Wednesday, November 16, 2011

Pemain Brunei Tetap Berkompetisi Saat 2 Tahun Dibekukan FIFA

JAKARTA, KOMPAS.com - Brunei Darussalam tampil cukup mengejutkan, meski tampil dengan 10 pemain, mampu menahan semifinalis SEA Games 2009 Laos 2-2 (1-1) pada lanjutan laga penyisihan Grup B cabang sepak bola SEA Games di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Pelatih Brunei Dayem Bin Hj Ali mengungkapkan, penampilan bagus timnya tak lepas dari persiapan yang telah dilakukan saat negeri mereka dua tahun dibekukan FIFA.

"Pemain kami tidak digantung (dibekukan) FIFA. Yang dibekukan FIFA hanyalah federasi kami. Selama ada sanksi FIFA itu, pemain-pemain kami rata-rata tetap main di klub masing-masing," papar Dayem kepada wartawan. "Sebelum federasi digantung dua tahun, beberapa pemain kami juga tampil di klub luar," katanya.

Asosiasi Sepak Bola Brunei, yang sebelumnya disingkat BAFA, dibekukan FIFA selama dua tahun karena dinilai FIFA telah diintervensi pemerintah setempat. Sanksi itu dicabut FIFA dalam sidang Komite Eksekutif FIFA di Zurich, akhir Mei lalu, setelah BAFA dibubarkan dan diganti nama The National Football Association of Brunei Darussalam (NFABD).

Saat imbang melawan Laos, Brunei berhasil memimpin 2-1 lewat dua gol striker Adi Bin Said, yang tercipta saat mereka bermain dengan 10 pemain, sebelum disamakan Laos 2-2. Mereka kehilangan bek Reduan Petaka yang diusir dengan kartu merah langsung, pada menit ke-15, karena menjatuhkan pemain Laos Keoviengpheth Lithideth yang memiliki peluang mencetak gol.

Tiga per empat pemain kami punya pengalaman berlaga di klub luar. Saat federasi digantung FIFA, mereka tetap berkompetisi karena selama dua tahun itu menggelar kompetisi dan bisa mempersiapkan pasukan, jelas Dayem.

Yang kurang dari tim kami hanyalah pengalaman bertanding di luar negeri, atau yang biasa kami sebut dengan istilah game fitness. Jika Singapura atau Malaysia bisa mendapatkan 100 laga di luar negeri, kami tidak punya itu.

Hasil seri itu cukup bagi Brunei mengingat sepanjang 75 menit mereka bermain dengan 10 pemain.

Tiga menit setelah insiden itu, Laos memimpin dulu 1-0 lewat gol kapten Lamnao Singto pada menit ke-18.

Brunei Darussalam menyamakan 1-1 melalui gol indah striker Adi Bin Said. Adi menggocek bola dan melewati dua bek Laos sebelum menceploskan gol tersebut. Adi kembali menyarangkan gol sundulan fantastis , memanfaatkan umpan panjang melambung tinggi dari sebuah tendangan bebas.

Sundulannya mengarah ke pojok atas gawang Laos dan mengecoh kiper Souvanpheng Phanthavong. Brunei sempat memimpin 2-1. Sepuluh menit menjelang bubar, pemain pengganti Sopha Saysana menyamakan 2-2. Saat tertinggal 1-2 di babak kedua, para pemain Laos menyerang dengan gencar, mengoptimalkan gelandang sayap mereka.

Kiper Brunei Junaidi Bin Akim patut mendapat aplaus atas beberapa kali penyelamatannya dalam menepis keluar bola-bola tendangan pemain Laos. Tanpa penyelamatan penting Junaidi, Brunei sudah kebobolan lima gol. Selain itu, t endangan Keoviengpheth Lithideth juga sempat mengenai tiang gawang sebelah kanan kiper Junaidi.

Laga itu dipimpin wasit Indonesia Oki Dwi Putra Sanjaya, yang tidak kenal kompromi atas sejumlah pelanggaran. S elain satu kartu merah, ia mengeluarkan enam kartu kuning, masing-masing tim diganjar tiga kartu kuning.

Pada laga sebelumnya, Laos kalah 2-3 dari Myanmar, sementara Brunei juga kalah 1-2 dari Timor Leste. Rabu lusa, Brunei akan menantang Myanmar, sementa ra Laos mendapat waktu istirahat dan akan melawan Filipina, Jumat mendatang. 

No comments:

Post a Comment