Thursday, February 10, 2011

Suporter Rusuh, Ibu Hamil "Shock"

Salah satu gerbong rangkaian kereta api diesel jurusan Padalarang-Cicalengka akan diperbaiki di Dipo Induk Kereta Daop 2 Bandung, Jawa Barat, Senin (24/1/2011). Kereta tersebut dirusak suporter Persib Bandung seusai melawan Arema Indonesia pada 23 Januari. Kini aksi serupa juga terjadi di Jawa Timur. Selain merugikan PT KA, aksi suporter di Jatim juga menyebabkan seorang ibu hamil shock.

SURABAYA, KOMPAS.com — Anarki yang dilakukan oleh suporter Persela Lamongan dengan melempari kereta api ikut mengakibatkan seorang ibu hamil menjadi korban. Ia shock karena kereta yang ditumpanginya dilempari oleh para suporter.

Ibu hamil itu menumpang KA Argo Anggrek. Tiba-tiba, kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya itu dilempari LA-Mania, suporter Persela, yang dendam dan mencari suporter Persebaya, Bonekmania.

Korban atas nama Helby, warga Sidoarjo, itu akhirnya dilarikan ke RS Ikatan Bidan Indonesia, Surabaya, atas tanggungan PT KAI.

Akibat peristiwa itu, PT KAI melarang suporter sepak bola menggunakan kereta api. "Bagi suporter yang sudah telanjur membeli tiket, akan kami angkut dengan bus," kata Asisten Manajer PT KAI Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya Bidang Eksternal Heri Winarno di Surabaya, Selasa (25/1/2011).

Aksi anarki itu bermula dari peristiwa tewasnya seorang LA-Mania di tangan Bonekmania yang menumpang KA Kertajaya dari Surabaya menuju Jakarta, Jumat (21/1/2011) malam, untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Tangerang, Banten.

Seorang LA-Mania lainnya juga ditemukan kritis setelah mengalami penyiksaan di atas KA Kertajaya dan dilempar di tengah persawahan.

Tak terima dengan kejadian itu, warga Lamongan dan LA-Mania melakukan penghadangan di ruas jalur Babat-Lamongan sejak Senin (24/1/2011) pagi.

Namun, aksi penghadangan LA-Mania itu tak membawa hasil sehingga mereka pun melampiaskan kemarahannya dengan melempari kereta api yang melintas di jalur tersebut.

Heri menambahkan, pihaknya telah meminta bantuan Daop I, III, IV, dan VII untuk melakukan sweeping terhadap Bonekmania sebelum melewati Lamongan.

Beberapa Bonekmania yang memiliki tiket dipindahkan dengan angkutan lain atas biaya PT KAI, sedangkan yang tidak punya tiket bertanggung jawab pada dirinya sendiri. (ANT)

No comments:

Post a Comment