Sunday, October 30, 2011

Van Persie, Pemimpin Masa Depan Arsenal

Striker dan kapten Arsenal, Robin van Persie, saat merayakan gol keduanya ke gawang Chelsea. Gerakannya ini dituduh bermaksud meniru penghormatan ala Nazi.

Pada hari yang berusaha dilupakan bek tengah Chelsea, John Terry, penyerang Robin van Persie sekali lagi menjadi penyelamat Arsenal yang sedang membangun kembali kekuatan tim. Pada saat posisi 3-3, Terry terpeleset ketika menerima umpan balik Florent Malouda sehingga bola dimanfaatkan Van Persie untuk menusuk pertahanan Chelsea, mengecoh kiper Petr Cech dan mencetak gol keduanya.

Penyerang tim nasional Belanda itu mengunci kemenangan 5-3 di Stamford Bridge, Minggu (30/10), melalui gol ketiganya. Hattrick di kandang Chelsea itu sekaligus menempatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Primer, dengan 10 gol, mengungguli Wayne Rooney, Sergio Aguero, dan Edin Dzeko, yang masing-masing mengoleksi sembilan gol.

”Dia, tentu saja, sangat antusias,” ujar Manajer Arsenal Arsene Wenger.

”Dia mengambil manfaat dengan berkelas, di samping kenyataan kami banyak menyerang, kami menciptakan peluang. Kecerdasan pergerakannya di sekitar kotak penalti dan ketepatan penyelesaian akhirnya luar biasa,” ujar Wenger.

Laga besar yang mempertemukan dua klub kuat Liga Inggris ini semakin memantapkan konsistensi permainan Arsenal. Di sisi lain, Chelsea berada pada grafik menurun yang harus segera diselesaikan oleh Pelatih Andre Villas Boas.

Arsenal dua kali tertinggal dari tuan rumah. Frank Lampard membawa Chelsea unggul di menit ke-14 sebelum Van Persie menyamakan kedudukan di menit ke-22. John Terry memanfaatkan tendangan sudut untuk membawa ”The Blues” unggul 2-1.

Namun, bek sayap Andre Santos kembali menyamakan kedudukan, disusul gol Theo Walcott yang membawa ”The Gunners” unggul 3-2. Gelandang serang Chelsea, Juan Mata, menyamakan kedudukan 3-3.

Petaka terjadi di menit ke-85 saat umpan Florent Malouda gagal dikontrol oleh John Terry yang terpeleset. Van Persie dengan insting penyerang kelas dunia langsung mengontrol bola untuk memutari Petr Cech dan mencetak gol kedua. Van Persie kembali menundukkan Petr Cech di menit terakhir melalui serangan balik.

”Anda bisa menyaksikan betapa bahagia kami semua di akhir pertandingan karena kami berusaha keras dan setiap orang dari kami menunjukkan karakternya,” ujar Van Persie.

”Ini sesuatu yang besar, kemenangan besar bagi kami hari ini,” ujar Van Persie.

Penyerang yang sering dikritik karena individualis dan jarang mau mengumpan bola kepada kawan yang posisinya lebih bebas itu selalu mendapat kepercayaan dari Wenger. Ia dipersiapkan menjadi pemimpin Arsenal, terutama setelah Cesc Fabregas dan Samir Nasri hengkang dari Stadion Emirates.

Arsenal yang kehilangan dua pemain pilarnya terseok-seok di awal liga. Mereka kehilangan poin di tiga pertandingan awal Liga Inggris, ditambah kekalahan memalukan 2-8 di kandang Manchester United.

Arsenal perlahan-lahan bangkit dan menuai poin penuh dari tiga pertandingan terakhir. Mereka mulai menemukan klik permainan dengan karakter yang kuat dalam penguasaan bola. Semangat pantang menyerah skuad muda Arsenal yang dua kali menyamakan kedudukan bisa menjadi titik balik kekuatan mental ”The Gunners” dalam mengejar juara Liga Primer.

Van Persie menjadi katalisator bagi pemain lain untuk mengembalikan penampilan Arsenal. Dia menunjukkan kesetiaan kepada tim dan meyakini strategi Wenger akan menuai hasil.

”Robin van Persie mencintai klub ini. Dia menyatu dengan klub ini,” ujar Wenger kepada The Guardian.

”Dia pemimpin teknik di lapangan dan dia tumbuh menjadi pemimpin,” ujar Wenger optimistis.

No comments:

Post a Comment