Thursday, June 16, 2011

GRSNI: KN Jangan Mempersulit Kongres

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Gerakan Reformasi Sepak bola Indonesia (GRSNI), Halim Mahfudz, mengkritik Komite Normalisasi PSSI yang berencana menerapkan sistem E-Voting pada kongres mendatang. Menurut Halim, sistem ini malah mempersulit pemilihan di kongres nanti.

Rencananya, kongres PSSI di Solo pada 9 Juli mendatang akan menggunakan sistem tersebut. Sementara itu, Halim menilai sistem ini rentan kecurangan.

"Ini pernah dipakai di India, Amerika, dan ini sering terjadi kesalahan," tutur Halim di Jakarta, Jumat (17/6/2011).

"Tugas Komite Normalisasi adalah sebagai penyelenggara Kongres PSSI. Sebaiknya, Komite Normalisasi (KN) menyelenggarakan kongres sesuai dengan Statuta FIFA, Standard Electoral Code, dan Statuta PSSI, dengan niat memudahkan, bukan membuat sulit," ucap Halim.

Menurut statuta, E-Voting hanya bisa dilaksanakan untuk pengambilan keputusan yang tidak merujuk pada kepemihakan dan tidak menyangkut nama orang, seperti disebut pada Pasal 27 Ayat 2 Statuta PSSI bahwa, "A decision that requires a vote shall be reached by a show of hands or by means of electronic count. If a show of hands does not result in a clear majority in a favor of motion, the vote shall be take by a calling the roll alphabetical order."

No comments:

Post a Comment