan Luiz Enrique. Zeman sudah tak asing lagi, karena sebelumnya juga pernah menangani klub tersebut.

Pelatih yang sudah lama berkarier di Italia itu dikontrak selama dua tahun. Dia terkenal dengan komentar-komentar kontroversial, termasuk tuduhannya bahwa Juventus menggunakan obat perangsang pertumbuhan kepada pemainnya.

Zeman lahir di Praha, Republik Ceko. Namun, dia sudah dinaturalisasi sebagai warga Italia. Dia melatih Roma pada 1997 dan 1999. ia dinilai memiliki gaya permainan yang menarik. Musim lalu, Zeman membawa Pescara promosi ke Serie-A.

Gerrard Geram Inggris Dilanda Badai Cedera

Kapten tim nasional Inggris, Steven Gerrard, melepaskan tendangan, pada pertandingan persahabatan melawan Norwegia, di Ullevaal Stadium, Oslo, Sabtu (26/5/2012).

LONDON, KOMPAS.com - Badai cedera yang melanda tim nasional Inggris membuat sang kapten, Steven Gerrard, geram. Gelandang Liverpool itu menilai, Inggris sangat dirugikan dengan sejumlah pemainnya yang mengalami cedera di akhir-akhir persiapan Piala Eropa 2012.

Sejak 23 pemain yang akan dibawa ke Ukraina dan Polandia diumumkan beberapa waktu lalu, Inggris terus mengalami masalah pemain karena cedera. Tim asuhan Roy Hodgson itu lebih dulu kehilangan John Ruddy, Frank Lampard, dan Gareth Barry. Terakhir, salah satu bek andalan, Gary Cahill, juga harus absen dari turnamen tersebut karena cedera.

"Aku marah karena kami kehilangan sejumlah pemain hebat ketika turnamen akan digelar dalam delapan atau sembilan hari lagi. Ini pukulan bagi kami, dan itulah yang harus Anda bayar untuk sejumlah pertandingan pemanasan," sesal Gerrard seperti dilansir Skysport.

"Untuk menjalani turnamen ini dengan baik, Anda harus mempunyai pemain hebat. Kehilangan Gary (Cahill) merupakan pukulan besar, selain Frank Lampard dan Gareth Barry," sesalnya lagi.

Di laga perdana Piala Eropa, Inggris akan meladeni tim kuat Perancis pada 11 Juni. Setelah itu, Gerarrd dan kawan-kawan akan melawan Swedia pada 15 Juni dan tuan rumah Ukraina pada 19 Juni.

Demam Piala Eropa Terasa di Mana-Mana

WARSAWA, KOMPAS.com- Empat hari menjelang kick off Piala Eropa 2012, Senin (4/6/2012) kemarin, Kota Warsawa seperti sedang dilanda wabah demam Piala Eropa. Di banyak ruas jalan, sudut-sudut kota, dan sejumlah titik area publik, atribut berbau turnamen sepak bola empat tahunan antarnegara Eropa itu merebak.

Wartawan Kompas Samsul Hadi melaporkan dari Warsawa, Polandia, Ibu kota Polandia itu telah siap dan terlihat seperti tidak sabar untuk segera menjadi arena laga pembuka, Jumat (8/6/2012) mendatang.

Bagi pengunjung yang baru tiba di ibu kota Polandia itu, demam Piala Eropa telah terasa di Bandara Chopin. Sejumlah pesawat maskapai penerbangan Polandia atau LOT Polish Airlines dihiasi gambar bola pada bagian ekornya dengan bertuliskan "Welcome to Poland 2012".

Demam itu juga dimanfaatkan pesawat lainnya yang datang dari benua lain. Pesawat "Singapore Airlines" yang dinaiki Kompas dari Singapura menuju Frankfurt, Jerman, misalnya, memuat tayangan ulasan Piala Eropa 2012 dalam salah satu menu hiburan layar kacanya.

Akankah juara bertahan Spanyol menjadi negara pertama yang menorehkan hat-trick juara di ajang turnamen besar sepak bola antarnegara setelah beruntun menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010? Itu salah satu ulasannya.

Di dalam Bandara Chopin, Warsawa, troli-troli terlihat masih baru dan hampir semua beratribut logo serta tulisan "UEFA Euro 2012". Sejumlah papan petunjuk untuk para tamu, delegasi, fans, atau penonton terkait Piala Eropa 2012 bertebaran di mana-mana. Papan petunjuk itu bertuliskan "UEFA Euro 2012, Welcome Desk" disertai tanda panah memandu pengunjung ke meja informasi yang dijaga petugas berbahasa Inggris.

Selain tanda penunjuk arah tersebut, Senin siang itu waktu setempat, dua relawan laki-laki dan perempuan dengan memegang banner "UEFA Euro 2012 Welcome Desk" juga siap membantu pengunjung yang membutuhkan informasi.

"Meja penyambutan" untuk para tamu Piala Eropa 2012 itu setidaknya terlihat di dua lokasi, dekat pintu keluar pengunjung menuju tempat pemberhentian taksi. Di beberapa ruas jalan Kota Warsawa, satu-dua mobil yang melintas terlihat telah memasang bendera Polandia yang berwarna putih-merah (putih di atas, merah di bawah) pada bagian spionnya.

Ruas-ruas jalan itu juga berhiaskan banner, umbul-umbul, dan atribut Piala Eropa lainnya. Ini belum termasuk papan-papan reklame besar dari sponsor-sponsor resmi ajang tersebut yang juga mengkampanyekan hajatan sepak bola akbar tersebut. Pendek kata, dari suasana dan atmosfer kota, Warsawa telah siap menyambut dan mengawali Piala Eropa 2012.

Piala Eropa ke-14 itu akan dibuka Jumat (8/6) mendatang, ditandai dengan pembuka tuan rumah Polandia melawan juara Eropa 2004 Yunani di Stadion Nasional, Warsawa.

Marchisio: Italia Bisa Belajar dari Juventus

Gelandang Italia, Claudio Marchisio (depan), berebut bola dengan penyerang Rusia, Andrei Arshavin, pada laga persahabatan, di Zurich, 1 Juni 2012.

ROMA, KOMPAS.com — Juventus menjuarai Serie A 2011-2012 dengan rekor tak terkalahkan. Itu adalah gelar pertama mereka sejak promosi ke Serie A pada tahun 2007.

Pencapaian itu mengejutkan banyak orang. Selain karena tidak didukung pemain luar biasa dan pelatih berpengalaman, Juventus juga sempat mengalami inkonsistensi meraih tiga angka.

Menurut Claudio Marchisio, kasus Juventus itu tidak jauh berbeda dengan yang dialami Italia. Pada laga persahabatan terakhir sebelum putaran final Piala Eropa, Italia menyerah 0-3 kepada Rusia, 1 Juni lalu.

Gol-gol itu tidak terjadi semata-mata karena kemampuan Rusia, tetapi karena kesalahan lini belakang Italia. Mengingat di Piala Eropa nanti Italia berada satu grup dengan Spanyol, Irlandia, dan Kroasia, sejumlah kalangan pun menilai Italia tak bisa melangkah jauh, seperti ketika tersingkir di fase grup Piala Dunia 2010.

"Aku ingin menularkan rasa lapar dan kontinuitas Juventus ke tim nasional. (Juventus) memulai musim tanpa berpikir soal scudetto, bahkan tidak mengatakannya. Namun, kami berhasil meraih mimpi kami," ujar Marchisio.

"Kami akan melihat pakah kami setara dengan mereka (Spanyol). Tentu kami tak boleh takut kepada siapa pun. Kami tak boleh menghadapi Piala Eropa dengan rasa takut akan mengalami hal yang sama seperti di Afrika Selatan."

"Gianluigi Buffon dan Leonardo Bonucci? Mereka tenang dan mereka bisa menularkan sikap positif kepada tim," tuturnya.

RvP Inginkan gelar Euro dan Liga Champions

Kapten Arsenal yang juga striker timnas Belanda, Robin van Persie.

WARSAWA, KOMPAS.com — Penyerang Belanda, Robin van Persie (RvP), berambisi menjuarai Piala Eropa (Euro) 2012. Setelah itu, ia juga ingin merasakan juara Liga Champions bersama klubnya.

Pemain berumur 28 tahun ini menolak bicara soal masa depannya, apakah akan tetap bersama Arsenal atau akan mencari klub baru yang sekiranya punya peluang juara Liga Champions. Sejauh ini ada beberapa klub besar yang tertarik kepadanya, di antaranya Manchester City dan Juventus.

Kepada Tuttosport, RvP mengatakan, "Juventus adalah tim hebat. Tapi, aku sudah punya persetujuan dengan Arsenal bahwa aku tak akan membicarakan tentang masa depanku."

"Apa yang bisa kukatakan adalah, perhatian utamaku adalah di Piala Eropa 2012 dan aku ingin menjuarainya. Kemudian, aku ingin menjuarai Liga Champions. Aku tak pernah merasa sekuat seperti sekarang dan aku hanya ingin terus memenangkan gelar. Saat ini, semua yang ingin kulakukan adalah fokus ke Piala Eropa. Nanti akan ada waktu untuk membicarakan masalah lain," tegasnya.

RvP musim lalu meraih gelar Pemain Terbaik pilihan pemain dan penulis sepak bola, setelah menjadi top scorer Premier League dengan mencetak 30 gol. Dia juga membantu Arsenal menempati posisi ketiga klasemen akhir sehingga musim depan tampil di Liga Champions. Terakhir, dia mencetak dua gol untuk membawa Belanda menang 6-0 atas Irlandia Utara pada partai uji coba menjelang Euro 2012.

Lawan Filipina, Timnas Diperkuat Greg Nwokolo

Pemain timnas Indonesia, Greg Nwokolo (kiri) dan Victor Igbonefo ambil bagian dalam latihan di Doha, Kamis (10/11/2011). Indonesia akan bermain melawan Qatar dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia, 11 November.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim nasional Indonesia akan kembali diperkuat salah satu pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL), yakni Greg Nwokolo, saat melakoni laga persahabatan melawan Filipina di Rizal Memorial Stadium, Filipina, Selasa (5/6/2012). Pemain naturalisasi asal Nigeria yang memperkuat klub Pelita Jaya itu masuk ke dalam 21 pemain yang akan diboyong Pelatih Nil Maizar.

Greg menjadi pemain ISL keempat yang akan membela skuad "Merah Putih". Sebelumnya, trio Papua - Titus Bonai (Persipura Jayapura), Oktovianus Maniani (Persiram Raja Ampat), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro) - lebih dulu memperkuat timnas saat melakoni sejumlah laga internasional beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir situs resmi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF), Greg akan mewarnai barisan depan timnas Indonesia yang diisi juga oleh Wanggai, Irfan Bachdim, Tibo, dan Yoshua Pahabol. Sementara di lini tengah, Oktovianus Maniani, Fendri Mofu, Jajang Paliama, dan Hendra Bayu menjadi andalan dalam laga yang masuk ke dalam kalender FIFA ini.

Hengky Ardiles, Abdul Rahman, Novan Setia, dan Diego Michiels masih mendapat kepercayaan untuk mengisi sektor pertahanan. Sedangkan posisi penjaga gawang akan diisi oleh Markus Horizon dan Endra Prasetya.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, sebelumnya mengungkapkan laga persahabatan melawan Filipina ini bertujuan untuk memperbaiki peringkat Indonesia di dunia. Selain itu, pertandingan ini juga dimaksudkan untuk menambah jam terbang penggawa skuad "Garuda" yang akan berlaga di turnamen Piala AFF November mendatang.

Berikut Susunan Lengkap Pemain:
Filipina
Kiper: Neil Etheridge, Roland Muller, Eduard Sacapano
Bek: Rob Gier, Jason Sabio, Juan Luis Guirado, Carlos Alberto de Murga, Bongbong Roxy Dorlas, Jerry Lucena, Dennis Cagara
Gelandang: James Younghusband, Manny Ott, Misagh Bahadoran, Patrick Gerry Anthony Reichelt, Jason De Jong, Paul Mulders, Marwin Janver Angeles, Lexton Moy, Jeffrey Christiaens, Chieffy Caligdong (c), Angel Guirado
Penyerang: Phil Younghusband, Ian Araneta, Denis Wolf

Indonesia
Kiper: Markus Maulana Horizon, Endra Prasetya
Bek: Hengky Ardilles, Novan Setia, Novendi, Whayu Wijiastanto, Hamdi, Abdul Rahman, Diego Michiels, Satrio Syam
Gelandang: Hendra Bayau, Jajang Paliama, Taufik, oktovianus Maniani, Fendri Mofu
Penyerang: Syamsul Arif, Patrick Wanggai, Irfan Bachdim, Titus Bonai, Greg Nwokolo, Yosua Pahabol